TXT : O N E

33 6 0
                                    

-storytime

💙HAPPY READING MOA💙

+
×
+

FREEZE

Sebuah mobil melaju kencang membelah jalanan sepi yang ada di tengah hutan, pengemudi mobil tersebut ternyata adalah seorang remaja yang masih belum cukup umur dan belum mempunyai surat izin untuk mengemudikan mobilnya.

Mobil tersebut semakin cepat dan cepat. Remaja laki-laki itu menampilkan ekspresi marah. Ke empat temannya juga diam tidak berani bertanya, hanya duduk manis dan menoleh kenanan dan kekiri menikmati hijaunya pohon dari dalam mobil.

Berkat kecepatan mobil yang tinggi, remaja itu sudah sampai di tempat tujuannya. Rumah.

Mobil berhenti, sang pengemudi lah yang pertama turun dari mobil diikuti ke empat temannya.

"Yakin ingin pulang?." Tanya salah satu dari ke empat teman yang pengemudi mobil.

"Tetap saja ini rumahku. Aku harus pulang, soobin-ah." Balasnya menatap temannya yang paling tinggi, orang yang bertanya padanya.

"Jangan terlalu memaksakan diri yeonjun hyung." Ujar yang paling pendek di antara mereka berlima.

"Benar kata taehyun hyung, jangan terlalu memaksakan diri. Kau kan bisa menginap di rumah kami, tinggal pilih saja orangnya." Yeonjun menatap temannya, remaja yang paling muda di antara mereka berlima.

"Kai-ya. Mungkin lain kali saja, aku harus mengembalikan kunci mobil appa-ku sebelum beliau menyadari bahwa kuncinya hilang." Balas yeonjun, menolak tawaran anak yang bernama lengkap heuningkai itu.

"Sudahlah. Jangan terlalu menghawatirkanku, hal ini tidak terjadi sekali atau dua kali kan?. Tenang saja, aku sudah terbiasa." Ucap yeonjun bermaksud menghentikan beomgyu yang akan membuka mulut dan menceramahinya.

"Ayo kita naik, suhunya terlalu dingin saat ini." Ucap yeonjun berjalan mendahului ke empat temannya untuk memasuki sebuah gedung apartemen yang menjadi rumah mereka ber lima.

masing-masing dari mereka berlima memasuki apartemen masing-masing. Yeonjun pun menjadi yang terakhir, remaja itu menapaki tangga dengan hati-hati, mencoba mengulur waktu saat sampai di apartemen keluarganya.

Dengan perlahan tangan putih yang memerah karena kedinginan itu memutar knop pintu, mulai masuk dengan menundukkan kepala dan memasang telinga.

Prang!

Setelah mendengar suara tersebut, yeonjun mendongak menatap kedua orang tuanya dari depan pintu masuk.

Pertengkaran. Itulah yang menyambut yeonjun saat pulang kerumah.

Yeonjun jengah menatap kedua orang tuanya. Suara bentakan, nada suara meninggi, sebuah tamparan, dan dorongan kuat adalah hal yang dia hafal saat melihat orang tuanya berkelahi karena alasan duniawi.

Yeonjun pelan-pelan masuk kerumahnya, mengembalikan kunci mobil yang ada di genggamannya ke saku baju ayahnya. Dengan biasa dia menuju sofa menghidupkan tv. Dia bermain play station, mengabaikan dua orang dewasa di belakangnya beradu mulut. Ah lebih tepatnya orang tuanya lah yang mengabaikan dia, mengabaikan segala pergerakannya, seolah yeonjun itu tidak ada di antara mereka.

Masih ingat dengan perkataan yeonjun kepada teman-temannya?. Dia sudah terbiasa.

Cukup lama bermain, yeonjun berlalu ke kamarnya. dia tertegun saat berbalik badan setelah menutup pintu kamar. Teman-temannya. Soobin, beomgyu, taehyun, dan kai sudah memenuhi tempat tidurnya.

"Kalian masuk lewat mana?." Ucap yeonjun bertanya kepada mereka berempat dengan raut wajah bingung.

"Jendela" Ucap beomgyu santai sambil menunjuk jendela kamar yeonjun yang terbuka lebar.

Seketika yeonjun menghela nafas.

"Kalian pulanglah, tempat tidurku penuh, padahal aku ingin istirahat" Ucap yeonjun mengusir teman-temannya.

"Oke, kami pulang kalau begitu" Jawab soobin berdiri dari posisi duduknya setelah menutup kaleng chips yang dia makan.

"Selamat istirahat, hyung" Ucap heuningkai setelah tahu bahwa yang terakhir keluar adalah dirinya.

Yeonjun hanya merebahkan dirinya tengkurap kepalanya menghadap jendelanya yang memperlihatkan heuningkai sedang melambaikan tangan kearahnya setelah sengucapkan selamat istirahat.

Sosok heuningkai sudah menghilang dari jendela, yeonjun masih tetap menatap jendela kamarnya tidak bergerak sedikitpun. Perlahan namun pasti dia tidur. Tidur di tengah-tengah pertengkaran kedua orang tuanya yang masih belum berhenti.

-tobecontinue

I KNOW I LOVE YOU || TXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang