Bab 4

3 1 0
                                    

Awalnya udah kepikiran buat isi bab 4 ini, eh pas mau nulis malah bubar semua idenya.

Jadi, kalo nggak nyambung maapin aja yak. Hehe🙂

Vote dulu biar nggak lupa!

-4. Geisha sendirian

"Nama lo, Olin?" Tanya Revan ragu.

Olin mengangguk. "Iya, biar ada kerennya, panggil Olin Imut."

Revan terkekeh lalu mengacak rambut Olin pelan. Olin memasang wajah cemberutnya. "Kok di acak-acak?! Jadi berantakan 'kan." Katanya.

Revan kembali terkekeh lalu merapikan rambut Olin. "Tuh, udah rapi lagi."

Semuanya tak luput dari pandangan Geisha, Dhana, Danu, Chiko, dan Kris, serta anggota geng Deureuz yang memang berada di sana. Ya, memang perkelahian tadi sudah bubar ketika Randu di tendang Geisha saat akan menusuk Olin.

"Gue mau ngomong sama lo," Ujar Geisha pada Dhana membuat Chiko, Danu, dan Kris menoleh.

"Mau ngapain lo?" Tanya Kris.

"Bukan urusan lo!" Ketus Geisha. Dirinya ingin cepat pulang dari markas Deureuz ini. Tak suka berada di sini.

"Mau ngomong apa?" Tanya Dhana.

"Apa aja, tapi bukan disini." Dhana mengangguk lalu berjalan mendahului Geisha. Mereka berdua duduk berjarak dibangku yang berada halaman belakang markas.

"Btw, lo tadi kenapa belum pulang?" Tanya Dhana membuka percakapan.

"Belum atau udah nya gue pulang bukan urusan lo kan?"

Dhana mengangguk membenarkan. Buat apa dirinya bertanya seperti itu? Tak guna.

"Gue cuma mau bilang, lo kalo punya masalah jangan pernah bawa-bawa orang lain bisa kan?" Mata Geisha berubah menajam.

Dhana mengerutkan keningnya tak paham. "Maksud lo apa? Gue nggak ngerti."

"Nggak usah pura-pura jadi orang bego lo, maksud lo apa tadi? Bukannya ngelindungin malah biarin orang yang nggak tau apa-apa hampir celaka." Desis Geisha. Sudutnya melengkung membuat senyuman miring.

"Gitu? Caranya ketua buat lindungin anggotanya?"

"Sampe orang lain yang nggak tau apa-apa terbawa sama masalah geng lo itu!"

Dhana masih setia mendengarkan ucapan gadis di sampingnya ini. "Nggak becus banget lo jadi ketua." Gadis itu berujar meremehkan membuat emosi Dhana melonjak seketika.

"MAKSUD LO APA HAH? BILANG GUE NGGAK BECUS JADI KETUA!" Bentak Dhana yang terlanjur emosi.

"Emang iya," Geisha malah mengangkat satu kakinya ke kursi dengan santai. Tangannya mulai mengambil sesuatu di saku dan memakannya. Mengunyah, meniup, dan meletuskan.

Dhana menatap tajam gadis brutal di sampingnya ini. "Asal lo tau, geng abal-abal itu tiba-tiba nyerang sekolah."

"Terus gue harus peduli?" Geisha menaikan satu alisnya. "Jawabannya enggak."

ALONE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang