Sib-Il

89 15 2
                                    


HELLOWW!

MAKASIH BANGETT BUAT YANG UDH BACA SAMA NGE VOTE CERITA INII!
MAAF JUGA YAA BUAT YANG UDAH MAU NUNGGU LAMA HEHE

HAPPY READING!! <3

..................................................................

Pagi ini, Eunbyul merasa sedikit malas untuk pergi kesekolah. Badannya terasa tidak enak, dan subuh tadi pun ia sempat mimisan. Untung nya orangtuanya belum pulang.

Inginnya ia tidak akan sarapan, tapi apadaya jika Yoongi bahkan sudah asik membuat telur gulung didapurnya.

Kapan namja itu sampai?

"Oppa?" Panggil Eunbyul ketika ia sudah berada di belakang Yoongi.

"Hm? Kau sudah siap?"

"Kapan kau sampai disini? Bukannya semalam kau menginap? Dari mana kau mendapat kunci rumahku?" Ucap Eunbyul secara beruntun.

Yoongi kini agak terlihat seperti psikopat yang sedang menunggu mangsanya.

"Aku sampai saat jam 5 tepat. Kau lupa? Eomma mu yang menyuruhku untuk memegang kunci rumah ini, katanya sih untuk berjaga-jaga jika sesuatu yang tidak diinginkan terjadi." Jelas Yoongi.

Eunbyul mengerjap beberapa kali guna mencerna semua ucapan Yoongi. Eomma nya ternyata sangat percaya dengan Yoongi.

"Ayo makan! Kita akan terlambat jika kau hanya berdiri disana."

Eunbyul duduk bersebrangan dengan Yoongi di meja makan. Telur gulung buatan Yoongi enak. Sangat pas dengan lidahnya.

"Harus nya aku yang memasak. Maaf merepotkan mu." Ujar Eunbyul ketika Yoongi akan membawa piring kotor ke wastafel. Hanya menghabiskan beberapa menit untuk sarapan yang hening.

Yoongi tertawa ringan. "Kau tak pernah merepotkan ku Eunbyul-ahh."

Selepas percakapan ringan mereka, Yoongi langsung menenteng tas mereka lalu keluar rumah disusul oleh Eunbyul yang berlari kecil.

Yeoja itu melihat Yoongi yang sedang memanaskan motornya. Tak terasa, sudah lebih dari 2 bulan mereka dekat. Sudah banyak hal juga yang Yoongi tau tentangnya.

Dari mulai dirinya, keluarganya, serta waktunya didunia. Ia harap, namja itu bisa tetap tersenyum walau bukan dirinya yang membuat senyuman itu.

Ia akan membuat orang lain bisa membuat Yoongi tersenyum. Walau ia tau, jika itu akan sangat menyakitkan bagi dirinya sendiri.

"Eunbyul-yaa! Kajja!"

Eunbyul kembali berlari kecil dan mengambil helm dari tangan Yoongi. 30 menit lagi bel masuk berbunyi, tumben sekali Yoongi membawanya secepat ini.

Diperjalanan, Yoongi selalu memperhatikan Eunbyul diam-diam dari kaca spion. Gadis cantik itu terlihat lucu dengan helm dikepalanya.

Sudah lama rasanya, Yoongi tidak tersenyum melihat seorang yeoja. Eunbyul itu, istimewa.

"Kita sudah sampai!" Tutur Eunbyul sembari turun dari motor. Eunbyul membuka helm dengan agak buru-buru karena takut dengan tatapan orang sekitar.

Banyak sekali pasang mata yang melihatnya dengan sinis. Ia tau, bahkan sadar jika Yoongi itu sangat tampan. Siapa yang tidak jatuh hati dengan namja itu?

"Pelan-pelan Eunbyul!" Ujar Yoongi. Ia berlari untuk menyusul yeoja nakal itu.

"Oppa, jauh - jauh dari ku." Ujar Eunbyul dengan sedikit mendorong Yoongi kebelakang.

My Girl {MYG}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang