❝ halaman keempat

3.4K 808 250
                                    

Tuhan menyayanginya bukan tanpa alasan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tuhan menyayanginya bukan tanpa alasan.

"Oh!"

Langkah dipercepat. Sang surai hitam dengan hati-hati menggendong seekor kucing. Ada jejak darah pada rambutnya. Putih ternodai tanah serta darah.

Wajah sang gadis dipenuhi rasa iba.

"(Name)?"

Rindou memandangnya bingung.

Ah.

Ingatan lain seolah memaksa masuk. Faktanya, (Name) adalah orang yang tidak tega.

Jika diingat, bukankah alasan dia masuk Bonten adalah ... Rindou sendiri?

Tidak ada satu persen kemungkinan pun gadis ini masuk ke dalam organisasi kriminal jika bukan karena Rindou. Mengingatnya, membuat Rindou kembali merasa sakit. Seolah jarum tak kasat mata menusuknya.

Lelaki itu mendengus.

"Rin, lihat! Kakinya terluka!"

Diperlihatkannya darah yang mulai mengering.

Rindou diam-diam menikmati, walau wajahnya tampak sakit hati. Dia berusaha terlihat seolah sedang bersimpati.

"Ouh ... itu terlihat sakit. Mau bawa ke rumah sakit bersalin?"

(Name) menatapnya aneh. Apa laki-laki ini memang bodoh?

"Dia terluka, bukan sedang mengandung!"

Rindou memutar bola matanya jengah. Berdecak sebal sebelum akhirnya mengangguk pasrah.

"Baiklah. bawa dia kemana?"

"Rumah sakit hewanlah!"

Rindou megerutkan keingnya.

"Biayanya?"

"Rin yang bayar."

"... bajingan."

Percayalah. Jika bukan karena cinta, (Name) sekarang sudah terbaring tak bernyawa.

•••

Ditatapnya Shibuya yang bermandikan jingga. Memanjakan mata dikala hangat terasa. Sang puan menatap bingung pada adam yang memintanya singgah.

"Apa yang kau lakukan, Rin?"

Berjongkok di samping Rindou, sang gadis memasang wajah bingung. Diam, memperhatikan Rindou yang tampak serius menarik garis. Menciptakan sebaris kalimat dari tinta hitam.

"Hahah! Aku?"

Senyum khas terukir. Rindou menunggu tulisannya kering. Kemudian, dia melipat kertas beberapa kali. Membentuk pesawat kertas.

(Name) tersenyum.

"Aku baru tahu kamu bisa buat origami."

Rindou menoleh dengan kekehan manis.

𝐌𝐀𝐑𝐒! haitaniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang