Di rumah kontrakan keluarga Yoga, Shella dan Chika sedang nonton kartun kesayangannya, Masha and The Bear. Tetangganya kembali menitipkan Chika padanya.
"Nte yam, om Yoga kok lama banet cih, pulangnya" Shella menyerngit "Om Yoga kapan pulangnya, nte" Tambahnya lagi sambil menatap Shella
"Om kamu pulang malam, sayang" Kata Shella senyum. Chika cemberut karena om kesayangannya tidak bisa menemaninya bermain seperti biasanya. "Kamu jangan panggil tante ayam, dong. Panggil tante aja, ya" Kata Shella.
Chika mengerutkan dahi "Kata om Yoga halus manggil tante ayam" Ucanya polos.
Shella tersenyum dan mengelus rambut Chika "Om kamu bercanda. Jangan lagi, ya! Kamu panggil ayamnya sama om Yoga aja. Okey?!" Kata Shella. Chika mengangguk mengiyakan perkataan Shella. "Anak pinter" Guman Shella senang. Ia kemudian mengambil peralatan gambar di bawah meja kaca mereka "Chika mau ngegambar sama tante?" Tawarnya. Dengan senang hati Chika mengangguk dan mengambil salah satu peralatan gambarnya dari tangan Shella.
Beberapa saat kemudian, Shella meninggalkan Chika ke kamarnya. Ia hendak mengganti popok Adel yang sudah penuh. Saat mengambil popok, ekor matanya melihat paper bag yang di berikan Yoga beberapa hari yang lalu padanya. Ia kemudian mengambilnya dan memeriksa isinya.
"Baju tante cantik" Kata Chika ketika Shella sedang bercermin di ruang tamu. Ia tersenyum sambil membolak-balikkan badannya di depan cermin yang berukuran besar. Ternyata isi dari paper bag itu adalah sebuah dress selutut berwarna biru tosca.
"Benarkah...??" Ucap Shella senyum
"Ia, tante beli dimana..??" Tanya Chika lagi
"Hhmm...! Om ayam yang beliin" Jawabnya malu-malu sambil memegang pipi. Dress itu adalah dress yang di belikan Yoga saat dia sedang menemani Arista berbelanja di salah satu butik. Di hari itu juga Sri memergoki mereka, namun ia hanya memandang mereka dari kejauhan.
Pada malamnya, Shella menunggu kepulangan Yoga, suaminya. Selama mereka menikah baru kali ini ia di belikan dress oleh Yoga. Saat suaminya sudah selesai makan dan mandi, ia menghampirinya di ruang tamu. Ia ikut begabung bersama suaminya yang sedang menonton acara stand-up comedi di salah satu saluran televisi.
"Ehem" Shella berdehem, dia duduk di samping Yoga sambil senyum-senyum.
"Kenapa..??" Tanya Yoga heran
"Hmm...! Itu...!" Katanya gagap, dia menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. Tadinya ia merasa biasa saja. Entah kenapa saat ini ia merasa mengganjal, ia susah mengeluarkan suara seperti biasanya.
Yoga mengerutkan keningnya "Hm..! Makasih, ya" Akhirnya Shella bisa berucap.
"Untuk...?"
"Dressnya"
"Oh," Kata Yoga manggut-manggut "Lo suka...??" Shella mengangguk
"Sukur deh. Gue kira lo ngga suka" Shella mengerutkan keningnya "Soalnya lo baru buka, pahadal gue ngasihnya udah beberapa hari yang lalu" Jelas Yoga. Shella manggut-manggut dan nyengir.
"Hm..! Gue lupa" Jawabnya lagi sambil senyum. Yoga merasa gugup melihatnya tersenyum, sepertinya baru kali ini ia melihat istrinya tersenyum seperti ini. Senyum yang terlihat tulus tanpa paksaan. Shella merasa kikuk di perhatikan begitu oleh suaminya, sehingga ia berusaha mengalihkan pandangannya pada layar televisi.
"Adel udah tidur..??" Tanya Yoga mencairkan suasana setelah beberapa saat membekam. Shella tampak terkejut
"U...Udah, sekitar dua jam yang lalu, buk.. bukan.. Sekitar tiga jam yang lalu" Jawabnya . Yoga manggut-manggut "Hmm..! Gue.. Gue..! Hoaamm" Shella menguap "Gue tidur duluan, ya. Gue udah ngantuk" Katanya seraya bangkit dan bergegas ke kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
(S)He Is Crazy [TERBIT]
Romance(S)He Is Crazy [SHIC #1] ✅ Cover By @Lita-aya SUDAH DITERBITKAN! BISA DIDAPATKAN DI TOKO BUKU KOTA ANDA! .: +++++ :. Menikah dengan musuh bebuyutan tanpa perjodohan? Kok bisa?? .: +++++ :. "Mati lo ...! Lo harus mati ... mati ... mati...