4.9| Masakan

896 47 0
                                    

***

Lia di ganti jadi Ara--

Normal POV|

Dapur--

Ara membuka kulkas untuk melihat ada yang bisa di masak atau tidak, disana banyak sekali makanan makan dari mulai daging ayam, sapi, sayur sayuran, buah buahan dan lain lain.

'Bikin apa ya?' tanya Ara pada dirinya sendiri.

"Apa gue bikin sop aja apa yah?" gumama nya.

"Oke, kita masak ramen!" katanya dengan semangat.

Pada akhirnya Ara membuat ramen, ia mengambil bahan bahan membuat sop ayam untunglah disana bahanya lengkap so ia tak perlu mengubah menu masakan nya.

Ara mulai memasak, beberapa menit kemudian aroma yang di keluarkan oleh masakannya mulai tercium, "Kayanya ini enak si, ya iyalah pasti secara kan gue yang masak" narsis Ara.

Btw dia ngeluarin suara nya ya!.

Di ruang keluarga---

"Gila! masakan bibi kayanya enak nih! sampe sini kecium" pekik Benji, salah satu teman orang yang di suka Ara, tapi sepertinya sekarang tidak karna yang berada dalam tubuh Ara sekarang Ria.

"Ho'oh, gue jadi lapernih" timpal Dimas sambil mengelus elus perutnya.

"Gue minta makan yah Za!" kata Azril antusias, berhubung mereka belum makan ya ada makanan enak gasken lah.

"Gue, pun!" Benji berkata dengan logot si kembar film Malaysia itu, Upin dan Ipin.

"Kalian laper? kenapa nga bilang? yaudh kita makan yuk ke dapur" Kata Syafira dengan nada lembut.

Mereka semua melangkah ke arah ruang makan, mereka tidak melihat ada nya makanan di situ.

"Loh kok! nga ada sih makanannya?" heran Benji.

"Gue kira dah ada di sini" timpal Dimas.

Dengan wajah masam Benji, Azril mengaguk.

Sementara orang yang di anggap masak baru saja masuk dari pintu depan, bi Izah baru saja menyapu halaman depan.

"Den?" katanya mengagetkan mereka semua.

"Eh Ayam!" latah Benji.

"Bertelor!" latah Dimas.

"Di kandang" kali ini bukan Azril yang latah tapi Reza, sang tuan rumah.

Bu Izah berkedip kedip, "Aden aden lagi ngapain di sini? mau makan? bibi teh belum masak" katanya dengan heran.

"Belum masak!" pekik mereka semua heran selain Wildan tentunya, manusia kutub satu ini hanya lembut pada Syafira.

"Terus tadi aroma masakan, siapa yang masak kalo bukan bibi!" kata Benji dengan heran.

"Atau jangan jangan!" Dimas melotot.

Azril ternyesum paksa, "Setan!" pekik mereka bertiga -Benji Dimas Azril-.

"Di rumah kita ada hantu kak" panik Syafira.

"Nga ada, de!" Reza menenangkan adiknya.

"Wih ada apa nih rame rame" suara Ara tiba-tiba muncul dengan membawa sup di tangannya.

"Setan!" teriak Ira, Dimas, Azril, dan Benji.

"Sekate kate Lo pada ngatain bidadari secantik gue setan!" marah Ara sambil meletakan sup panasnya di meja makan.

Mereka menoleh ke arah belakang, ternyata Ara pikir mereka berempat.

"Lo pikir tadi siapa hah! setan?" sinis Ara pada mereka berempat.

"ho'oh gue pikir tadi Lo setan, ternyata kembaran setan!" Benji menganguk dua kali.

"Kalo gue kembaran setan! berarti Lo iblis iyah!" Ara melotot ke arah Benji.

"Apa an tuh!" Dimas melihat apa yang tadi di bawa Ara.

"Muntah kucing" jawab asal Ara.

mereka cengo, "Ara kamu makan muntah kucing" dengan sok polos Ira bertanya.

"Iyh kenapa mau nyoba" kata Ara dengan santai sambil duduk di kursi.

"Cih! Lo emang pantes makan itu!" sinis Wildan.

Ara tidak menjawab kali ini dia hanya mengaguk dua kali sambil memakan sup yang ia buat dengan nasi.

"Em, biasa aja!" kata Ara setelah mencicipi masakan ya.

Sementara Benji, Dimas, dan Azril hanya bisa menelan ludah nya saja.

"Lo pada mau?" tanya Ara tiba tiba.

Dengan semangat mereka bertiga mengaguk, "Ambil sana piringnya" katanya pada mereka.

Langsung saja mereka ke dapur dan mengambil piring masing-masing.

Mereka bertiga duduk, dan mulai mengambil sup yang di depan Ara.

Saat mereka akan memakan, Reza lebih dulu memperhatikan mereka "Awas di kasih racun" katanya.

Mereka mengembalikan sendok ke piring lagi, untung saja belum sempat mereka makan.

"Kali gue ngasih racun ya gue dah mati!" kata Ara santai.

'Iya juga yah!' pikir mereka semua beda dengan bi Izah.

Langsung saja mereka memakan sup itu' rasanya -Ah mantap-.

"Gila enak banget masakan Lo ra" pekik Benji.

Sedangkan Dimas dan Azril hanya mengaguk ngangguk.

***
babay--

Bad Gril TransmigrasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang