19

145 15 8
                                        



Di lain sisi, Yena dan Hyewon baru sahaja habis dari kelas tarian mereka. Yena mengelap peluhnya dan meminum dengan cepat airnya

"Pengen mati cok" kata Yena dengan nafas yang terengah engah, Hyewon mendekat dan mengambil tas ranselnya

"sama, dan aku lapar sekaliii" kata Hyewon. Yena terkekeh dan melihat temannya "Makan saja yang kau pikirkan"

"hey, apa kata kita makan di cafe berdekatan bersama Eunbi unnie untuk berbincang tentang hal ini?" cadang Yena. Hyewon mengangguk tanda setuju dan mereka bersama sama bergerak ke Pearlz Cafe setelah memberi pesan kepada Eunbi

"Eunbi unnie setuju, sebentar lagi dia akan datang setelah kelasnya selesai" Hyewon memberitahu Yena, mereka menaiki mobil Hyewon dan pergi ke cafe itu

Sepuluh menit telah berlalu dan akhirnya Yena dan Hyewon telah sampai ke cafe, terlihat Eunbi sudah berada di sana. Eunbi tersenyum apabila dia melihat Yena dan Hyewon datang mendekat ke arahnya

"jadi?" tanya Eunbi, dia tahu pasti ada sesuatu yang mereka berdua ingin bincang kan kepadanya. Obviously its about Yujin and Minju. Obvi...

"Yujin..." Yena memulainya "dia dan Minju semakin... dekat"

Eunbi tersenyum dan mengangguk setuju "aku tahu, bukankah itu bagus? They're getting along way better than I thought they would" kata Eunbi sebelum meminum minumannya. Tapi ada yang lain dengan temannya, Eunbi melihat ekspresi Yena yang gelisah "Kenapa? Apa ada sesuatu yang tidak bagus?"

"Unnie, kau mendengar apa yang Yujin katakan kemaren" cela Hyewon. "about wanting to kiss Minju and all... aku rasa... Minju dia... dia mulai suka dengan gadis itu"

Eunbi menaikkan alisnya "wait, you're serious?" tanga Eunbi, keduanya menganggukkan kepala mereka

"Yujin sudah jelas sekali suka padanya" Yena cuba menjelaskan kepada kedua temannya "Tapi ini Minju yang kita sedang bicarakan, you know?"

Eunbi setuju. Ketiga mereka tahu Minju orang yang tidak mudah untuk jatuh cinta, dia bahkan selalu menyembunyikan perasaannya. Dia bahkan tidak pernah menangis di hadapan Yena, Eunbi dan Hyewon.

Mereka terdiam apabila pelayan datang dan memberikan makanan mereka. Eunbi masih berfikir keras dengan ucapan Yena

"Apa perlu kita katakan perkara ini kepada Minju?" tanya Eunbi "yaa mungkin, that might not go over so well with her..."

"dia selalu menyangkal apabila aku cuba untuk bertanya kepadanya" keluh Yena "that stubborn ass kid" gerutu Yena

"apa yang kita perlu lakukan kalau begitu?" tanya Eunbi. Yena dan Hyewon bertukar pandang sebelum melihat Eunbi

"well... Aku tidak ingin Yujin terluka" gumam Hyewon dan dia berpikir sebentar "aku rasa apa yang perlu kita lakukan buat masa ini adalah memerhatikan mereka berdua? jangan biarkan mereka semakin dekat, mungkin kita bisa mengajak Yujin untuk tidur di kamar kita?"

"aku rasa itu terlalu ekstrim, Hyewon-ah" Eunbi tidak bersetuju dengan cadangan Hyewon "aku cuma berharap Minju menyadari kalau dia sedang bermain dengan perasaan saat ini"

Yena mengeluh "Eunbi's right. You know we might get our asses kicked if Minju even finds out what were we talking about right now" ketiga mereka tertawa "apa kata kita cuma memberi hint kepada Minju, biar dia menyadarinya sendiri"

Eunbi dan Hyewon mengangguk setuju. Setelah itu mereka pun memakan makanan mereka. Setelah selesai, Eunbi menawarkan untuk membayar makanan mereka

"jumpa kalian nanti" Eunbi melambai Yena dan Hyewon karna dia masih ada kelas selepas ini. Hyewon dan Yena pun begerak ke rumah mereka setelah melihat pemergian Eunbi














Yellow (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang