02. Pertemuan

870 111 29
                                    

Part pendek!
Semoga suka ceritanya
Happy Reading
♡ 

BUGH

Pukulan keras mendarat mulus dihidung Alex hingga mengeluarkan darah. Sungguh suara dari pukulan yang Ivona berikan sangat keras dan merdu.

"JANGAN DEKET-DEKET ANJING KALO LU MAU NGOMONG DARI JAUH AJA BAU JIGONG TAU GAK SI?!"

***

Alex yang niatnya ingin so kuat dan so keren itu akhirnya hanya mendapat malu. Ia tersungkur ditanah dengan darah yang terus bercucuran dari hidungnya itu. Mampus.

Mengejutkan, waktu seakan berhenti. Keheningan melanda ditengah Ivona dan Alex yang menjadi pusat perhatian. Sebenarnya hampir semua penonton yang menyaksikan sangat ingin tertawa lepas; tapi ga jadi deng kan masih sayang nyawa.

"ANJING MATI AJA LU BANGSAT!! BODO AMAT CANTIK APA KAGAK". Teriak Alex memecahkan keheningan.

Ia berdiri dan mencoba untuk memukul Ivona, sangat cepat sampai gerakannya tak terlihat. Namun aksi Alex kini juga gagal. Tangannya dicekal oleh Arhen yang entah sejak kapan sudah ada disana.

Untung saja, sedikit saja Arhen terlambat menyekal tangan Alex maka habis Ivona.

" LEPASIN AR!"

... Arhen tidak menjawab Alex sepatah kata pun. Ya tidak menjawab dengan lisan tapi dengan tatapan mata; seakan menyuruhnya pergi. Alex yang mengerti maksud Arhen itu mau tidak mau menurut.

"Kali ini lo beruntung. Liat aja nanti BITCH!" Ucap Alex kepada Ivona sambil berjalan pergi menjauh.

Arhen mengeluarkan smirknya dan menatap lekat Ivona, melihat dari atas rambut sampai ujung kaki. Sesampai penglihatan Arhen tertuju pada lengan kanan Ivona yang sedikit berlumur darah Alex ia berkata..

"Hm.. Menarik" Ucap Arhen sembari menatap mata Ivona dalam dengan muka yang kembali datar.

Terdapat jeda yang agak cukup lama namun Arhen belum lepas dari tatapannya itu. "Apasi dasar mesum" Celetuk Ivona dengan sinis kepada Arhen.

...

"Pffft.. AHAHAHA" Terdengar suara gelak tawa keluar dari mulut Arhen. Suara tawanya terdengar sangat mengerikan tidak terdengar seperti tengah tertawa karena sesuatu yang lucu.

Arhen menyisir rambutnya yang berantakan itu ke arah belakang. Sehingga terpampang jelas jidatnya yang awalnya tertutup rambut, Terlihat sangat seksi.

Bayangin aja si doy nyisir rambutnya seakan ada didepan kelen.

"Liat aja, lu ga bakal hidup dengan tenang selama sekolah disini"

Jiwa Ivona merasa tertantang. Gimana ya kalo mukanya yang angkuh ini gue bikin putus asa.. Keknya kalo gue bikin dia jatuh cinta sama gue seru deh Batin Ivona sambil tersenyum remeh.

"Oke. Selama mata gue gak buta bakal gue liatin, coba aja semaksimal mungkin fighting boy"

Selepas mengucapkan kalimat itu Ivona langsung pergi tanpa menghiraukan Arhen.

Sialnya, entah kenapa harga diri Arhen terluka. Mungkin karena belum ada orang yang bernyali besar untuk mengabaikan seorang ketua dari geng Blaz seperti Ivona; ini baru pertama kalinya.

Ivona pergi dari kantin seorang diri, lalu bagaimana Hana? Hana dari tadi sudah dibawa oleh guru ke rumah sakit terdekat karena luka dikepalanya cukup parah.

~00~

Baru saja masuk sekolah, sudah jadi seleb saja Ivona ini. Dari awal memang sudah menjadi topik hangat tapi kini sudah upgrade menjadi topik panas.

•ARHEN• [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang