Chapter 07

990 167 37
                                    

"Aku bahkan bisa menghancurkan seluruh dunia untukmu Jisoo."

~•~

Sekitar 3 jam yang lalu...

"Tae yang bener aja, lo mabuk banget sat!" Jimin dengan susah payah merangkul Taehyung untuk membantunya berdiri dengan stabil, jujur saja Taehyung berat.

"Jim, sayang Jisoo." Jimin menghela nafas panjang, sembari melirik Jungkook dan Yoongi yang tengah pusing harus mengurus Taehyung bagaimana.

"Taehyung kacau banget dah. Gue jodohin Jisoo sama abang lo si Junmyeon nanti Tae," celetuk Jungkook tanpa berpikir terlebih dahulu.

Yoongi segera memukul kepala belakang Jungkook, mengkode untuk tidak membawa nama Junmyeon. Yoongi tahu Taehyung dan Junmyeon tidak pernah akur dari dulu.

"Jangan pernah sebut Junmyeon didepan gue, atau mulut lo gue robek!" ancam Taehyung sembari menunjuk-nunjuk Jungkook yang ada disebelahnya.

"Gue telpon Jisoo aja ya?" tawar Yoongi.

"Jangan, lo gila? Yang ada Taehyung diusir sama Jisoo!" protes Jimin masih kuat menopang tubuh Taehyung.

"Gue mau pulang..." ucap Taehyung menggantung, Jimin menunggu kalimat selanjutnya dengan sabar.

"Pulang kemana?"

"Ke hati Jisoo." cengir Taehyung sembari tertawa kecil, tampak seperti anak yang sedang malu-malu kambing.

"Gila ya emang, temen siapa sih, capek banget gue ngadepinnya." Jimin mengusap wajahnya dengan kesal, ia sudah lelah. Jimin sudah menelpon supir pribadi Taehyung, tapi belum datang juga.

"Mana sih ini mobilnya Taehyung, ganti supir lo Tae, gak becus, lama banget daritadi."

Tak lama kemudian sebuah mobil Bugatti La Voiture Noire berwarna hitam memarkir didepan bar bintang lima dan menunggu tuannya untuk masuk ke mobil.

"Gue bawa Taehyung ke mobil dulu, lo sama Yoongi ke basement, baliknya pake mobil Taehyung, gue nyusul nanti." kata Jimin, yang langsung diangguki oleh Jungkook dan Yoongi.

Jimin dengan susah payah membawa Taehyung duduk di kursi penumpang, selain tubuh Jimin yang lebih ringan dari Taehyung, pria itu malah tidak bisa diam seperti cacing kepanasan.

"TAE DIEM DULU KENAPASIH!" pekik Jimin yang sudah habis kesabaran, "istri gue nungguin di rumah, gue harus balik secepatnya, jangan betingkah!"

Taehyung mempoutkan bibirnya, menatap sayu kearah Jimin, dan menangkup pipinya, supir yang mengamati dari kaca mobil berdehem canggung melihatnya.

"Jisoo cantik." Taehyung masih menangkup pipi Jimin, seolah-olah Jimin adalah Jisoo. Wajah cantik itu terbayang.

"Anjing, gue udah punya istri, sadar Tae ini gue Jimin, nyet. Bucin banget sama Jisoo, doi udah lupa sama lo!" Jimin menepak jidat Taehyung, membuat Taehyung meringis kesakitan, Jimin segera menutup pintu dan menepuk badan mobil, memberi tanda mobil untuk jalan.

~•~

Taehyung menghela nafas panjang, matanya memandang jauh ke luar jendela mobil, berusaha meredam nyeri di kepalanya dengan melihat jalanan kota. Lagi dan lagi, wajah Jisoo terbayang. Taehyung terlampau mencintai wanita itu.

Matanya sempat memejam beberapa saat, namun tanpa sengaja netranya melihat sesuatu berjatuhan di dekat kakinya. Supir yang tengah mengemudi dengan fokus, tidak mengamati Taehyung yang entah sejak kapan sudah memegang beberapa lembar polaroid.

Love is Gone 2 ; VSOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang