Chapter 02

1.2K 244 46
                                    

"Bunuh dia."

~•~

Setelah mendengar kabar tidak mengenakkan dari sekretarisnya, rahang yang tegas itu mengeras, kedua tanganya mengepal kuat hingga buku-buku jari memutih, suara gigi bergemeletuk, membuat siapapun takut.

"Siapa yang membocorkan informasi bahwa aku akan mengakuisisi DK group?" tanya pria dewasa itu sembari menatap keluar jendela mengamati hiruk pikuk dibawah sana.

"Anu, pak seokjin."

Taehyung menggeram, ia membalikkan tubuhnya dan matanya menatap nyalang kearah sekretaris didepannya, "perusahaan mana yang merebut DK Group?"

"Kim J Company. Pak Jin memberitahu informasi ini pada mereka. Saya dengar, pak Jin berteman baik dengan direktur utama Kim J company, sepertinya dia yang merebut DK Group dan mengakuisisinya lebih dulu dari anda." perjelas seorang sekretaris yang diketahui bernama Yerin.

"Bunuh dia!" perintah Taehyung, membuat Yerin tersentak.

"Maksud anda pak?"

"Haruskah aku mengatakan dua kali, bunuh orang itu, yang berbicara dengan Jin, sekarang!" titah Taehyung lagi.

"Apa sebaiknya kita tangkap terlebih dahulu? Anda harus memastikan sendiri, apakah anda benar-benar akan membunuhnya." aju sekretaris itu dengan kepala menunduk.

"Kalau begitu, bawa dia ke hadapanku."

Direktur utama atau CEO VT corp, dikenal kejam, tegas, pekerja keras, dan sangat menakutkan, Kim Taehyung.

Direktur utama atau CEO VT corp, dikenal kejam, tegas, pekerja keras, dan sangat menakutkan, Kim Taehyung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~•~

Malam ini, anginnya terasa begitu menusuk seakan-akan sedang mengamuk, Jisoo berdiri di parkiran perusahaan dengan mantel coklat tebal membalut tubuh rampingnya, rambut yang sengaja digeraikan untuk menambahkan kehangatan pada tubuh itu menyibak searah dengan angin berhembus.

"Jin kemana ya? Kok gak ada kabar? Udah kirim pesan tapi belum dibaca."

Mata Jisoo berkelana mencari orang yang ditunggunya, Jin tidak lupa kan bahwa dia sendiri yang mengajak Jisoo makan malam. Ia menggosokkan kedua telapak tangannya untuk menyalurkan rasa hangat keseluruh tubuhnya. Benar-benar dingin.

Terdengar suara langkah kaki di belakang Jisoo, berusaha untuk berpikir positif, mungkin itu adalah karyawannya, namun sepersekian detik kemudin, sebuah kain membekap hidung dan mulutnya, pandangannya mengabur dan menelan kesadarannya.

~•~

"Kami sudah membawanya bos."

Suara bariton itu menyadarkan Jisoo, ketika ia sadar, semuanya gelap, kedua matanya ditutup dengan kain hitam, sekujur tubuhnya sakit dan merasa seperti melayang. Seseorang seperti menggantungnya terbalik.

Love is Gone 2 ; VSOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang