Chapter 04

1.1K 195 28
                                    

Jisoo tengah berjalan masuk ke sebuah cafe yang sering dikunjunginya, Jisoo punya janji temu dan reuni dengan sahabat tercintanya, siapa lagi kalau bukan Jennie, Rose, dan Lisa.

"Aaaaa Jisoo, Lisa yang cakep, cetar, badai, petir, membahana ini kangen banget sama lo!" pekik Lisa membuat Jisoo terkekeh melihatnya pura-pura menangis, bisa ngakak mulu duduk didepan Lisa.

"Drama mulu hidup lo deh Lis. Cepetan cari suami sana, biar gak makin gila!" siapa lagi kalau bukan Jennie yang berkata begitu.

"Lebay deh! Petir badai segala dibawa-bawa mulut lo itu loh Lis, minta banget dicokot." kata Rose sembari memperagai dengan tangan menguncup ingin mencokot mulut Lisa.

"Jisoo, lo tau kan kesengsaraan gue yang dibully mulu sama mereka?" ngadu Lisa tidak lupa dengan puppy eyesnya.

"Tapi emang bener sih, cepet cari suami sayang biar kewarasan lo terjaga." kekeh Jisoo melihat ekspresi Lisa yang sedang merajuk.

"Aduh perhatian banget, mau jadi pacar gue aja gak Jis?" cengir Lisa mendapatkan toyoran dari Jennie di sampingnya.

"Mau dong, ada cuannya gak?" tanya Jisoo menaikkan kedua alisnya dua kali.

"Udah kaya masih aja malakin gue, liat Rose." gantian ngadu ke Rose, dengan memelas.

"Stres banget punya temen begini." Rose memijat pelipisnya heran.

"Eh lo sama Jimin gimana?" tanya Jennie mengabaikan Jisoo dan Lisa yang hilang kewarasannya.

"Kita berdua stres! Minji rewel mulu gue pusing Jen." Rose masih mengurut pelipisnya, dibuat stres dirumah, reuni sama temen juga stres.

"Heh kok gitu, Minji titip ke rumah gue aja, dengan senang hati nih."

Tringg

Bel pintu cafe berbunyi tanda ada yang datang, seorang pria dengan jas itu menggendong seorang anak kecil di pelukannya, dan berjalan kearah meja mereka.

Bel pintu cafe berbunyi tanda ada yang datang, seorang pria dengan jas itu menggendong seorang anak kecil di pelukannya, dan berjalan kearah meja mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sayang."

"Loh Jimin? Kamu ngapain kesini sama Minji?" tanya Rose pada pria bernama Jimin, yang notabenenya adalah suami sahnya.

"Emangnya gak boleh hm?" Jimin mengambil kursi dan duduk menyempil diantara Jennie dan Rose dengan seorang anak dipangkuannya, Park Minji.

"Ya gak gitu, aku kira kamu sib—"

Cup

Jimin mencium singkat bibir Rose untuk membungkamnya, dilihatnya Rose dengan pipi bersemu merah dan malu. Salting ceritanya.

"Ih sayang, malu banget dilihatin sahabat aku, ada Minji disini lagi. Kamu main nyosor aja deh!" Rose memukul pelan lengan Jimin seraya mempoutkan bibirnya. Emang yang paling lancar hubungan Jimin sama Rose doang.

"Heh, masih ada yang jomblo disini, tolong dihargain kenapa sih!" protes Lisa melihat kedua manusia bermesraan disampingnya.

"Haduhh, tadi katanya stres ngurus Minji, Jimin dateng langsung bucin aja tuh gak keliatan stresnya." sindir Jisoo ditambah dengan kekehan kecilnya.

Love is Gone 2 ; VSOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang