2

15 15 75
                                    

........

"Siapa tuh." Guam Lia, sambil memperhatikan seseorang yang duduk di kursi taman, "hayo loh, lagi ngeliatin siapa?" Ujar seseorang mengagetkan Lia, "ish, ukhti Hanum, kirain siapa, ngagetin aja sih." gerutu Lia  "hhee, maaf ukti, lagian fokus banget sih, sampe ga nyadar ada orang, liatin siapa sih?" Tanya ukhti Hanum  "itu loh, yang lagi duduk itu siapa sih?" Tanya Lia, sambil menunjuk seseorang yang sedang duduk di kursi taman yang menghadap ke ndalem "oohh itu toh.. kaya nya, Gus Hamdan deh. tapi gak tau sih, emang kenapa?" Tanya ukhti Hanum "ah ngga, cuma penasaran aja, eh iya, ukhti mau kemana? aku mau ke kantin." ujar Lia  "sama, mau ke kantin juga, bareng aja yu." ajak ukti Hanum "boleh, ayo." ajak Lia, lalu mereka berdua berjalan ke arah kantin
  "Ukhti Hanum  mau beli apa?" Tanya Lia, sesampainya di kantin, mereka memilih duduk di meja kantin paling pojok.  "batagor aja deh sama es teh." jawab ukti Hanum "oke." jawab Lia.
lalu Lia menuju warung kantin, "bi, batagor satu, baso satu, sama es teh nya dua ya, ke meja pojok sana ya bi." Pesan Lia, ke bibi penjaga kantin, sambil menunjuk ke meja yang di tempatinya dengan ukhti Hanum "iya neng, ko pagi-pagi udah jajan aja, ga makan catering dulu?" ujar bibi kantin "ah ngga bi, lagi pengen baso aja, makan catering bisa pulang ngaji nanti, hhee." Ucap Lia, "yaudah, di tunggu aja ya" ujar bibi kantin, Setelah memesan, Lia kembali ke tempat duduk nya, sesampainya di meja, Lia duduk di kursi yang ada di depan ukhti Hanum "ukhti, tadi ada ukhti Nafisah, katanya kita disuruh beli diktat usuludin, soal nya, beda sama angkatan yang kemarin." Ujar ukhti Hanum, memberi informasi kepada Lia "oh gitu, nanti kita ngambil di siapa?" Tanya Lia "katanya, nanti pas ngaji, Gus Ramdan yang bagiin, uang nya, nanti di kumpulin di ukhti Nafisah." Jawab ukhti Hanum "oh gitu, yaudah, nanti pas ngaji aja sekalian bayar nya, biar gak lupa." Kata Lia "iya ya, aku juga deh." Ujar ukhti Hanum, ketika sedang asik mengobrol, pesanan mereka akhir nya datang.
Setelah makan, Lia dan ukhti hanum kembali ke asrama masing-masing, karena asrama Lia dan ukhti Hanum beda.

Sesampai nya di kamar, ukhti Irma, ukhti Ririn baru selesai makan catering "Ukhti Lia, dari tadi di cariin loh, tuh catering bagian ukhti ada di atas lemari." ujar ukhti Ririn, sambil memberes kan bekas makan  "hhee, tadi ke kantin ukhti, lagi kepengen baso." Jawab Lia "pagi-pagi udah makan baso aja, dasar kamu ini." omel ukhti Irma "hhee, lagi pengen banget baso ukhti, oh iya ukhti Naila sama ukhti Aliya kemana?" Tanya Lia "tadi katanya mau mandi, tahajud tadi ga keburu mandi katanya, soal nya penuh kamar mandi nya. bentar, kita cuci tangan dulu ya." Ujar ukhti Irma, "iya." Jawab Lia, sambil nunggu waktu ngaji, Lia memilih baca buku "assalamualaikum, eh ada ukhti Lia, yang lain kemana?" Tanya ukhti Naila yang baru selesai mandi, "pada cuci tangan, pada Abis makan" jawab Lia "oh, ukhti Lia udah makan?" Tanya ukhti Aliya "belum, habis ngebaso tadi di kantin" jawab Lia "assalamualaikum, eh udah pada Balik lagi, ngga ngantri?" Tanya ukhti Irma yang  baru selesai cuci tangan dengan ukhti Ririn "ngantri sih, cuma ga panjang, jadi cepet." Jawab ukhti Naila  "oh iya, ukhti Naila, nanti kita beli diktat usuludin, katanya, yang sekarang beda, sama diktat angkatan kemarin." Ujar Lia " ohh iya, nanti bukunya di siapa?" Tanya ukhti Naila "katanya, nanti Gus Ramdan yang bagiin pas ngaji, uang nya di kumpulin di ukhti Nafisah." Jawab Lia "oke, nanti bareng ya ke madrasah  nya." Ajak ukhti Naila "iya, ukhti Ririn, ukhti Aliya, kapan mulai MPLS nya?" Tanya Lia "hari Senin katanya." Jawab ukhti Aliya "iya, padahal males, harus ada MPLS segala." Keluh ukhti Ririn. "Ya... Jalani aja ukhti. Eh itu barang kalian yang masih di tas sama di kardus tolong susun ya, biar rapih, mumpung masih jam delapan." Sahut ukhti Irma, yang sedang menyusun isi lemari "iya ukhti" jawab Lia, ukhti Nafisah, ukhti Ririn bersamaan, lalu mereka beres-beres kamar.
   "Akhir nya.. beres, eh Uda jam setengah sembilan lebih, kita ke madrasah sekarang yu." Ajak Lia setelah melihat jam dinding "loh iya, bentar ganti kerdung dulu." Jawab ukhti Naila "jangan lupa bawa uang, buat bayar diktat, aku tunggu di bawah ya." Sahut Lia. Ukhti Naila langsung buru-buru di kerudung, setelah siap ukhti Naila langsung turun ke bawah. "Hayu ukhti, maaf lama." Ujar ukhti Naila sesampai nya di bawah. "Yaudah, hayu, masih sepuluh menit lagi." Jawab Lia. Lalu mereka berjalan menuju Madrasah Utara.
ketika melewati taman ndalem mereka ber papasan dengan Gus Ramdan.

....







Assalamualaikum...
LIS Up niihhh😍
Di tunggu vote nya yaa...🤗
Monmaaf kalo ada typo dan  salah penulisan kata atau tanda baca🙏

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 25, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

love in silenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang