12

308 28 4
                                    










Keesokan harinya, Minju bangun dan mendapati orang di sampingnya entah hilang kemana. Ambil masa beberapa menit untuk dia sadar tentang perkara kemarin. Dia memerhatikan sekeliling ruangan kamarnya, cuba mencari gadis jangkung itu

"Yujin-ssi?" panggilnya pelan, dia berdiri dan beranjak ke pintu kamarnya. Baru saja dia membuka pintu kamarnya, terdengar bunyi bising dari arah belakangnya. Dia terbehenti, memutar badannya, dia memfokuskan pendengarannya dan terbehenti di hadapan closet miliknya. Dengan hati² dia buka closet nya, dia melotot waktu dia ngeliat Yujin berada di closet nya

"WHAT ARE YOU DOING?!!" Minju berteriak. Dia menunduk dan mengambil sketchbook nya dari pegangan Yujin. Dia menatap tajam ke arah Yujin. "kau mendapatkan ini dari mana?"

"aku menemukannya" Yujin menjawab dengan nada gembiranya, dia berdiri dari duduknya dan tersenyum gembira. Alis Minju berkerut waktu ngeliat tangan Yujin yang dikotori dengan marker. Pegangan Minju di sketchbook nya semakin erat

"ini milikku" kata Minju ketus. Dia bergerak kembali ke arah tempat tidurnya, dia mendudukkan dirinya dan dengan ragu² membuka sketchbook miliknya. Amarahnya memuncak waktu ngeliat coretan² random Yujin pada lukisannya. Hancurlah segala hasilnya yang sudah dihabiskan selama berjam jam lamanya, kini semua lukisannya di penuhi dengan coretan random Yujin

"apa yang kau sedang fikirkan Ahn Yujin?!!" Minju berteriak marah, dia membanting lukisannya sehingga terkena dinding kamarnya dengan kasar. Yujin terkejut, bahkan menutup kedua telinganya karna perbuatan Minju

"apa kau tau berapa lama aku menggambarnya?" Minju menyilangkan tangannya di depan dada sambil menatap tajam Yujin

"mereka cantik" Yujin mengangguk, bergerak ke arah sketchbook Minju yang diumbankannya tadi dan mengambilnya semula

"mereka 'sebelumnya' cantik, Yujin-ssi, sehinggalah kau merosakkannya" Minju berkata dengan kasar, "seperti bunga itu. Apa yang aku beritahu kepadamu tentang mengagumi sesuatu tanpa merosakkannya?"

Yujin hanya menatap Minju dengan tatapan kosong sebelum mengangkat sketchbooknya dan mendekat ke arah Minju, mengarahkan sketchbook miliknya ke depan mukanya. Minju menggeram dan menepiskan sketchbook nya

Bingung, Yujin memiringkan sedikit kepalanya. "Minmin?"

"itu bukan namaku" suara Minju menjadi parau, menahan amarahnya dari memuncak keluar. "aku tidak mau bercakap dengan kau lagi, keluar dari kamar ku" Minju menggeram, menunjuk ke arah pintu kamarnya

Yujin dengan perlahan memundurkan badannya ke belakang, masih memegang sketchbook milik Minju. "maafkan aku" dia memegang erat sketchbook Minju dan menatap Minju dengan tatapan memohon

"aku tidak peduli!" Marah Minju, dia memegang bahu Yujin dan menolaknya dari kamarnya. "leave me alone" Minju memberikan amaran kepada Yujin sebelum menutup pintu kamarnya di depan wajah Yujin dan memastikan untuk mengunci pintu kamarnya. Minju menunggu di balik pintu hingga bunyi derap langkah yang bergerak menjauh. Dia mendekat ke tempat tidurnya dan menghempaskan badannya di sana dengan lenguhan yang panjang








Sketchbook itu sangat penting baginya. Dia tidak pernah membiarkan orang lain menyentuh sketchbook miliknya. Hanya dia yang boleh menggambar dan menyentuh sketchbook nya itu. Hasil kerjanya yang berbulan bulan itu sekarang sudah tidak berguna lagi. Gadis berambut pink itu mendudukkan dirinya dan melihat ke arah kertas kertas yang dilemparkan tadi. Dia sepatutnya tau kalau dia tidak patut membiarkan Yujin berada di kamarnya

Yellow (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang