05. Pawang

1K 124 59
                                    

Hi i'm boba~
Maaf ya baru up ☹
Semoga kalian suka
Jangan lupa Vote

Happy reading

"Hei enak ya abis tidur bareng gue terus pergi gitu aja hmp.."

"Sialan bisa diem ga siiii" Ucap Ivona yang dengan sigap langsung menutup mulut Arhen dengan tangannya.

Ivona panik setengah mati, takut-takut kalau orang-orang yang mendengar kalimat Arhen dibuat salah paham.

Tentu saja sia-sia untuk mengkhawatirkan hal tersebut. Seisi kelas sudah dibuat traveling hanya dengan satu kalimat ambigu yang dilontarkan oleh Arhen.

Ivona dan Arhen menjadi pusat penglihatan bagi murid seisi kelas itu. Ivona melirik kesana kemari dengan muka yang was-was dan tangan yang masih stay membekap mulut Arhen.

Sialan.. Padahal gue berusaha semaksimal mungkin biar ga mencolok Batin Ivona.

Seakan lupa atau mungkin tidak tahu? Ivona tidak sadar kalau dirinya tidak melakukan apapun juga sudah mencolok dan menarik perhatian. Terlebih ia sudah menjadi famous sekolah Kara, jadi jangan harap hidupnya akan biasa-biasa saja.

Tanpa basa-basi lagi Ivona langsung menarik tangan Arhen berjalan keluar dari kelas dan menuju rooftop.

Selama di koridor banyak sekali orang-orang yang memperhatikan mereka. Ia menghiraukan banyaknya orang yang tengah berbisik-bisik entah membicarakan apa. Namun yang pasti Ivona tidak peduli.

~00~

"Bangsat!.. Apa-apaan tadi?! Lu sengaja kan!" Ucap Ivona dengan nafas yang tersengal-sengal.

"Iya gue sengaja. Lu sendiri gak lupa kan kalo gue pernah bilang hidup lu gak bakal tenang selama sekolah disini?"

Dengan santainya Arhen menjawab dan malah bertanya balik dengan smirk smile yang terlihat menyebalkan.

Sungguh saat ini Ivona ingin memukul Arhen sekali saja. Bagaimana bisa Ivona membiarkan orang yang akan mencoreng nama baiknya saat ini.

Ivona terhanyut dengan lamunannya, memikirkan bagaimana cara yang bagus untuk membalas perbuatan Arhen agar tidak berani sekali-kali lagi mengganggunya.

Arhen yang melihat Ivona sibuk melamun dan mengabaikan dirinya tentu saja merasa kesal.

"Hei girl jangan fokus ke hal yang lain selama gue ada dihadapan lu"

Arhen mengucapkan kalimat itu dengan nada yang rendah, membuat suaranya terdengar agak serak.

Sontak Ivona terkejut dan sadar dari lamunannya. Ivona tidak berkata apa-apa, ia hanya menatap Arhen dengan tajam.

"Lu masih inget kan kejadian tadi malem?" Ucap Arhen sembari mengeluarkan rokok dari dalam saku celananya.

Ivona terkejut dan seketika mukanya memerah seperti tomat matang. Jangan-jangan dia mau minta pertanggung jawaban dari gue? Jadi tadi malem.. Kalo dia nyebarin ceritanya bisa gawat gue Batin Ivona.

"Bisa kan lu lupain semua kejadian malem tadi? Tenang aja gue gak bakal minta tanggung jawab kok..

Jadi lupain and anggep aja gak terjadi apa-apa oke". Ivona berkata seperti itu sambil melangkah mundur menuju pintu.

Arhen kebingungan dengan lontaran yang diucapkan oleh Ivona. Butuh waktu beberapa detik untuk Arhen mencerna maksud dari perkataan tersebut.

Setelah mengerti maksudnya, pertahanan muka datar Arhen runtuh. Ia tertawa terbahak-bahak perlu diingat, sedingin apapun manusia pasti mempunyai humor.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 27, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

•ARHEN• [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang