07 [ Epilog ]

604 150 45
                                    


Mau ngingetin nih, aku double update. Yang langsung kesini, scroll ke atas yu!! Siapa tau kelewat :)







***







"JUNGWON PULANG!!!"

Wendy turun, lalu tersenyum kala mendapati raga anaknya. Dan senyumnya kian melebar saat mendapati eksistensi pemuda lain di belakang Jungwon.

"Ini temen Jungwon?" Tanya Wendy sembari tersenyum ramah ke arah Jeongwoo.

"Eh?! Iya Tan, Saya Jeongwoo." Jawab si Park sembari menyalimi tangan ibu temannya itu.

"Ahh... Jadi ini yang namanya Jeongwoo. Ayo masuk nak, Tante buatin minum ya..."

"Eh nggak usah Tan!"

"Udah nggak papa, sana duduk dulu!" Balas Wendy tak melunturkan senyumannya sama sekali.

Jeongwoo mengangguk kikuk. Masih canggung agaknya...

"Jungwon, sana kamu ganti baju dulu!" Titah Wendy beralih fokus pada anaknya. Dan berlanjut menuju dapur guna membuatkan minum untuk Jeongwoo.

"Di bawa santai ya Jeongwoo! Anggap aja rumah sendiri. Jungwon ke atas dulu, mau ganti baju!" Ucap Jungwon dan berlalu begitu saja.

Jeongwoo hanya mengangguk pelan sebagai jawaban. Entah kenapa, ia merasakan hawa tak enak disini.

Ingin pamit pulang, tapi tak enak. Kalau kabur? Takut di kata nggak punya adab!

Huft...

Dan akhirnya, dia nyoba buat di bawa enjoy perasaannya itu.

Tubuhnya beranjak dari sofa, memilih untuk melihat-lihat figur pajangan yang sekiranya menarik perhatian.

Aneh sih sebenernya... Soalnya, di sana banyak banget pajangan yang bentukannya dirasa nggak cocok buat jadi sekedar jadi pajangan.

Ya masa... Ada bola mata, kaki, tangan, rambut, bahkan kuku pun ada disana.

Kan bikin horor aja gitu ya...

Jeongwoo beralih, menatap lamat pajangan yang diletakkan khusus di dalam lemari kaca. Dan di depan lemari kacanya sendiri, terdapat papan beralaskan keramik hitam yang berkaitan dengan informasi dari pajangan itu.

Kata perkata ia baca, sampai akhirnya berada di kalimat terakhir, matanya tak bisa berhenti melotot kaget. Pasalnya, yang dia baca adalah---


"Bunda selalu pingin keliatan awet muda, sampai akhirnya ngadain persekutuan dengan iblis. Dan sebagai tumbal, Bunda butuh nyawa orang yang usianya 17 th buat di serahin ke iblis. Tapi karena emang cuma nyawa yang di minta iblisnya, jadinya tubuh orang yang dijadiin tumbal di pajang sama Bunda sekalian buat ngenang pengorbanan orang itu."

Mengenang ::
- Watanabe Haruto, 5 April 2004 -





Jeongwoo menelan salivanya kasar. Langkahnya perlahan mundur sembari menatap pajangan berbentuk bagian-bagian tubuh yang terlihat sengaja di mutilasi.

Dan sayangnya... Itu adalah tubuh Haruto! Teman sekelasnya yang sudah tiga hari menghilang.


"Jeongwoo?" Panggil Jungwon.

Jeongwoo tersentak, lalu berbalik badan guna menatap temannya itu.

Freaky :: 4IS || 04L ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang