Dia Kembali...

6 2 0
                                    

Jam menunjukkan pukul 16.00 langit terlihat cerah dan tidak terlalu panas. Aku berniat pergi ke taman sekedar jalan-jalan menghirup udara segar mungkin sekalian berolahraga. Jarak rumah ke taman tidak lah jauh paling jalan sekitar 5-10 menit sudah sampai.

Di Taman....
Aku berlari kecil mengelilingi taman sampai aku lelah. Setelah lelah aku duduk di bangku yang ada di taman dan meminum air yang aku bawa dari rumah.

Saat aku istirahat tiba-tiba ada orang yang menepuk pundakku. Dengan reflek aku melihat ke belakang. Betapa terkejutnya aku melihat orang yang menepuk pundakku.

"Hai Rani. Apa kabar?" sapa orang itu. Ya orang yang menyapaku adalah orang yang ada di masa lalu ku atau bisa disebut mantan...
"Vano? Ngapain lu kesini?" tanyaku dengan menahan sedikit amarah jika mengingat masa lalu ku dengannya.
"Tadi aku jalan-jalan aja hirup udara eh ternyata ketemu kamu disini" sahutnya lagi. "Apaan sih lu gosah pake aku kamu. Kita gadak hubungan sama sekali jadi pake elu gue aja" jelasku sambil berjalan meninggalkannya sendiri. Saat aku ingin berjalan tiba-tiba tangan ku ditahan sama Vano.
"Ran boleh kita bicara sebentar aku mau jelasin soal masalah kita di masa lalu" pintanya. Aku melepas paksa tanganku. "Gadak yang perlu dibicarakan lagi semua dah jelas. Masa lalu biarlah masa lalu gosah di bahas lagi lagian aku juga udah melupakannya" jawab ku.
"Ran tolong kali ini aja dengerin aku. Aku mau perbaiki semua nya yang rusak dan aku masih sayang samamu" mohonnya lagi.
"Maaf gue gadak waktu. Gue sibuk permisi". Belum lagi aku melangkahkan kaki ku tiba-tiba tanganku ditahan lagi sama dia tapi ini lebih kuat.
"Lepas tangan gue. Sakit..." ringis ku.
"Gak gue gak akan lepaskan tangamu sebelum kita bicara sebentar aja".
"Kan sudah gue bilang gue gadak waktu untuk lu, gue SIBUK" bentakku padanya. Bukannya dia melepaskan tanganku malah dia makin mengencangkan tangannya. Aku makin meringis kesakitan. Disaat aku bertengkar dengan Vano tiba-tiba ada seseorang yang membantuku melepaskan tanganku dari tangan Vano
"K-Kak Austin?" kagetku. Lalu dia menarik tangan ku dari situ belum lagi kami pergi dari situ tangan vano menarik kembali tanganku yang satu.
"Lepasin tangannya" perintah kak Austin.
"Lu siapa sih? Bisa gak lu gosah ikut campur urusan gue" tanya nya dengan emosi
"Gak" jawab kak Austin singkat
"Oh ok kalau itu mau lu" secara mendadak vano menonjok kak Austin tapi dengan cekatan kak Austin menahan tangannya.
"Gosah main kasar. Kalau gak mau dikasarin" peringat kak Austin dengan santai. Lalu kak Austin menarik tanganku lagi untuk pergi dari tempat itu. Kak Austin membawa ku ke parkiran.
"Masuk" suruhnya padaku sambil membuka pintu mobil
"H-Ha? Ngapain kak?" bingungku
"Kalau gue bilang masuk ya masuk" perintahnya lagi. Akhirnya aku mengalah dan masuk ke dalam mobilnya.
"Rumah lu dimana?" tanyanya.
"Mawar Harmony kak". Dia hanya diam.
Sepanjang perjalanan hanya keheningan yang menyelimuti kami.

5 menit kemudian kami tiba di simpang perumahan tempat tinggal ku. Sebelum turun aku berterimakasih terlebih dahulu sama kak Austin. "Makasih yak kak" kataku. Tidak ada tanggapan dari kak Austin. Karena tidak ada tanggapan dari kak Austin aku turun dari mobil tapi belum lagi aku turun tiba-tiba kak Austin menahan tangan ku "Lain kali hati-hati" katanya sambil melepaskan tangan ku. Aku hanya mengangguk untuk menanggapi perkataan kak Austin lalu turun dari mobil.

Ketika aku memasuki halaman rumah aku terkejut sekaligus senang melihat ada mobil terparkir di halaman itu dan aku tau itu mobil siapa. Aku berlari masuk ke rumah dan langsung memeluk kedua orangtuaku. Orang yang ku rindukan beberapa hari ini hehehe...

"Apa kabar pa ma? I miss you".
"Baik sayang. Kamu apa kabar? I miss you too" sahut mama.
"Sangat baik ma" jawabku
"Kamu darimana sayang?" tanya papa
"Dari taman pa cari angin hehe... " jawabku
"O iya pa ma aku ke kamar dulu ya mau mandi badan dah lengket-lengket" izin ku.
"Pantes daritadi ada bau tak sedap ternyata kamu" ledek papa
"Apaan sih pa wangi gini di bilang bau" sahutku lagi. Kami pun tertawa bareng
"O iya sayang nanti malam jam 7 siap-siap yak kita makan malam diluar". Aku hanya mengangguk dan langsung beranjak menuju kamar.

Jangan lupa vote yak
Komen juga gpp
Jangan lupa kasih saran juga

Makasihh 🤗

Cinta Yang SalahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang