CHAPTER 4

242 47 9
                                    

Gulf meregangkan otot-otot nya yang kaku. Susah beberapa jam ia duduk dikursi kerjanya. Ia melirik jam tangannya sudah mendekati jam makan siang. Gulf lalu menutup laptopnya. Ponselnya pun berdering tertera nama Mild disana, tak lama ia pun mengangkat panggilan itu

"Halo"

"Bagaimana?" Tersirat nada khawatir diseberang

"Bagaimana apanya?" Gulf mengernyitkan dahinya bingung

"Haish! Kau dengan Boss mu! Apa dia memperlakukan mu dengan baik?"

"Oh. Itu tenang saja, semua aman. Dia tidak berani macam-macam padaku" ucap Gulf dengan percaya diri

"Belum Gulf! Pokoknya kau harus waspada. Aku tidak yakin dia membiarkan orang seorang mu begitu saja" Mild masih dengan nada khawatir nya

"Apa maksudmu dengan orang seperti ku?!" Gulf berteriak kesal

"Hah... Sudahlah, lupakan. Kau sudah makan siang?" Tanya Mild

"Belum. Sepertinya sebentar lagi. Berada didekat orang itu Sungguh menyebalkan! Aku bisa mati muda kalau begini" Gulf menggerutu

"Salah siapa?" Mild berkata dengan nada datar

"Bicara denganmu sama saja Mild! Membuat ku darah tinggi"

"EKHEM" Suara deheman menginterupsi Gulf, ia terlonjak kaget. Ia melihat Mew berada di depan pintu sambil bersidekap. Lalu Gulf mematikan sambungan telefon nya

"Ada yang bisa saya bantu tuan?" Gulf mencoba bersikap seperti biasa walaupun nyalinya agak menciut

"Tiga puluh menit lagi ada rapat dan kau harus menyelesaikan berkas-berkasnya. Itu bahan rapat hari ini. Jangan sampai ada kesalahan" Ucap Mew dengan nada dingin

"Tapi tuan ini waktu nya-"

"Aku tidak mau tau semua harus selesai tiga puluh menit lagi!" Kata Mew lalu berjalan keluar ruangan Gulf

"SIALAN! AKU BISA GILA!!" Gulf mengumpat keras

Mew yang berada tak jauh dari ruangan Gulf mendengar umpatan untuknya, bukannya marah ia malah tersenyum tipis

•••••°°°°•••••°°°°°°•••••°°°°°•••••°°°°°•••••°°°°°•••••

Sudah dua puluh menit Gulf berkutat dengan kertas-kertasnya itu mengabaikan perutnya yang keroncongan minta diisi, ia juga tidak berhenti menggerutu, mengumpati Mew lebih tepatnya

"Haish benar kata Mild. Iblis itu memang tidak membiarkan ku istirahat"

Ia lalu melihat jam. Panik menderanya

"Sialan! Sebentar lagi. Hahh... Baru hari pertama"

TOK

TOK

TOK

Suara ketukan pintu terdengar oleh telinga Gulf, ia menghela nafas

"Masuk" ucap Gulf

"Gulf, tuan Mew ingin berkasnya segera diselesaikan" Ucap Kao

"Sebentar lagi aku selesai, nanti akan aku berikan pada tuan Mew"

"Baiklah kalau begitu" Kata Kao berjalan keluar ruangan Gulf

Gulf masih fokus pada kegiatannya. Sementara beberapa kali ia meremat perutnya yang terasa perih karena belum diisi. Ia menghela nafas beberapa kali. Boss nya kali ini benar-benar kejam, ia tidak tau bisa bertahan berapa lama. Demi tuhan! Ini baru hari pertama dan boss nya sudah begitu menyebalkan

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 03, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Look at meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang