chap 83

230 26 27
                                    

Setelah ibu walikelas pergi, Marchell dan Eva duduk diruang tunggu ICU

Marchell keringat dingin,takut bagaimana mengabarkan hal ini pada papa dan mamanya, apalagi pada mamanya yang sangat panikan

09.00WIB

Dan setelah dia berpikir pikir,akhirnya Marchell memutuskan untuk menghubungi Reza dulu

Terhubung

"apa bang?"

Marchell masih diam

"oi reza udah mau pergi ke kampus,cepetan"

"za adek dirumah sakit, lagi di ruang ICU"

"HA! APAAN SI, JANGAN BERCANDA"

"Astaghfirullahaladzim bercanda kamu bilang"

"INI GA BOHONG KAN! DIRUMAH SAKIT MANA"

"abang ga liat tadi nama rumah sakit nya apa, tapi deket dari sekolah adek, nanti abang chat"

"cepet,udah ini reza mau turun nyari kunci motor"

"iyaiya"

---

"tunggu sebentar yaa"ucap Marchell pada Eva

Dia langsung berlari keluar rumah sakit, dan setelah itu langsung memberitahukan pada Reza nama rumah sakit tersebut

--

"kamu namanya siapa kalo boleh tau"Marchell bertanya saat sudah balik ke ruang tunggu lagi

"Eva bang"

"kamu tadi ada di saat kejadian kan?"

"pas Aleshanya jatuh saya ga ada bang karena saya manggil guru"

"jadi maksudnya kamu udah manggil guru sebelum Adek saya jatuh?"

"iya bang"

"jadi bingung saya, kamu manggil guru padahal adek saya belum jatuh, ada apa emangnya? , coba kamu ceritain dari awal Eva"

"Alesha dibully sama beberapa teman kami---

"DIBULLY?!"Marchell memotong omongan Eva

"iya terus tadi wajah Alesha di pukul beberapa kali sama salah satu dari yang bully bang, karena itu saya manggil guru ke kantor, tapi pas saya balik Alesha udah ditangga bawah, saya ga tau jatuhnya karena hal apa"

Marchell mendengarkannya langsung merasa emosi

"yang bully siapa?"tanya Marchell mencoba tetap tenang

"kesya bang"

"sialan! Dia lagi!"ucap Marchell tidak bisa menahan emosinya lagi ketika mendengar nama itu

"jangan jangan Alesha berubah karena dia! kurang ajar"ucap Marchell

"ha? Alesha berubah gimana bang?"

"sejak sabtu kemarin dia itu diem ke orang rumah,kata mama saya juga pas pulang sekolah dia nangis nangis, di tanyai malah langsung masuk kekamar, ngunci pintunya, dan untungnya sore saya kekamar dia jadi tau ternyata dia didalem kamar itu masih nangis nangis sambil ngehina diri sendiri, semua barang dikamarnya di lempar bahkan handphonenya sampe pecah,saya ga tau dia kenapa ngehina diri sendiri dia bilang hidupnya ga guna, nyusahin orang, di tanyain lagi tapi terus ngucapin kalimat hinaan itu"

"astaga itu kalimat yang di ucapin kesya kemarin"ucap Eva

"udah saya duga! Kurang ajar anak itu!"

my bro [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang