03

15 4 2
                                    

“Love all, trust a few, do wrong to none”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Love all, trust a few, do wrong to none”

- William Shakespeare.

Disebuah ruang apartemen yang minimalis dimana warna putih yang mendominasi. Jason dan teman-teman nya tengah duduk di sofa panjang dengan si pemilik yang sedang berdiri di hadapan mereka dengan wajah merah padam.

"Lo semua beruntung kali ini gua bisa ngelobi Mr. James, kalo engga yang ada di depan lo semua bukan gua, tapi orang tua kalian."

Mulut mereka lantas terkatup rapat, kepala yang tertunduk juga suasana hening membuat ruangan di sana tiba-tiba terasa sesak.

Kontras dengan Cio juga Julian yang tengah memperhatikan mereka dengan tawa yang tertahan beserta semangkuk besar es krim rasa vanilla yang ada di hadapan mereka.

"Tontonan gratis nih." Ucap Julian.

"Ckck, umur udah tua tuh harus nya kalian sadar, mikirin gimana masa depan bukan nya main sana-sini kaya anak SMP baru puber."

Rion lalu tertawa. "Lo baru pulang dari summer camp kan? So, are they told you how to make a cookies little doggy?"

SKAKMAT.

Kali ini Cio terdiam, kata-kata menusuk dari kakak nya itu tak dapat lagi ia sanggah. Dengan wajah kesal nya laki-laki itu lantas pergi meninggal kan Julian sendiri di antara laki-laki dewasa yang ada di sana.

"Lo mau kaya dia juga?" Tanya Jason pada adik nya.

Lalu dengan wajah yang cemberut, Julian kemudian pergi dengan mangkuk es krim masih ada di tangan nya.

"Lagian kencing belum lurus aja—"

"You have to worry about yourself." Potong Malvin.

Leon yang mendapat teguran itupun hanya bisa menghela napas pasrah sembari memijit batang hidungnya.

"Gua mau lo berempat ikut acara amal di panti jompo besok lusa."

"WHAT? IT'S SUNDAY." Seru Helios.

"So?"

"Tukang pos aja hari Minggu libur sob, masa kita kerja?"

"No, it's all my fault Vin. Let them go, biar gua aja." Ucap Jason.

"Ga bisa, walau lo yang bikin mereka ngehabisin waktu satu jam cuma buat ngeliatin perempuan, tapi dari awal mereka ikut, mereka udah tau konsekuensi nya apa. Lagian gua tau ya, sebelumnya kalian main arcade ama mampir makan donat dulu."

"WHO TOLD HIM ABOUT THIS?" seru Rion.

"APA?"

Leon yang tiba-tiba saja mendapat tatapan tajam dari teman nya itu sontak terkejut.

The Prince | Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang