Sib-I

68 8 2
                                    

ANYYEONG!!

WELLCOME BACK TO THIS STORY!

Happy Reading <3

..................................................................

Sabtu sore, waktunya Eunbyul untuk kontrol kedokter. Tentu saja masih ditemani oleh Yoongi yang tak pernah absen untuk berada disebelahnya.

"Aku takut." Ujar Eunbyul dengan tangan yang memegang susu coklat. Suaranya yang bergetar tak seirama dengan raut wajahnya yang datar. Yoongi mengedipkan matanya beberapa kali, tidak paham dengan apa yang harus ia lakukan.

"Kita menunggu berapa lama lagi?" Tanya nya mengalihkan pembicaraan.

Eunbyul melihat pada jam tangannya, lalu berdeham sedikit sebelum menjawab. "30 menit lagi sepertinya."

"Apa kau lapar?" Yoongi menatap Eunbyul dengan kedua alisnya yang terangkat. Senyum tipisnya tak pernah pudar sejak dirinya menjemput Eunbyul 2 jam yang lalu.

"Kita baru makan sejam yang lalu, kau lupa?"

Eunbyul yang sekarang terlihat sedikit mengerikan dibanding yang 2 jam yang lalu. Yoongi tak tau lagi harus bertanya apa, tiba-tiba semua hal yang ia pikirkan tadi hilang seketika.

Apakah ini yang dirasakan Eunbyul ketika menghadapi dirinya yang sedang badmood?

"Ahahahaha .. benar juga." Jadi apa yang harus ia lakukan sekarang?

Eunbyul menyenggol lengan Yoongi sedikit. Membuat namja yang sempat melamun itu menatapnya bertanya.

"Kalau keadaan ku semakin parah, apa kau akan meninggalkan ku? Aku akan sangat merepotkan mu nanti jika kau tetap didekatku." ucap Eunbyul dengan pandangan kosong kedepan.

Yeoja itu hanya mencoba menenangkan dirinya, dan membuat dirinya tidak berekspetasi tinggi untuk kedepannya. Memang harusnya, ia harusnya menjauhi namja itu sebelumnya.

"Untuk apa aku menjauhi mu? Kau pikir, dengan apa yang ku lakukan selama ini, artinya suatu saat nanti aku akan pergi dari mu? Karena aku senang direpotkan olehmu, makanya aku tetap disampingmu Eunbyul-yaa." Jelas Yoongi menatap Eunbyul.

Perawat didepan ruangan dokter memanggilnya untuk masuk. Tanpa membalas perkataan Yoongi, ia masuk dengan harapan yang kecil. Cukup menyebalkan ketika ia sadar, jika ia bukan orang yang sehat.

Yoongi menghela nafas gusar. Masa bodoh dengan kasihan terhadap yeoja itu, ia memilih berada disisi Eunbyul karena ia menyayangi nya lebih dari apapun. Mengapa yeoja itu masih tidak mempercayainya?

Apapun hasilnya nanti, Yoongi akan tetap berada disamping Eunbyul. Namja itu akan menemani nya hingga Eunbyul dinyatakan sembuh. Yeoja itu pasti sembuh.

Sedangkan didalam ruangan, Eunbyul tengah berbaring untuk melakukan pemeriksaan. Eunbyul melihat kearah dokter yang  memeriksanya, "Kemana namja itu?" Ujarnya dengan pelan.

"Maaf karena mendengar ucapnmu barusan, dokter yang biasa menanganimu sedang mengambil cuti. Aku Jang Saerim. Senang bertemu denganmu." ucap dokter tadi.

"Ah! Suaraku keras ya?" Eunbyul menutup mulutnya agar tidak bergumam sendiri lagi.

Uisa Jang tertawa pelan karena tingkah Eunbyul yang lucu. "Namja yang bersamamu itu ... pacarmu?"

Eunbyul mengerutkan dahinya, berpikir siapa yang baru saja dengannya.

"Yoongi oppa? Bukan! Dia hanya teman ku. Dokter menyukainya?"

Uisa Jang sedikit terkejut dengan pertanyaan Eunbyul. Dengan tangan kanan memegang stetoskop, yeoja cantik dengan rambut sebahu itu terkekeh.

"Tentu saja tidak. Aku hanya bertanya, namja itu terlihat perhatian padamu. Kurasa ia menyukaimu Eunbyul-ssi ..." Ucap uisa Jang.

My Girl {MYG}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang