one piece seni adalah ledakan

1

Bab 1 1. Masih di kamar yang sama, aku sudah terbiasa hidup

Bab sebelumnyaDaftar isiBab selanjutnyaCatatan membaca

[ Situs ini baru meluncurkan versi Cina tradisional, klik untuk membaca ]

Anda dapat mencari "Paviliun Seni Ledakan Miaobi Bajak Laut (imiaobige.com)" di Baidu untuk menemukan bab-bab terbaru!

Saat itu malam, lampu redup, dan malam berkabut, diterangi oleh bulan sabit, terjalin dengan lampu untuk membentuk lingkaran cahaya.

Sinar angin malam bertiup, gemerisik cabang-cabang willow di taman, seperti simfoni alam.

Di bawah pohon, melalui cahaya redup, Anda dapat melihat sepasang anjing dan pria dan wanita seperti lem, melakukan acara nasional yang tidak diketahui yang disebut: pemanasan persiapan untuk kelanjutan umat manusia.

Sakit, sakit, seperti dipegang oleh seseorang dengan pisau dan ditikam ratusan kali di jantung, dan akhirnya memberi Anda rotasi 360 derajat seperti batang kayu untuk membuat api, tanpa sudut mati.

Rasa sakit seperti itu sulit untuk dipahami, Mungkin hanya teman yang berpikiran sama yang dapat memahami perasaan dan raungan yang tidak mau!

"Ugh..."

Desahan yang tiba-tiba ini sepertinya menyatukan dengan sempurna semua emosi marah, sedih, iri, iri, dan benci. Saya harus mengatakan bahwa ini benar-benar karya supernatural, korek api yang dibuat di surga, dan jarang di dunia untuk mendengarnya. !

Sosok kesepian dengan tas kenyamanan di tangannya, berjalan kesepian seolah ditinggalkan oleh dunia, seolah-olah tidak ada akhir, dan secara bertahap mulai ditelan oleh cahaya redup.

Melihat punggung ini saja membuat orang merasa perih, karena terlalu kesepian, terlalu tertekan, dan terlalu banyak perubahan hidup.

Ketika saya melihatnya, saya tahu bahwa sosok belakang ini telah mengalami banyak cerita, yang akan membuat orang bergema di hati mereka, untuk menghibur mereka.

Tetapi jika Anda mendekati angka ini, Anda tidak akan berpikir begitu!

"Anjing laki-laki dan perempuan, anjing laki-laki dan perempuan, dunia akan runtuh, jika Nima dibiarkan di zaman kuno, saya akan membiarkan Anda di kandang babi setiap menit dan menenggelamkan Anda ..."

"Hari Valentine Cina, Lao Tzu tidak akan pernah merayakan festival ini."

"Hah! Gadis Penggembala Sapi dan Penenun, aku tidak percaya sampai aku bertemu selama satu tahun, dan kedua belah pihak tidak mencuri siapa pun!"

Dalam cahaya redup, Anda dapat melihat seorang pemuda tampan dengan rambut hitam dan mata gelap, berusia sekitar enam belas atau tujuh belas tahun, memegang jari tengah, terpana di langit, di dua bintang.

Perlawanan diam-diam, dan akhirnya kesedihan dan kemarahan, menyembunyikan wajahnya; Anda dapat melihat bahwa ada setetes kilau kristal yang meluap dari sudut mata.

Itu benar, hari ini adalah Festival Qixi. Beberapa orang ditakdirkan untuk bahagia dan beberapa sedih, dan kebetulan Ye Chen adalah salah satunya.

"Aku kembali! Bu, kecap ada di atas meja untukmu."

Setelah berbicara, tanpa menunggu seseorang menjawab, Ye Chen langsung kembali ke kamarnya. Sekarang, dia ingin melampiaskan emosinya. Sebelum keluar untuk membeli kecap, meskipun hanya beberapa menit, kerusakan pada dirinya adalah sangat buruk. Itu menghancurkan hati kami.

Tidak sabar, Ye Chen menyalakan komputer, berencana untuk bermain game terlebih dahulu, dan lulus Festival Qixi terkutuk ini.

Pada usia enam belas atau tujuh belas tahun, dan masih anak setengah tahun, Ye Chen hampir sama dengan kebanyakan orang lain pada usia yang sama. Dia sedikit memberontak, tidak terlalu bijaksana, dan menyukai rumah. Dia hanya konsep samar tentang kecanggihan semua orang.