Part 4

23 6 3
                                    

"Thanks rey"

"Iya,gua balik ya. Lu istirahat sana"

Aku langsung berbalik arah tanpa menunggu rey balik pulang kerumahnya. Aku rasa hari ini badan,otak,perasaan,semuanya dibikin capek.

"Huuuumhh hufffttt"

Satu tarikan napas sebelum aku membuka pintu rumah,keadaan kosong layaknya rumah hantu tak berpenghuni.

Hanya satu kata yang bisa aku jelasin ke kalian,rumah aku 'dingin'.

Aku kangen masa-masa keluarga masih utuh. Aku kangen dijadikan selayaknya tuan putri. Masa dewasa tuh lama-lama menyakitkan ya,tak seperti yang kupikirkan dikala kecil.

Aku bergegas melepas sepatu dan menaruhnya di rak sepatu,kuambil kunci ditas. Dan membuka pintu

"Assalamualaikum,naya pulang"

Tanpa sahutan,hening.

Aku berbalik arah untuk menutup pintu,kulihat rey masih singgah didepan pagar rumah.

"Mau mampir lu?,tapi kek biasanya sepi rumah gua,jadi mending lu pulang. Biar ga jadi fitnah sana sini."

"Engga gua ga mampir,mau mastiin lu masuk kerumah dengan aman",sahutnya sedikit keras

Setelah mendengar perkataannya,aku langsung menutup pintu,menguncinya dari dalam.

Aku melempar tas ke sembarang arah, merebahkan diri ke sofa.

"Arkaaa..."

"Lu beneran balik?"

"Masa iya sih?"

"Gua masih ga nyangka gitu"

"Kangennn"

"Tapi dilain sisi gua masih kecewa sama lu"

"Kenapa?"

Author Pov

Tak lama setelah berbicara dengan diri sendiri,dirinya terlelap dengan keadaan yang masih kotor.

Keadaan naya bisa dibilang jauh dari kata baik,wajar saja seorang anak yang tidak bisa merasakan rasa kasih sayang yang anak seumurannya bisa merasakan itu.

Dengan kedatangan arka kembali di hidupnya,yang entah naya bisa menerima hal tersebut atau tidak?. Juga arka,apakah bisa menjelaskan alsan dia tiba-tiba pergi dari hidup naya yang sedang membutuhkan sandaran.

Sebuah kerutan muncul diwajah seorang laki-laki yang tengah berbicara dengan sesorang

Siapakah orang tersebut? Tak lain adalah arka yang berbicara dengan papa naya

"Atas bukti apa om berbicara seperti itu? Naya membutuhkan om,apa om gamau melihat naya tersenyum?"

"Naya butuh kasih sayang dari orangtua om, sejahat apapun hal yang udah om lakuin ke naya. Naya bakal maafin om kok,yakin aja sama saya."

"Saya susah-susah mencari om,dan rela pergi meninggalkan naya demi mencari tau keberadaan om,tapi hasilnya nihil? Om tetap tak mau mengakui kesalahan om?"

"Se-egois itukah om?dengan anak sendiri?"

"Bukan itu maksud saya nak arka,saya tak berani menampakkan diri pada anak saya. Saya merasa sangat menyesaal,dan kecewa dengan diri saya", sahut papa naya

"Saya tak ada muka untuk bertemu nak naya"

"Saya rasa bukan saat yang tepat untuk bertemu dengan anak saya"

"Yasudah om,saya mau cek keadaan naya. Hari ini dia terlihat sangat bimbang",sahut arka

Arka segera mematikan sambungan teleponnya, tanpa mendengarkan secara lanjut perkataan papa naya.

Dia berganti pakaian secepat kilat

"Rey,gua kerumah naya dulu ye. Mau nitip gak?"

"Nitip martabak kaa"

"Ok"

Arka menyalakan motornya,kemudian bergegas kerumah naya.

Sesampainya didepan rumah naya,arka memarkirkan motornya masuk kedalam area pagar,tempat parkir rumah naya.

Anehnya,naya memiliki tempat parkir. Namun? Dia tidak memiliki satu kendaraan pun.

Arka segera turun dari motornya,mengetuk pintu rumah naya.

'tok tok tok tok'

"Nayaaa,ini arkaa,bukain pintu dong"

Tapi tak ada sahutan dari sang punya rumah.

"Nayyaaa"

"Nayaaa,akang ganteng dateng nih"

"Nayaaaa"

"Nayaa. Bukain dong,gua capek nih didepan pintu mulu"

Tetap tak ada sahutan dari dalam rumah

Nayya Pov

Aku tidur dengan lelap,badanku berasa hancur lebur.

'Capek' satu kata yang bisa menjelaskan semuanya.

Tapi kok kayaknya ada yang manggil aku ya,siapa sih ganggu aku tidur.

Setelah beberapa kali mendengar teriakan itu,aku memutuskan untuk membuka mata. Melihat jam di handphone yang berada diatas meja.

'18.45',astagaaa aku ketiduran sampai telat shalat.

Siapa sih ganggu banget teriak-teriak kayak gembel.

"Nayaa. Bukain dong,gua capek nih didepan pintu mulu"

Suaranya kek kenal nih

Aku langsung bukain pintu,tuh kan bener. Si arka,mau ngapain dia kesini?

"Apa?"

"Keluar yuk"

Belum sempat menjawab perkataannya,aku langsung merhatiin mata arka. Dia ngeliatin aku mulai atas sampe bawah.

Dia majuin muka nya,mencium bawa badanku. Mengendus layaknya kucing.

"Bauk,lu belum mandi ya. Penampilan juga acak-acakkan kayak gini. Apa selama ini lu selalu bukain tamu dengan penampilan kayak gini"

Aku langsung menutup pintu rumah,males dengerin orang ngoceh.

Masih tiga langkah menjauhi pintu

"Nayy,gua ga dibolehin masuk?"

Aku sedikit merasa kasian,yaudah deh. Aku berbalik,bukain pintu.

"Silahkan masuk tuan"

Dia hanya nyengir,aku membuka pintu lebar. Agar tidak terjadi fitnah yang tidak diinginkan.

"Tunggu bentar gua mandi trus siap-siap dulu,lu duduk ajj..."

Belum selesai perkataanku,arka udah mendudukkan bokongnya disofa,seperti rumahnya sendiri aja.

"Btw mau kemana sih, gua masih ngantuk"

"Ada deh ikutin aja ae lah nay"

"Y"

Aku langsung masuk ke kamar,untuk membersihkan diri

.
.
.

.
.
Jan lupa vote and comment!
See u next part baby!
.
.

.
.
.
🕊️🖐️

Nayya JXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang