-●[seek]●-

1.1K 174 23
                                    

→'Sar'Ar—♡

—————————

Di pagi hari menjelang. Seorang wanita sedang bersiap-siap. Eun [Y/n], adalah nama wanita cantik tersebut. Rambut perak dengan beberapa helai berhias merah darah tergerai panjang. Manik hijau berlambang bulan sabit berkilau dengan indah. Dengan senyuman yang mengembang, [Y/n] berjalan menuju kamar di sampingnya.

Masuk kedalam dan melihat sepasang anak laki-laki kembar berbeda warna surai, sifat dan manik mata masih terlelap dalam mimpi yang indah. Terkekeh kecil, [Y/n] berjalan menuju jendela dan menyibakkan gorden.

"Yosh~ Yosh~, ayo bangun anak-anak. Kalian ingin ikut eomma belanja kan?"

Kedua anak kembar mengeluh karena merasakan sinar matahari yang langsung menerpa.

Dengan sabar [Y/n] membangunkan kedua buah hati kembarnya itu. Kedua anak kembar itu pun terpaksa bangun dalam keadaan setengah sadar. Mereka berdua bergegas pergi ke kamar mandi guna membersihkan tubuh mereka. Setelah selesai, mereka segera berpakaian di bantu oleh [Y/n].

Eun Seo Jin 10 menit lahir lebih dulu ketimbang adiknya, Eun Seo Jun. Menguap beberapa kali, Seo Jin menatap malas adiknya yang memeluk boneka sapi dengan erat tanpa mau meletakkannya.

Seo Jin lebih memiliki sifat penyendiri, pendiam dan jarang mengekpresikan emosi. Terkadang saat ia mengekpresikan emosi, yang keluar malah omongan sinis dan wajah angkuhnya.

Sedangkan Seo Jun 100% kebalikan dari sifat Seo Jin. Seo Jun, sangat terbilang polos dan hampir mendekati kata 'bodoh'. Karena saking polosnya, Seo Jun sempat mengira sirup merah yang di lemari dapur adalah minuman berasa dan dengan bodohnya hampir mati hanya gegara salah minum sirup yang nyatanya adalah pewarna pakaian.

Padahal jelas-jelas tertulis 'pewarna pakaian merah' di botolnya. Dan hatinya terlalu lemah lembut. Pemalu dan mudah menangis.

"Seo Jun, jangan membawa boneka sapimu itu jika ujung-ujungnya aku yang membawanya." Sinis Seo Jin.

Seo Jun melirik kecil ke arah Seo Jin dengan ekspresi cemberut sebelum menarik ujung baju [Y/n], "Eomma, Kak Seo Jin jahat."

"Cih, mengadu."

[Y/n] menatap Seo Jin dengan lembut dan mengelus kepalanya.

"Ayolah Seo Jin. Kau lebih besar jadi mengalahlah pada adikmu." Bujuknya pada si sulung.

Seo Jin mendesis kesal sebelum mengiyakan dengan tidak ikhlas. Seo Jun tersenyum sumringah lalu memeluk kakaknya dengan senyuman bahagia. Seo Jin mendengus sebelum menepuk surai adiknya dengan sayang.

[Y/n] memandang dengan tatapan teduh sebelum mengajak para anaknya untuk segera masuk ke mobil.

Lalu mereka pun segera bergegas menuju pusat perbelanja.

~~~~

Sampai di pusat perbelanja. [Y/n] memandu anak-anaknya dengan penuh ketelitian. Takut jika anaknya menghilang. Terutama Seo Jun yang mudah sekali menghilang karena sifatnya itu.

Seo Jun sendiri menempeli kakaknya seperti perangko dan kertas yang sudah di takdirkan bersama. Bukannya risih, Seo Jin membiarkan adiknya melakukan apapun sesukanya.

"Eomma, beli ini ya~." Pinta Seo Jun sambil menunjuk boneka sapi dan tertulis di sana edisi terbatas.

Seo Jin dan [Y/n] memandang Seo Jun dengan rumit.

"Mau sampai berapa kamu beli boneka sapi begini? Memangnya kamu mau ternak di rumah?" Seo Jin bertanya sambil mengacak pinggangnya kesal, padahal dirumah sudah ada lebih banyak sapi. Seperti ternak saja memelihara banyak sapi walau ini hanya boneka.

seed monarch ◑ seong jin-wooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang