8th lie

1.7K 434 80
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.★.


WARNING!!!!
RATING 15+


Cklek!

"Ruto, gue boleh cerita?" ujar gue setelah Haruto nyeritain semua masalah dia. Katanya dia belakangan ini sering ga sadar waktu ngelakuin sesuatu. Kaya misalnya waktu tidur di rumah, bangun-bangunnya dia udah ada di bangunan entah berantah. Dan ada motornya juga di luar bangunan itu. Yakali dia motoran sambil tidur kan ngga lucu.

Intinya dia ga sadar dia abis ngapain. Kalau sebelumnya Ruto bisa ngomong sama alter dia dulu, sekarang ga ada tanda-tanda sama sekali. Cuma, ya, tiba-tiba dia ga sadar aja.

Tapi sekali lagi, ini dari apa yang dibilang sama Haruto. Yang gue juga belum bisa percaya sepenuhnya. Gimana kalau semuanya cuma karangan dia aja..?

"Y/n? Y/n?" ulang Haruto ngebuyarin lamunan gue.

"Hah?"

"Mau cerita apa, hm?" Haruto nepuk kepala gue sambil deketin wajahnya.

"Oh, itu. Lo inget waktu gue jatuh dari kasur terakhir kali? Gue abis mimpi sesuatu kan, dan lo —"

"Lo jatuh dari kasur? Lucu banget sih lo," ujar Haruto terus ngusap-ngusapin hidungnya ke hidung gue gemes. Anjir to, gue sampai bisa ngerasain nafas lo tau ngga.

"Malu anjir," bales gue terus terang abis dia ngejauhin mukanya.

"Btw lo inget engga?" tanya gue lagi.

"Ck... pengalihan topik gue ga berhasil ya?"

Lah si anying.

"Engga, gue ga tau apa-apa. Sori, gue rasa itu bukan diri gue yang sekarang."

"Bisa ga sih kita kasih nama ke kepribadian-kepribadian lo itu? Bingung nyebutnya asli."

"Kata lo gue si bawel yang satu lagi si manis."

"Terus yang satu lagi?"

"Unnamed."

"Unnamed bisa diartiin meninggal bege."

"Kalau gitu..., si dia yang namanya tak boleh disebut."

"Lo kira Lord Voldemort?"

"Yaudah, si 'ngga tau dia siapa'."

"Kepanjangan."

"-_- ntar lo juga nemu nama yang cocok. Mungkin reader mau ngasi saran?"

"Oiya gue mau bahas soal Mashiho," ujar gue lagi.

"Lo bilang dia bahaya kan? Dia kenapa bahaya?" lanjut gue.

"Soalnya dia pinter."

"Seriously?"

"Iya, makanya gue ga mau lo deket-deket ama dia."

"Karena?"

"Ntar lo ikutan pinter."

"Nyungsepin orang ke toilet dosa ga sih."

"Dosa, apalagi pacar sendiri."

"Makanya kasih tahu yang serius, kenapa gue ga boleh deket-deket sama Mashiho??"

Tapi bukannya jawab, Haruto cuma liatin gue lama.

Sampai...

"Gue boleh nyium lo ngga?"

"H-ha?"

Haruto pun ngecup bibir gue singkat tanpa permisi. Sumpah ya si anying jago banget bikin gue kicep. Tapi tentu gue tanyain lagi.

"Jawab, karena ap-"

Lagi. Haruto bahkan dorong gue sampai punggung gue ketemu tembok di tengah ciumannya. Dia lanjut ngelumat bibir gue sampai...

"Long time no see, y/n."










































Si manis????

perfect lie  | harutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang