Temenku aku ceritain tentang kamu. Tentang bagaimana indahnya masa-masa bersamamu. Tentang kita yang tinggal di dunia kita sendiri, sampai akhirnya kamu milih buat pergi.
Melihat gimana antusiasnya aku ceritain kamu—si zona nyamanku, dia ngasih pertanyaan, "tapi lu udah keluar gitu dari zona nyaman itu?"
Ini jawabanku, udah. Dia yang ngelepasin, gua mau gak mau, ya ngelepas juga.
Sedih, tapi ketika ditampar kenyataan kamu gak lagi ada di samping aku, aku ikhlas.