Chapter 3

956 197 23
                                    

'Jadi kesimpulannya, aku masih hidup! Aku yang dikira sedang tidur siang dan menghilang ternyata kembali dalam dekapan ksatria tangan kanan raja. Penculik! Itu pasti kata kata yang di pikirkan oleh para pelayan.'

'Plan A: Tidak ketahuan oleh Claude dan tinggal terkurung di istana Ruby sampai mati, Gagal!

Aku terlalu menggampangkan.

Plan B: Mengumpulkan uang untuk kabur keluar istana sebelum berumur 18 tahun. Masih layak untuk dicoba.

Plan C: bertingkah sok imut untuk mengambil hatinya Claude. B-bukankah ini hal yang mustahil untuk dipraktekkan?

Plan D:  menyelamat kan (name) dari bibi Zenith yang mau merampas kekuatan Saintess nya dan menjadikan (name) tameng saat keluar dari istana. Hmm... aku terasa seperti penjahat yang memanfaatkan merpati suci.

Tapi... (name) tidak jahat... seingat ku (name) punya janji dengan Diana... tapi aku lupa apa janjinya!!'

Tok tok!

"Pstt!! Athanasia!"

"!"

'(N-name)?!'

"K-kakak! Tunggu sebentar, akan aku bukakan jendelanya!"

"Tidak usah, aku bisa masuk kok. Aku hanya tidak ingin mengagetkan mu karena tiba tiba muncul di dalam kamar."

"Wuah! Umph!"

"Sst! Jangan berisik dulu. Aku belum pasang sihir kedap suara!"

Athanasia mengangguk. (Name) melepas tangan nya dari mulut Athanasia dan menyentuh tembok kamar Athanasia.

"Nah, sekarang sudah aman!"

"Kakak kenapa kesini??"

"Hmm karena aku ingin?"

"..?"

"Haha kau pasti bingung ya? Simpelnya, aku ingin lebih dekat dengan mu. Bagaimana kalau kita ngobrol sebentar?"

***

"Sudah lama ya, Athanasia. Terakhir kali kita berbincang saat kau masih bekerja di Cafe."

DEG!

"e-eh?"

"Ini aku loh.." (Name) menjentikkan tangannya dan memberikan secercah memori ke Athanasia.

"OHH!! GADIS CAPPUCINO CHEESECAKE!"

"pft! julukan macam apa itu?"Kekeh (name)

"Berarti... kakak juga berasal dari dunia lain?!" Tebak Athanasia dengan mata berbinar.

"...tidak."

'PI BOONG :b'

"Eh? Loh tapi kan..." Athanasia menundukkan kepalanya untuk berpikir sejenak.

"!" Seakan mendapat Hidayah, Athanasia kembali menatap (name) dengan tatapan mengidolakan.

"Itu kekuatan Saintess? keren!!"

"Terima kasih~" Ucap (name)

"Apa kakak tau novel Lovely Princess?" Tanya Athanasia.

"Tentu saja. Nasib kita malang sekali, ya?" Dengus (name) sebal, namun senyum manis masih terpampang jelas di wajahnya.

'Tawanya mengalihkan dunia ku.' batin Athanasia.

"Apa kakak adalah seorang malaikat?"

"Hah?!Σ(゜゜)"

***

"Athanasia, apa kau yakin ingin pergi dari sini sebelum usia 18 tahun?" Tanya (name) pelan

"Tentu saja. Kita akan pergi bersama! Aku tidak bisa membiarkan kakak menderita disini!"

❄Beloved Lady Ruby❄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang