Chap 2 [Tragedy]

1.3K 176 6
                                    

Flashback on

Disisi Lain,
"Ck, aku akan membunuh kalian berdua hari ini, kalian benar-benar merepotkanku" kata Haikuan sambil mengatur nafasnya yang tersengal-sengal akibat berlari mengejar Wang Yibo di Mansion Wang yang bak kerajaan.

Flashback off
*
*
*
*
*
"Kita akan kemana hyung?" tanya Yibo cemas.

"Kita akan kebandara baby," kata sungjoo sambil melirik kearah Yibo dan tersenyum lembut padanya.

"Kenapa kita kebandara hyung?" tanya Yibo dengan wajah bingung serta perasaannya yang cemas.

"Kita akan ke korea baby, hyung mau kamu tinggal di mansion Kim dan menjadi nonya Kim," Goda sungjoo pada Yibo namun tetap memperhatikan jalan.

"Hyung!" teriak Yibo kesal terhadap Sungjoo yang sempat-sempatnya menggodanya dalam situasi seperti ini.

"Hehehe, maafkan aku baby," kata Sungjoo tak enak karena melihat kekasihnya memasang wajah cemberut.

"Hyung, aku takut bagaimana jik-..." ucap yibo terpotong saat suara klakson mobil menggema di gendang telinganya, "Yak, kau Kim Sungjoo Sialan. Cepat hentikan mobilmu!" Teriak Haikuan sambil mengklakson mobilnya dengan membabi buta.

"Haikuan Ge?" Gumam yibo tak menyangka bahwa gege-nya yang terkenal sangat menjaga sopan santun kini mengejarnya seperti seorang penjahat yang melarikan diri dari penjara.

Sungjoo kemudian menurunkan kaca mobilnya, namun tak berniat untuk menghentikan laju mobilnya, "Maaf kuan ge, aku harus membawa nyonya Kim pulang ke mansion keluarga Kim," kata Sungjoo dengan santai sambil memberikan smirk adalannya pada Haikuan, lalu dengan segera menancap gas dan melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata.

"Yak, Aku tidak sudi dipanggil Gege olehmu!" maki Haikuan lalu dengan segera melajukan mobilnya menyusul Sungjoo, dan terjadilah kejar-kejaran antar Haikuan dan Sungjoo.

"Hyung, aku takut," kata Yibo mulai ketakutan melihat Gege-nya yang berbicara kasar dan melihat Gege-nya yang mengejar mobilnya seperti kesetanan itu membuatnya benar-benar takut, seperti Gege yang sedang mengejarnya bukan Gege-nya yang selalu patuh akan peraturan Keluarga Wang.

"Tenang saja baby, ada aku disini oke," kata Sungjoo melirik Yibo dan lagi lagi memberikan senyuman lembutnya, dan yibo yang melihat senyuman itu hanya mampu mengganggukkan kepalanya lemah, mencoba mengusir perasaan takut dan khawatirnya yang datang secara bersamaan.

"Hyung Wo Ai Ni," kata Yibo dengan senyuman tulusnya pada Sungjoo.

"Wo Ye Ai Ni baby," kata sungjoo sambil menggenggam lembut tangan Yibo dan menatap Yibo dengan tatapan lembutnya.

"Hyung, awas!!" Teriak Yibo panik saat melihat mobil Box melaju dengan kecepatan tinggi dari arah berlawanan sehingga Sungjoo langsung membanting stir nya kearah yang berlawanan sehingga membuat mobilnya berputar 180° sebelum pada akhirnya mobil itu lepas kendali dan melaju kearah tiang listrik dengan kecepatan tinggi sehingga membuat mobil tersebut menghantam tiang listrik dengan cukup keras sehingga mobil yang di kendarai Yibo dan Sungjoo mengeluarkan asap.

"Yibo cepat keluar!" titah Sungjoo yang merasa bahwa mobilnya akan meledak, tapi sayangnya sepertinya kakinya terjepit.

"Tapi... hyung, kau bagaimana?" Tanya Yibo khawatir

"Aku mohon keluar lah, aku akan segera menyusul," kata Sungjoo meyakinkan Yibo.

"Tapi hyu-..." 

 "percayalah padaku" kata sungjoo memotong ucapan yibo kemudian mengelus pipi kekasihnya, yibo langsung melepas sabuk pengamannya dan dengan susah payah membuka pintu dan akhirnya berhasil, sungjoo yang panik melihat ada percikan api yang sudah muncul segera mendorong yibo sehingga yibo terjatuh di tanah dan beberapa warga yang melihat itu langsung menarik Yibo menjauh tepat saat Yibo berada cukup jauh dari mobil.

BOM

Mobil tersebut meledak dengan sangat keras sehingga api dengan cepat melahap mobil tersebut berserta Sungjoo.

"Sungjoo!" Teriak Yibo histeris melihat mobil yang Sungjoo dan dirinya kendarai kini sudah terbakar di hadapannya.

"Hei, apa yang kau lakukan, tetap lah disini," teriak salah satu warga mencoba menahan Yibo.

"Tidak, kekasihku ada disana...aku...aku tidak ingin kehilangannya," teriak Yibo frustasi dengan air mata yang sudah membasahi pipi mulusnya.

"Tenang lah tuan," kata salah satu warga yang mengelus bahu Yibo berharap bahwa pemuda manis ini bisa tenang.

"Sungjoo!" teriak Yibo sekali lagi dan akhirnya dia pingsan.

"Cepat panggilkan ambulance," kata salah satu warga yang menahan Yibo tadi.
*
*
*
"Bagaimana?" tanya Haikuan melihat dari jauh kejadian tadi. Yap, dia lah dalang di balik semuanya.

"Tuan muda kedua selamat, Tuan Haikuan," kata salah satu ajudan Haikuan.

"Sungjoo?" tanya Haikuan sambil bersender di pintu mobil dan bersidekap dada.

"Dia meledak bersama mobilnya" kata ajudan tersebut dengan singkat dan jelas.

"Bagus, ini bayaranmu dan ini bayaran pengemudi box tadi," kata Haikuan memberikan dua amplop berisi uang yang cukup banyak pada ajudannya.

"Terimakasih, tuan," kata ajudan tersebut menunduk hormat lalu pergi menggunakan mobil Box tadi.

"Hah, kau beruntung hari ini Yibo, lain kali aku akan pastikan kau bertemu dengan kekasihmu di alam sana," kata Haikuan dengan smirk-nya kemudian masuk kemobil dan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju rumah sakit.

Tring..tring..tring

Tiba-tiba ponsel Haikuan berdering dan menampilkan nama Tuan Wang, dengan malas Haikuan mengangkat teleponnya.

"Wei?" tanya Haikuan dengan santai

"Nak kau dimana?" tanya Tuan Wang panik.

"Aku di jalan Pa. Sedang mencari Kim Sungjoo sialan yang membawa adik manisku kabur," kata Haikuan dengan nada kesal yang dibuat buat.

"Nak, segera kerumah sakit Gusu Lan, oke?" kata Tuan Wang masih dalam mode paniknya.

"Ada apa Pa? Apa papa baik-baik saja? Kenapa Papa terdengar panik?" tanya Haikuan pura-pura tidak tahu arah pembicaraan Papanya.

"Yibo...," kata Tuan Wang mulai serak karena menahan tangisnya.

"Ada apa dengan Yibo, Pa?" tanya Haikuan.

"Yibo mengalami kecelakaan dengan Sungjoo, dan yibo sudah dilarikan kerumah sakit," kata Tuan Wang lemah.

"Sudah ku bilang anak itu tidak baik untunya, kenapa dia tidak mendengarkanku!" teriak Haikuan dengan nada marah yang di buat-buat.

"Nak segeralah ke rumah sakit, Papa akan segera menyusul," kata Tuan Wang.

"Baik, Pa" jawab Haikuan dengan santai.

Tut

Panggilan ponsel pun berakhir dan Haikuan dengan santai mengendarai mobil nya menuju Rumah sakit dengan smirk yang senantiasa ada di wajahnya.

Tbc

Maaf kan aku yang garing ini hiks.

Terimakasih buat kalian yang mau meluangkan waktu untuk membaca cerita ku ya gk seberapa ini.

Nightmare [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang