3 - Talking To The Moon

971 90 11
                                    

Talking To The Moon

And if you're ever feeling lonely just look at the moon.
Someone, somewhere is looking right at it too.
Deep Peace....pure white of the moon to you.
-
-
-
-
-

"Aku tahu kau sedang disana, berbincang-bincang dengan sang rembulan"

"Mengelilingi seluruh penjuru Galaxy, sendirian"

"Padahal kita bisa melakukannya bersama-sama"

"Bertujuh mengelilingi galaxy bersama"

"Dulu kau selalu bilang ingin menggapainya"

"Sekarang impianmu yg sangat kau impikan itu terwujud"

"Kita berenam berharap kau di sana dengan tenang, Taufan"

=
Story inspired by; Talking To the Moon - Bruno Mars
=

Sinar rembulan menerangi sepengunjung perumahan di pulau Rintis. Seorang bocah lelaki berpiyama biru langit tengah termenung dijendela kamarnya, menatap tepat kearah bulan. Mata sayunya yg terlihat kewalahan Ia paksakan untuk tetap melihat bulan tersebut.

"Duduk sendirian dan menatap Bulan lagi? Taufan" Merasa namanya dipanggil oleh seseorang, Taufan menoleh dan mendapati sang kakak, Halilintar.

"Menurutmu? Kau bisa melihatnya kan" Berjalan mendekat dan duduk didekatnya, sebenarnya Halilintar tau apa yg menyebabkan adik kesayangannya menjadi seperti ini. Kejadian itu, mungkin membuat emosi bahagianya menjadi sedikit kacau.

"Merindukannya?" Taufan menundukkan kepalanya, waktu itu dirinya senang karena Sang Ratu yg Ia anggap sebagai 'Ibu' ternyata masih hidup tapi...tidak untuk waktu yg lama. Musuh, yg dirinya cap sebagai monster dari neraka, menghancurkan segalanya. Dirinya hancur ketika melihatnya memudar tepat didepan hadapannya, tangisnya pecah membuat emosinya tak setabil.

Mengangkat kepala dan lanjut memandang kearah bulan, Taufan menggumamkan sesuatu yg bahkan tidak bisa didengar jelas oleh Halilintar.
"Aku akan membalas semua perbuatannya"
"Kali ini aku tidak akan mengecewakanmu, Tuanku Kuputeri"

"Sudah, kau bisa melanjutkannya besok malam. Sekarang tidurlah, besok kita blm mendapatkan libur dari Tapops" Ucap Halilintar sembari berdiri dari tempatnya dan berjalan keluar memutar knop pintu.

"Selamat malam Taufan, mimpi indah" Ujarnya menunjukan senyum hangatnya yg jarang diperlihatkan. Taufan membalas senyumannya kembali "Malam juga Halilintar, mimpi indah"

-
-
-
-
-

"Blaze, Taufan, Thorn, pelan pelan astaga"
Ketiga biang onar makan dengan tergesa-gesa dengan alasan tadi pagi mereka tidak ikut sarapan bersama karena misi yg seharusnya pukul 8 pagi tadi sudah ada. Ternyata misi itu mereka dapatkan ketika pukul 10, dan itu membuat mereka bertiga makan dan mempersiapkan diri dengan tergesa-gesa.

Untung saja mereka semua datang tepat waktu ke Tapops, dimana disana terdapat rekan rekan mereka; Fang, Gopal, Yaya, dan Ying. Sebelum menunggu Laksamana Tarung datang mereka semua berbincang dan bertukar tawa sejenak, mereka melakukan hal itu juga guna untuk membantu Taufan melupakan kejadian waktu itu.

Random oneshots -TaufanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang