01.pagi yang buruk🙂

426 193 556
                                    

Gadis cantik yang memakai seragam sekolah dan menggendong tas nya, menuruni tangga dengan riang. Hingga suara seorang pria paruh baya membuat raut wajahnya berubah seketika.

"Ngapain kamu pakai seragam sekolah?!" Suara itu, suara yang selalu membuat gadis tersebut ketakutan.

YAPS! gadis itu adalah "Michel Angelina Fidella" gadis yang kini sudah berada di ruang makan.

"Mau berangkat sekolah Pa" cicit Michel kepada Papanya. Suara tadi adalah suara Indra-Papa Michel.

"Ehh Loh! Buat apa sekolah buang-buang duit aja" Indri- Kaka Michel, dia ikut membentak adiknya yang kini semakin menundukan kepalanya.

Michel hanya bisa diam mendengarkan dua orang didepannya yang selalu memakinya, sesekali Michel menghela nafas karena ia merasa lelah dengan semua perdebatan ini. Dirinya hanya ingin sekolah, apa salahnya?

" Indri! Kamu nggak boleh kaya gitu,dia kan adik kamu! Sayangi Michel, Indri!" Karin - Mama Michel dan Indri, karin menegur putri sulungnya.

Indri hanya bisa mendengus dan menghela nafas kasar, melihat Mamanya yang terus membela Michel,anak kesayangannya

"Ma...Michel nggak usah lanjutin sekolah aja ya, Michel kerja aja ya...biar nggak nyusahin dan buang-buang duit nya Mama sama Papa " ucap Michel. Mata Karin- mama michel sontak membola. Dia terkejut apa yang sudah di ucapkan gadis kesayangan nya itu

"Jang--" ucapan Karin terpotong karena Indri

" Nah iya gitu.kerja aja biar dapet duit banyak biar nggk nyusahin! "

"Indri! Jaga ucapan kamu! Mama nggak pernah ngajarin kamu kaya gini. " Karin menghirup napas dalam guna mengontrol emosi nya." Michel jangan dengerin omongan Kaka kamu ya? Kamu harus tetep sekolah sayang " lanjut Karin menyemangati Michel yang kini masih menunduk menatap sepatunya .

"Saya berangkat! Selera makan saya jadi hilang !" Indra- Papa Michel, menatap tajam Michel yang kini tak berani menatap balik papanya .

"Ayo sayang kita berangkat, nanti kamu terlambat ke sekolah." suara itu seketika berubah saat Indra - Papa Michel berbicara pada Indri-kaka Michel. Anak kesayangan papanya

Michel mengulurkan tangannya, hendak menyalami papanya. Namun papanya melengos pergi tanpa ingin menerima uluran tangan dari Michel, melihat saja Papanya sudah tidak Sudi apalagi menyalaminya ?

Michel menatap punggung kedua orang itu lamat,tangannya masih tergantung di udara, hatinya sakit mendengar perkataan yang dilontarkan Papanya. Di iris coklat gelap nya tersirat kesedihan, dan iri pada sang Kaka yang selalu disayang oleh papanya.

Michel selalu berfikir kapan dia mendapatkan kasih sayang dari Papanya, mengapa Papanya tidak menyayanginya, mengapa Papanya membencinya, apa salahnya. Pertanyaan itu terus berputar di kepalanya.

Karin yang mengerti bahwa Michel sedang tidak baik-baik saja, dia langsung menarik Michel ke dekapan nya memberikan kenyamanan dan kasih sayang yang sangat besar.

"Michel..maafkan sikap Papa dan Kaka kamu ya sayang. " ucap Karin sambil menahan isakan pada dirinya,agar tidak menambah kesedihan putri nya.

Michel mengurai pelukannya, dan dia tersenyum manis sangat manis. Namun Dimata mamanya itu adalah senyum yang menyedihkan.

" Michel berangkat ya ma," Michel menyalami Karin dan pergi ke sekolah menggunakan sepeda .

Apa sepeda? Yaps!Michel pergi kesekolah menggunakan sepeda walau Michel adalah anak dari seorang pengusaha kaya raya, namun ayah nya tak mengizinkannya untuk menaiki mobil miliknya, entah apa alasannya.

Michel mengayuh sepedanya dengan wajar ceria, Michel tidak mempermasalahkan pertengkaran tadi karena menurut nya itu sudah biasa dan akhirnya Michel terbiasa dengan pertengkaran yang selalu dibuat oleh Papa dan kakanya.

Dan Michel selalu berfikir masalah Michel itu ada dirumah jadi saat Michel di luar rumah otomatis dia tidak memiliki masalah, jadi Michel harus ceria dan bahagia saat di luar rumah.

Akting yang sangat luar biasa memang, Michel hanya tidak ingin terlihat lemah Dimata orang lain dan teman-temannya.

Michel mengayuh sepeda nya dengan kecepatan sedang dan besenandung kecil.

"Tolong...katakan pada dirinya" saat memasuki reff Michel meninggikan suaranya. Dan terlihat sangat menikmati lagu tersebut.

"Lagu ini ku tuliskan untukknya"

"Nama yang selalu ku sebut Dalam doa"

"Sampai aku mampu"

" Ucap mau kah deng---"

Tiba-tiba

Aaaaaa

Bruk

Ini adalah awal kisah Michel

Maaf ya author gantung 🙏
Gimana ceritanya? Ngebosenin yah ? Maaf banget soalnya ini juga cerita pertama aku jadi maklum in ya...
Maaf kalau banyak typo

Jangan lupa vote and komen bebz

Tunggu chapter berikutnya ya papay

Tunggu chapter berikutnya ya papay

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


( Michel Angelina Fidella )

Ming,18 Juni 2021


Silvianameilani_26
Silviana meilani kuswoyo
Ig.Silviana_872
Brebes, Jawa tengah

FiderawanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang