04. Iblis

1K 132 117
                                    

Warning
Part ini lumayan sadis
Harap membaca dengan hati-hati
Silakan siapkan mental terlebih dahulu
Jangan lupa vote dulu

Happy Reading

Prang.. Ivona memukulkan 2 botol wine ke dinding hingga setengahnya pecah dengan ujung kaca yang sangat tajam tidak beraturan. Senjata yang sempurna.

"Berani-beraninya lu semua ganggu gue tidur.." Ucap Ivona dengan mata sayu nya sambil melirik-lirik senjata yang ia buat.

"..GUE KIRIM KE ALAM BAKA TAU RASA LU SEMUA! AHAHAHHAA" Lanjut Ivona sambil tertawa dengan menyeramkan.

***

Ivona melangkahkan kakinya dengan sempoyongan menuju sekumpulan laki-laki yang tengah berkelahi itu.

Sekitar satu meter jarak mereka, Ivona menghentikan langkahnya. Kemudian mengangkat kepalanya yang sejak awal menunduk karena lemas.

Terpampang jelas wajahnya yang cantik dengan mata sayu dan senyumannya yang membuat merinding.

"Hihi~ good bye everyone.. See you next time di neraka AHAHHAHAHA"

Setelah mengucapkan kalimat itu, Ivona tiba-tiba langsung melesat menghampiri para anggota Zero dan merobek kulit serta daging bagian leher menggunakan senjata yang ia buat.

Luka yang dibuatnya ternyata cukup dalam. Sampai-sampai dalam sekali serang lawan sudah terkapar lemas. Jika diperkirakan, kemungkinan besar mereka hidup adalah 15% dan 85% sisanya adalah kemungkinan mati.

Hanya nasib yang menentukan, jika mereka beruntung maka selamat tapi jika tidak maka selamat tinggal.

Sekitar 14 orang sudah berhasil Ivona lumpuhkan seorang diri tanpa bantuan anggota Blaz sedikitpun. Bukannya tidak mau membantu, namun tidak sempat camkan itu.

Ivona menyerang secepat mungkin, bahkan tidak membiarkan lawan untuk berkutik sedikitpun. Karena jika tidak diselesaikan dengan cepat maka Ivona akan kalah telak karena perbedaan jumlah.

"AAAAAAAA TOLONG.." Teriak salah satu anggota Zero yang masih hidup dengan histeris sembari berusaha kabur dari serangan sadis Ivona.

Namun naas usahanya sia-sia.

Crat.. Senjata tajam dan abstrak itu menancap tepat dipunggung lawan. Membuat sungai darah yang terus mengalir tidak ada habisnya, dengan alunan indah yang berbahan dari teriakan kesakitan dari mulut lawan.

"T-tolong.. Ampuni s-saya.."

"Loh? Belum mati?" Ucap Ivona berjongkok menatap lekat pria yang terkapar lemah di lantai itu.

Bukannya bertanya bagaimana keadaannya ataupun khawatir, ia malah bertanya sudah mati atau belum; menakutkan.

Pria itu menggigit bibirnya sampai mengeluarkan darah, ia sudah pasrah dengan kematian karena tidak ada celah untuknya hidup; mungkin hanya sampai disini.

"D-dasar IBLIS..!"

Deg

Ivona yang mendengarnya sudah pasti tersulut emosi. padahal benar kok macam iblis. Ia berdiri dan menendang pria itu sampai terbaring. kemudian diangkatnya senjata abstrak itu dan ia tusuk tusukkan dimuka pria tersebut berulangkali dengan penuh amarah.

"MATI.. MATI.. MATI KEK LO ANJING" Teriak Ivona sambil terus mengayunkan tangannya. Padahal lawan sudah tidak menunjukan ada tanda masi bernapas, namun Ivona terus menerus menancapkan senjatanya pada wajah pria malang tersebut sampai bentuk dan rupanya hancur tidak bisa dikenali.

"Kejam" Itu yang terlintas dipikiran para anggota Blaz yang menyaksikan adegan tersebut. Mereka seakan melihat sosok Arhen pada wanita itu. Satunya monster satunya lagi iblis, perpaduan apa itu.. Mengerikan.

•ARHEN• [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang