chap 84

270 32 13
                                    

"BANG KENAPA!"Reza terus memaksa abangnya agar mau memberitahukan apa yang Dokter katakan tadi

Sebelum berbicara, Marchell melihat ke arah mamanya

"Mah kata Dokter adek mengalami pendarahan di kepalanya,adek koma terus sekarang hiks"Marchell berhenti sejenak

"abang... Tenang dulu baru ngomong nak"ucap Bundanya sambil mengusap punggung Marchell

"hiks, sekarang adek kritis mah~~"setelah mengatakan itu tangisan Marchell pun pecah sambil memeluk mamanya

Reza juga langsung terduduk dilantai,menangis tanpa suara,

Namun tiba tiba Marchell melepas pelukannya,bahkan yang tadinya menangis seketika berubah menjadi sangat marah

"ikut saya"Marchell menarik Eva "Za"ucap Marchell dan Reza juga langsung bangkit

"GA REZA AMPUNIN DIA BANG!"ucapan Reza menimbulkan pertanyaan untuk semua nya

"kalian mau kemana?"tanya om javin

"ke sekolah Adek"jawab Marchell

"mau ngapain si! Disini aja, kasian mama ditinggal"lanjut Bundanya sedikit kesal

"Adek kritis Bun!, tadi pagi sebelum masuk Rumah Sakit adek dibully bun adek jatuh dari tangga!pas guru dateng adek udah di tangga bawah berdarah darah bun!apa mungkin jatuh sendiri? Gak mungkin! Ga cuma itu, dari kemarin juga Adek bilang dia ga berguna,Terus Abang sama Reza bakal diem aja gitu?!"

Untuk pertama kalinya Marchell berbicara dengan nada tinggi pada kakak mamanya tersebut.

Marchell, Reza, dan Eva langsung meninggalkan Rumah sakit dan menuju Sekolah

Bundanya mendengar kata kata itu sangat terkejut, beliau juga memaklumi dan baru mengerti kenapa Marchell semarah itu tadi dengannya

"Loh anak anak mana mba? "tanya Aditya yang baru menyelesaikan administrasi si bungsu

"kesekolah si adek, dit tolong jaga sheria yaa, Mba sama Mas nyusul mereka"ucap Bunda

"mereka mau ngapain Mba?"tanya Aditya kebingungan

"nanti Mba ceritain ya"ucap Bunda dan langsung pergi bersama om javin

Alasan mereka berdua menyusul Marchel, Reza dan Eva adalah karena mereka tau betul gimana Marchell dan Reza kalau sudah marah, dua keponakannya itu tidak akan melihat tempat bahkan tidak peduli lagi lawannya bergender apa jika sudah sangat marah, apalagi ini menyangkut keselamatan adiknya

----

----

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tit.......Tit

Tit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
my bro [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang