CHAPTER 1

553 50 20
                                    

KRINGG

KRINGG

Alarm itu bergetar, dan seseorang masih setia dalam tidur nyenyak nya seolah tak terganggu dengan suara bising tersebut.

"GULF!! BANGUN" Teriak teman sekamar Gulf, seperti inilah rutinitas paginya menjadi alarm kedua untuk temannya yang hobi sekali tidur. Sementara sang pelaku masih memejamkan matanya tenang.

"Hari ini kau ada wawancara, jika kau ditolak lagi jangan merengek padaku" Ucapnya pelan namun mampu membuat mata Gulf terbuka lebar

"SHIAA MILD!! KENAPA KAU TIDAK BILANG DARI TADI" Gulf melompat dari tempat tidurnya lalu dengan cepat berlari ke kamar mandi

"Aku sudah mengatakan itu 10 menit yang lalu dan kau bilang alarm belum berbunyi" Kata Mild jengah dengan ulah Gulf

"Kau harusnya membangunkan ku 5 menit lebih cepat dari alarm tadi!!" Teriak Gulf dari dalam kamar mandi

"Terserah apa katamu" Mild menghela nafas lelah

Setelah mandi Gulf bersiap dengan terburu-buru. Ia memakai sepatunya sambil berlari kearah pintu

"Aku pergi dulu, doakan aku diterima maka aku akan mentraktir mu" Kata Gulf tergesa

"Setidaknya kau makan dulu!!"

Gulf kembali lalu mengambil selembar roti

"Terimakasih! Jangan lupa mengunci pintu!! Aku berangkat!" Kata Gulf

"Dasar anak itu" Mild menggelengkan kepalanya

•••°°°°••••°°°°••••°°°••••°°°°••••°°°°••••°°°°°••••°°°°

Gulf adalah lelaki sederhana, ia tidak dilahirkan dari keluarga yang berkecukupan tapi ia bersyukur setidaknya Gulf masih mempunyai ayah dan ibu yang lengkap. Ia juga lelaki yang cerdas. Tujuannya hanyalah ingin membahagiakan kedua orang tuanya, dengan mandiri dan tidak menjadi beban bagi keduanya. Ia tinggal jauh dari orang tuanya sebenarnya sudah beberapa kali ayahnya menghubunginya agar Gulf pulang, setidaknya ayah Gulf mempunyai toko kecil dipinggir kota untuk kehidupan sehari-harinya. Ayah Gulf ingin Gulf mengelola toko tersebut, bagi kedua orangtuanya hanya dengan makan cukup dan kebutuhan terpenuhi sudah membuat mereka bahagia tapi Gulf berfikir bahwa ia ingin orang tuanya merasakan apa itu hidup nyaman.

Ia akan berusaha keras untuk mewujudkan impian kecilnya itu. Bahkan ia sudah menjalani hampir semua pekerjaan yang ia bisa tapi tidak satupun yang membuatnya puas. Sebenarnya Gulf hanya ingin nyaman dalam bekerja dan juga kebutuhan finansial nya terpenuhi, tapi sampai saat ini ia belum menemukan pekerjaan yang pas dengan dirinya. Gulf berharap kali ini ia berhasil

Gulf sudah sampai di Jongcheveevat Corp. Ia menatap gedung tinggi itu, lalu menghirup nafas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan. Gulf memasuki perusahaan itu

Gulf memasuki ruang wawancara, ia dengan lancar menjawab satu persatu pertanyaan yang diajukan. Sesi wawancara sudah selesai, ia kemudian keluar dari ruangan itu. Lalu tersenyum puas. Ia merasa yakin bahwa ia akan diterima

Ponsel Gulf berbunyi tanda panggilan masuk

"Ada apa mild?"

"Kau sudah selesai?" Mild bertanya balik

"Sudah, sebentar lagi aku akan pulang"

"Aku dikantor, dan aku meninggalkan berkas penting diruang belajarku. Bisa kau ambilkan?"

"Kenapa bisa lupa! Kau ini sangat ceroboh" Gerutu Gulf

"10 menit lagi ada rapat. Matilah akuu!! Pasti bos ku marah besar!" Mild panik

Look at meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang