Sang perawat khusus pun tampak begitu panik ketika mendorong brankar yang berisi Yibo dengan beberapa penjaga yang ikut mendorong.
Tangan Yibo sudah diperban walaupun masih ada darah.
***
Xiao Zhan tengah mengoprasi Liu Quanwei, sampai akhirnya dia bisa mengeluarkan seperti daging dalam perutnya, lalu dengan cekatan Xiao Zhan menjahit kembali.
"Wah," gumam Ziyi takjub ketika secara langsung menyaksikan Xiao Zhan membedah.
Xiao Zhan tiba-tiba menegang dan mulai menajamkan pendengarannya. Sayup-sayup dapat dia dengar suara langkah kaki mendekat.
"Matikan lampunya," titah Xiao Zhan dan langsung dituruti Ziyi.
Benar saja. Seorang perawat dengan beberapa orang tengah mendorong brankar.
"Aku akan mempersiapkan ruanh operasi," ucap sang perawat pada para penjaga.
Beberapa penjaga terlihat menjaga brankar. Xiao Zhan yang penasaran pun sedikit menggeser pintu ruang operasi dan mengintip apa yang sedang terjadi.
Xiao Zhan hampir saja terjungkal kebelakang ketika brankar tersebut berisikan seorang pemuda yang wajahnya tidak terlalu jauh dari tempat Xiao Zhan diam.
Yibo mengarahkan pecahan vas itu secara perlahan dan mencoba untuk menggores lehernya. Xiao Zhan yang melihat itu langsung menarik pecahan vas itu dari tangannya.
Xiao Zhan dan Yibo sempat bertatapan. Manik kecoklatan itu membuat Xiao Zhan sedikit terpesona sebelum akhirnya Xiao Zhan menaruh jari telunjuknya dibibir dan mengisyaratkan untuk diam. Setelahnya Xiao Zhan menutup pintunya.
Dr. Weilong dengan segera memerintah mereka untuk memidahkan Yibo kedalam ruang operasi.
Xiao Zhan menghela nafas ketika orang-orang itu tidak berada lagi disekitarnya, begitu juga Ziyi.
Setelah operasi diam-diam itu. Xiao Zhan kembali pulang ke apartmentnya. Tangannya terlihat memutar sebuah benda tajam yang bersikan bercak darah.
Di dalam benaknya sekarang hanya ada wajah pemuda cantik itu dengan mata sayunya yang mencoba meminta tolong tanpa kata pada Xiao Zhan.
Xiao Zhan membaringkan tubuhnya mencoba untuk tertidur. Namun wajah pemuda cantik itu selalu melintas dibenaknya membuatnya sangat-sangat frustasi, padahal tubuhnya butuh sekali istirahat.
"Aku bisa gila karenanya," gumam Xiao Zhan frustasi.
***
Pagi harinya. Suasana rumah sakit mendadak ricuh lebih tepatnya para dokter dan perawat yang mendadak ricuh ketika mendengar Xiao Zhan dipindah tugaskan.Xiao Zhan bersama Weilong kini tengah berada di lantai 12 dan Weilong memperkenalkan Xiao Zhan pada seluruh staff.
"Dimana manager Cao Yuchen?" tanya Weilong.
Seorang pria dengan perawakan bak model berjalan begitu anggun layaknya pangeran memasuki istana.
Xiao Zhan menatap takjub pada pria dihadapannya. Benar-benar mengesankan.
"Manajer Yuchen yang menangani kita dilantai ini dan ucapkan salam. Manager Yuchen, perkenalkan dia Xiao Zhan. Pegawai tetap yang masuk tahun ke-3 dan kita semua keluarga," ucap Weilong antusias membuat para staff terkekeh melihat tingkahnya.
"Oh, ini Dr. Xiao?"
Xiao Zhan mengangguk dan tersenyum canggung.
"Senang berjumpa dengan anda. Saya banyak tahu...ah...tidak, aku sedikit tahu tentang anda," ucap Yuchen ramah sembari mengulurkan tangannya dan tersenyum tampan, bahkan para staff memekik karena melihat ketampanan Yuchen.
Xiao Zhan menjabat tangan Yuchen dan tersenyum membuat para staff semakin menggila.
Zhuocheng tiba-tiba saja berteriak pada Xiao Zhan membuat Xiao Zhan refleks menoleh.
"Haish. Siapa manusia sialan yang berani teriak dilantaiku," gumam Yuchen pelan namun sudah dipastikan bahwa suasana hati Yuchen menjadi dongkol.
"Mengapa kau disini? Pergi sekarang!" usir Zhuocheng yang terlihat sangat murka.
Xiao Zhan mengerjapkan matanya."Maaf?"
"Apa katamu. Maaf?! Kembali ketempatmu sekarang!" titah Zhuocheng yang membuat ekspresi wajah Yuchen makin keruh.
Weilong yang sadar akan raut wajah Yuchen pun langsung menegur Zhuocheng.
"Tolong jangan membuat keributan disini," pinta Weilong yang sudah sangat takut sekarang akan aura Yuchen yang makin kelam.
"Keributan? Ketua Wei, sikap seperti apa ini? Memidahkan anak buahku seenak jidat?" tanya Zhuocheng tidak terima.
Yixing yang kebetulan baru tiba dan langsung disungguhkan pemandangan keributan pun langsung mengahmpiri mereka.
"Yak!" teriak Yixing membuat semuanya bungkam.
Yixing memijit pelipisnya. Sungguh kepalanya sakit sekali melihat keributan dan suara teriakan seperti ini.
"Kalian pikir ini apa hah?" bentak Yixing tertahan karena dia masih tahu tempat.
"Aku yang memidahkan tugas Xiao Zhan. Apa itu masalah bagi kalian?" tanyanya kesal.
Mereka semua bungkam dengan Zhuocheng yang terkejut mendengarnya.
"Dengarkan aku. Aku ingin dia melayani pasien VIP karena kinerjanya sangat baik. Dan tolong ini rumah sakit, tempat bagi orang yang sakit, bukan karoke yang membuat kalian bisa teriak sepuasnya. Paham?" jelasnya dan diangguki semua staff.
"Dan satu lagi, sekali lagi aku melihatmu membuat keributan kau akan langsung berhadapan denganku. Kau mengerti Zhuocheng?" ancam Yixing membuat nyali Zhuocheng ciut seketika.
Yixing kemudian berjalan pergi meninggalkan mereka. Tentu saja Weilong mengikuti Yixing. Xiao Zhan juga berniat ikut namun Weilong menghentikanya.
"Untuk sementara, kau bekum dibutuhkan," ucap Weilong dan kemudian kembali mengekori Yixing.
Yuchen menahan Xiao Zhan ketika ingin mengikuti Weilong dan membuat gerakan sekaan-akan meminta Xiao Zhan mengikutinya.
"Puas kau melihatku terhina?" maki Zhuocheng pada Xiao Zhan dan kemudian meninggalkan Xiao Zhan dengan perasaan yang amat sangat malu.
Xiao Zhan hanya mengedikkan bahunya tidak peduli. Toh Xiao Zhan tidak salah apa-apa pada Zhuocheng. Hanya Zhuochengnya saja yang terlalu sensitive dan berlebihan.
Xiao Zhan mengekori Yuchen yang entah akan membawanya kemana. Tapi dia sangat kagum tadi dengan Yixing yang begitu tegas dan Yuchen yang elegan serta sabar, padahal tadi jelas-jelas Xiao Zhan mendengar Yuchen bergumam.
"Saya hanya tidak ingin Yixing memenggal kepala saya. Dia benar-benar menakutkan ketika sedang marah," ucap Yuchen tanpa berbalik namun seolah-olah paham apa yang ada dibenak Xiao Zhan tentang kejadian tadi.
"Saya pikir anda memang pendiam," ucap Xiao Zhan sembari tersenyum menatap punggung tegap milik Yuchen.
"Cobalah sekali-sekali membuatnya marah. Saya yakin dia akan mencincang tubuh anda dan membagikannya kepada para staff," ucap Yuchen sembari mengusap kedua lengannya yang merinding membayangkan hal itu.
Xiao Zhan juga ikut merinding mendengarnya.
Tbc
Siapa nih yang minga double up? Hayo angkat kakinya....gak kok, bercanda.
Sesuai janji + permintaan, berarti Yuan besok tinggal up J A U.
Sorry for the typo.
Sekian dari saya. Salam manis dari Yuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nightmare [Hiatus]
FanfictionTitle: Nightmare Written by: 袁星 / Yuan Xing. Start : 210211. End : - Status: Ongoing. Genre: Yaoi (BxB, MxM, & Gay). ~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~ Xiao Zhan, seorang ahli bedah hebat di Gusu Lan Hospital, demi membayar perwatan sang adik tercinta ia...