Part 6

20 5 2
                                    

'Makin dikunyah,makin pahit. Kirain apa,ternyata realita',fiersa besari

"Apa! Belum puas lu ninggalin rasa sakit ini hah-?!"

"Gua kecewa! Benar-benar kecewa sama lu kaa!!"

"Lu mudah bilang maafin gua ya,iya udah gua maafin tapi gua masih kecewa sama lu. Rasa kecewa ini gabisa ilang begitu aja hiks"

Deras tangis suara naya,raut wajah yang menggambar kekecewaan. Sungguh keadaan yang membuat arka putus asa.

Arka hanya terdiam memegang pundak naya yang sedang getar karena tangis.

"Udah ya cantik,jangan nangis. Hati aku sakit ngeliat kamu nangis kayak gini,apalagi karena aku. Hati aku hancur cantik"

"Lebih hancur mana sama gua kaa,waktu lu pergi gua bener-bener lagi butuh sandaran lu,papa mama gua pisah trus tiba-tiba juga lu pergi,gilang gitu aja!"

"Cuman ada rey disamping gua waktu itu,kenapa orang yang selalu bertengkar,gabisa akur sama gua. Malah jadi orang pertama yang menopang gua ketika gua mau jatuh"

Tangis naya perlahan berhenti,semua emosi tangisnya disalurkan oleh keras suara naya kepada arka.

Arka hanya diam menatap naya,dia menunggu suasana menjadi lebih tenang.

"Udah nangisnya? Udah marahnya?"

"Belom"

"Balik yuk udah malem juga,udah puas liat lautnya?"

"Iya ayok"

Mereka berdua kembali ke motor,dan pergi meninggalkan tempat tersebut. Tak lama kemudian arka menepikan motor nya ketempat penjual martabak.

"Beliin martabak titipan rey dulu ya,tunggu disini bentar"

Naya tak menjawab ucapannya,arka hanya bisa menghela napas dan meninggalkannya sebentar.

"Pak saya pesan martabak manis nya dua ya"

"Iya mas tunggu sebentar ya"

Selama menunggu pesanannya arka duduk dikursi yang telah tersediakan dan menatap wajah naya yang bermain hp.

Tatapan arka seakan takut kehilangan orang yang dia sayang.

Bapak martabak yang peka pun mengajak obrol arka

"Mas,itu mbak yang disana pacarnya toh?"

"Bukan pacar pak,masih calon. Tapi saya sayang sama dia"

"Mbak nya sudah punya pacar?"

"Belum pak"

"Yasudah buruan dijadiin pacar mas kalo bisa nikahin langsung ,mbak nya juga cantik"

Anjir lu pak tapi bagus,lanjutkan pak-thor

"Hehe iya pak saya usahain ya,semoga dia bisa nerima saya",ucap arka dengan wajah cengiran tanpa dosanya

Pak martabak pun hampir selesai membuat martabak nya,arka langsung membayarnya dan kembali ke motor.

"Tolong bawain nay"

Naya tak menjawab namun mengambil langsung bawaan arka,arka memakai helm. Menaiki motornya dan mulai melewati jalan nan sepi.

Arka membawa motornya dengan kecepatan normal,setelah beberapa menit arka menepikan motornya lagi,dan memperkirkannya ditempat parkir.

Menuruni motor,melepas helm. Juga melepaskan helm naya.

"Turun,ambil aja sesuka lu gua yang bayar"

Naya mengaga tak percaya,pasalnya arka membawanya ke supermarket yang terkenal mahal dikota ini

"SERIUS!!",pekik naya

"Iya,yuk"

Naya sangat antusias,menaruh martabak tadi dimotor arka. Dan langsung menyelonong masuk ke supermarket.

Arka mengikutinya buru-buru,langkah naya terasa sangat besar bagi arka

'kenapa dah cewe satu ini kalo pas gini giat banget', batin arka

'apa semua cewe kayak gini?',lanjutnya

iye napa gasuka lu?-thor
Eh maap ngga gitu maksudnya thor-arka

Arka mengambil troli ditempat yang disediakan,dan langsung kembali mengejar naya

Naya yang melihat kebelakang,arka membawa troli langsung tersenyum sumrigah.

Dia langsung mengambil banyak snack, susu, minuman lain, juga sampai keperluan pribadi seperti sabun mandi, pasta gigi, sabun cuci baju.

"Belum selesai nay"

"Belum masih mau cari snack lagi,buat stok malming"

"Emang kenapa nyetok?"

"Ya karena gua dirumah mulu kalo malming"

Arka hanya menanggapinya dengan mengangguk, mereka melanjutkan shopping²,sampai arka melihat jam tangannya.

Jam menunjukkan pukul 22.05,sudah sangat larut.

"Nay udahan ya,udah malem. Besok lu masih mpls, udara juga makin dingin. Nanti lu bisa flu"

"Emm okaay,yuk bayar"

Mereka berdua berjalan ke kasir dan membayar semua belanjaan naya

Setelah barang dikemas mereka kembali keparkiran, mengambil motor dan segera pulang.

Sesampainya didepan rumah nay, arka berkata

"Jangan nangis lagi ya,gua gasuka"

Naya tak merespon,membawa barang dan pergi meninggalkan arka dengan motornya. Memasuki rumah dengan selamat.

Arka juga langsung meninggalkan rumah naya, dan pulang kerumahnya. Sampai didepan rumah,dia sudah disambut oleh anak monyet.

"Mana martabak guhek?",sambil melipatkan tangan didada

"Lama banget kencannya, kelaperan gua nih yang nungguin lu dari tadi"

Arka melemparkan martabak itu ke rey,dan beruntungnya rey bisa menangkap lemparan tersebut.

"Yeee anak siapa sih lu,yang bener dong,yang ikhlas nyettt"

"Anak mami lu bego"

'iya sih',batin rey

Berdebat cukup nonfaedah diluar rumah,mereka berdua masuk kerumahnya.

Tanpa sepatah kata pun mereka asik dengan dunianya sendiri.

Sedangkan arka?

Nayel🍭

Nay jangan lupa bersihin badan ya, trus tidur|
22.45
Read

|Iy
22.47
Read

Sleepwell cantik😡🤍|
22.47
Read

Tak ada balasan setelah itu,yang ada hanya tanda sudah terbaca.

Arka menghela nafas panjang,menaruh hp nya. Menuju kamar mandi dan mencuci mukanya.

"Beh segerr"

"Airnya sedingin naya ke gua"

Selesai mencuci muka,arka menuju kamar nya,merebahkan diri ke kasur dan perlahan terlelap.

Rey melihat arka sudah mulai terlelap,tidur dengan raut wajah yang sangat capek.

'Semangat kaa,lu bisa hadapin ini. Jangan lama-lama ngasih tau ke naya,lu nya sendiri yang jadi capek.',batin rey

.
.
.

.
.
Xoxoo,gimana? Part kali ini ga kalah panjang kan?
See u next part ya!
.
.

.
.
.
👇😡🤍

Nayya JXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang