4 - RAGU

7 5 0
                                    


Bysha mendekatkan wajah nya dan memicingkan matanya.

"Beneran?" ucap Bysha dengan nada mengejek.

Pria itu terkejut. Karna jarak wajah nya dan Bysha kini sangat dekat.

Pria itu masih terdiam. Bysha juga diam menunggu pria itu membuka suara.

Kemudian Bysha tersadarkan. Ia langsung menarik tubuh nya, menjauh dari lelaki di hadapannya.

Bysha merutuki perbuatannya. Ia mengoceh sendiri, menyesali diri nya yang tanpa sadar melakukan hal tersebut.

Pria itu hanya memperhatikan Bysha yang ngoceh sendiri tak jelas.

Bysha kembali menatap pria itu.

"Udah deh, jangan sok sok nolak. Emang kamu mau nyari mati? Jalan aja masih kayak gitu. Gimana bawa motor, yang ada motor nya yang bawa kamu" kesal Bysha.

Pria itu masih diam, otak nya berpikir keras. Ia mempertimbangkan tawaran Bysha. Ia sedikit ragu. Tapi tidak ada pilihan lain.

"Oke" ucap nya terpaksa menyetujui.

Bysha tersenyum penuh kemenangan. Ia kemudian berjalan mendahalui pria itu.

"Gue cuma bawa satu helm" ucap cowo itu dan berhasil membuat Bysha menghentikan langkahnya.

Bysha membalikkan badannya, menghadap ke lelaki di belakang nya.

"Yaudah, aku aja yang pakai, kamu ngga usah" ucap Bysha santai.

"Nggak" tolak pria itu mentah-mentah.

Bysha menghela napas nya, kesabarannya tengah di uji.

"Udah lah, gampang itu mah."

Bysha langsung melanjutkan langkah nya kembali. Ia membuka pintu UKS dan hendak keluar.

Tapi ia berhenti di depan pintu. Bysha menatap lelaki itu masih berdiri di tempat nya sambil menundukkan kepalanya. Nampak ia tengah berusaha untuk mengontrol dirinya.

Bysha memperhatikan sejenak. Pria itu memejam kan mata sambil menekuk dahi nya.

Bysha merasa kasian padanya.

Lalu Bysha mendekat. Tangan nya menarik lengan pria itu dan mengalungkannya di lehernya.

Pria itu sontak tersentak kaget. Ia mengangkat kepala nya dan memperhatikan tangan nya dan gadis itu secara bergantian.

Bysha melingkarkan tangan kanan nya di pinggang lelaki di sebelahnya ini.

Perlahan Bysha membantu nya berjalan. Pria itu pasrah, membiarkan Bysha membopongnya berjalan.

Ia memang sedikit sulit melangkahkan kaki nya karna kepala nya yang terasa berputar putar. Jadi tidak ada alasan untuk nya menolak bantuan Bysha, walau ini terasa canggung untuk nya.

«««««

Mereka kini berada di parkiran sekolah, tepat nya di samping motor lelaki yang kini menyenderkan tubuh nya di jok motornya.

Bysha menyuruh nya menunggu sejenak. Ia tengah mencari helm yang bisa ia gunakan sekarang.

Selang beberapa menit, Bysha kembali dengan sebuah helm di tangan nya.

"Yuk" ajak Bysha ke pria tersebut.

Lelaki itu tak langsung menjawab atau merespon apa pun. Ia hanya diam memperhatikan helm di tangan Bysha seolah sedang berpikir, dimana gadis itu mendapatkannya.

Bysha yang menangkap raut wajah nya, langsung nyengir dengan tak berdosa.

"Aku minjem sama Pak Iwan."

INTENSITASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang