Méros : 5

7K 899 13
                                    

Cerita ini bersifat remake. Yang berarti sebelum mempublish cerita ini, sudah diberi izin dengan penulis aslinya richanchan

Disamping itu tetap dukung karya ini dan karya aslinya. Beberapa kalimat ada yang kurombak untuk kepentingan cerita. Namun tidak mengubah keaslian dari cerita tersebut.

⚠️ Cerita ini mengandung unsur bahasa kasar dan adegan dewasa.
Umur yang tidak mencukupi silahkan keluar dari cerita ini.

Kalau tetap ingin baca, hargai karya penulis dan tetap baca dengan tenang tanpa protes sedikitpun. Karena sudah dari awal penulis memberi peringatan. Protes? Block.

Happy Reading.







































Ceklek!

Daun pintu ganda itu perlahan terbuka. Terlihat sejumput rambut coklat mengintip dibaliknya, seperti hendak masuk namun tampak sedikit ragu.

Tak berselang lama. Terlihat wajah manis berhiaskan safir dengan surai coklatnya yang berkilauan melongok dibalik pintu. Mengintip sesosok pria dewasa yang kini tengah duduk membelakanginya.

Pria dewasa itu terlihat sedang sibuk melakukan yang entah apa itu. Junkyu tidak tahu. Dan tidak mau peduli juga.

Mungkin.

Ia pikir pria itu terlalu sibuk hingga tak sempat melihat keadaan dirinya. Ataukah pria itu kini tak lagi mempedulikannya? Apakah ia akan dibuang setelah tubuhnya tak lagi sama?

Ah, bajingan memang selalu begitu rupanya.

Daun pintu kembali menutup bersamaan dengan sosok mungil itu yang kini berjalan menjauhi ruangan. Mencoba mencari suasana baru setelah ia berhasil kabur dari kamar yang ia rasa seperti penjara bawah tanah.

Sunyi dan dingin.

Melihat-lihat istana ini tak ada salahnya bukan? Siapa tau ia dapat menemukan jalan menuju dunia luar atau lebih bagus jalan menuju dunia atas. Olympus.

Walau itu terdengar mustahil. Karena ia tahu jika gerbang depan akan dijaga oleh anjing peliharaan Sang Hades berkepala tiga- Cerberrus.

Apalagi disudut manapun yang walaupun tidak ada yang menjaga. Tapi pintu atau jalan keluar itu sudah diberi mantra oleh sang Hades agar sang pujaan hatinya tidak kabur.

Bahkan jika sang Hades disampingnya dan membaca pikirannya dengan niatnya yang licik itu. Maka, sang Hades akan marah besar.

Atau bahkan hukuman akan menantinya.
Hukuman nikmat bagi sang Hades namun tidak dengan Junkyu.

Kaki kecilnya melangkah dengan riang menyusuri jalan itu.

Safirnya menjelajah. Meneliti seisi istana yang tampak sama. Semua dinding bahkan perabotan didominasi oleh warna hitam dan merah. Tak ada apapun selain lorong-lorong panjang yang menyesakkan.

Pria itu terlalu kuno pikirnya. Apakah 'dia' terlalu sibuk hingga tak sempat mengurusi tempat tinggalnya sendiri? Bahkan sejauh ini Junkyu tak pernah melihat pelayan atau pengawal yang berlalu lalang disini. Hanya Jeongwoo. Tak ada yang lain.

Hades And His Little Persephone [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang