Bab 2 | Kembali Bertemu

6 0 0
                                    

Budayakan vote sebelum membaca ya teman-teman🙏🙏

"k-kamu?"

"kakak?"

Ucap mereka berbarengan.

Asa menatap orang itu dengan tatapan tajamnya, kenapa ia bisa bertemu dengan laki-laki ini lagi? Apalagi dengan kejadian yang hampir sama seperti tadi pagi, bedanya tubuhnya tak lagi-lagi terbentur kerasnya lantai saat bertabrakan dengan laki-laki itu.

"ngapain kamu disini?" sinis Asa.

"lah harusnya saya yang nanya kakak ngapain ada disini?" tanyanya seraya tersenyum manis.

"dipanggil Pak Fahri." ketusnya lalu meninggalkan laki-laki itu memasuki ruangan Fahri.

Laki-laki itu Abyanata Darmawan biasa dipanggil Aby, menggelengkan kepalanya sebelum mengikuti Asa memasuki ruangan Fahryanata Darmawan 'Pak Fahri' kakaknya sekaligus dosennya.

Ya Fahri dan Aby adalah dua kakak beradik selisih, umur mereka terpaut cukup jauh yaitu 8 tahun.

Fahri adalah salah satu dosen mata pelajaran statistika termuda yang ada di Universitas Islamiyah, dia menyelesaikan S1 nya pada usia 21 tahun dan S2 nya 23 tahun di Universitas tempat ia mengajar saat ini.

Setelah ia menyelesaikan kuliahnya, ia tak langsung menjadi dosen. Melainkan harus melanjutkan pekerjaan Ayahnya mengurusi kantor anak cabang yang berada di Kairo.

Setelah ia menyelesaikan pekerjaan Ayahnya mengurusi kantor anak cabang yang ada di Kairo selama kurang lebih dua tahun lamanya, ia kembali ke Indonesia dan kemudian menjadi seorang dosen di tempat ia menyelesaikan kuliahnya dulu. Karena menjadi seorang dosen adalah cita-cita nya sejak kecil.

Selain ia menjadi seorang dosen, ia pun juga menjabat sebagai seorang CEO di kantor pusat milik Ayahnya menggantikan sang Ayah yang sebentar lagi akan pensiun.

Sebelum memasuki ruangan, Asa mengetuk pintunya sebenyak tiga kali.

'tok tok tok'

"masuk."

Saat mendengar suara dari dalam yang menyilahkan ia masuk, Asa pun membuka pintu berwarna coklat itu dengan pelan lalu memasuki ruangan itu diikuti Aby yang mengekor dibelakangnya.

"silahkan duduk."

Asa dan Aby duduk bersisian menghadap Fahri yang saat ini tengah membereskan berlembar-lembar kertas, entah apa isi didalamnya.

"Asa kamu tau kenapa saya menyuruh kamu kesini?"

Asa menggelengkan kepalanya, bayangan tentang dirinya yang akan menulis berlembar-lembar kertas berisikan kata istighfar membuatnya bergidik ngeri dan takut akan tangannya yang akan patah saking banyaknya ia menulis.

"saya gak akan dihukum kan pak?" tanya Asa was-was.

Fahri tertawa pelan membuat Asa bergeming ditempatnya ketika melihat sang dosen yang terkenal galak nan kejam tertawa di hadapannya, menambah kesan ketampanannya menjadi berlipat-lipat.

Fahri menampilkan wajah datar pun sudah banyak yang terpesona, apalagi ia tertawa seperti ini. Suatu hal langka yang pernah ia temui.

'rezeki anak sholihah nih liat dosen terkejam nan tergalak tertawa.' batinnya.

"ya enggak lah untuk apa saya menghukum kamu." kata Fahri lalu menatap laki-laki yang sedari tadi diam di sebelah Asa.

"kamu Aby, sudah tau belum kenapa saya menyuruh kamu kesini?"

Aby menggelengkan kepalanya malas.

Sedangkan Asa menoleh dengan kepala manggut-manggut. 'jadi si anak kepedean ini namanya Aby.' batinnya.

Imamku BerondongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang