Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seren tidak pernah menyangka bahwa satu tamparan yang ia dapatkan saat ini akan merubah dirinya di masa depan.
"Aku peringatkan sekali lagi, nona Seren, mulai saat ini, pergi dari kehidupannya sejauh mungkin, atau-
Plak!
-kau akan mendapatkan lebih ini, oh akan lebih bagus apabila dia yang menjauh dari mu, hahaha, kira-kira cerita apa ya yang akan aku karang?" Gadis iblis itu mensejajarkan wajahnya dengan Seren yang sedang berlutut.
"Bagaimana dengan 'Seren sang penggoda om om hidung belang'? Ah aku bisa membayangkan bagaimana ia menatapmu dengan jijik, hhh~"
Gadis itu memandang datar Seren yang bahkan tidak bergetar sedikitpun, ia bangkit, memandang rendah gadis lain di hadapannya, lalu pergi meninggalkan Seren yang masih bertatapan kosong, sebelum benar benar menghilang di balik pintu kelas, gadis itu kembali berkata dengan angkuh,
"Sebaiknya kau mematuhi perintah ku, karna harga dirimu saja bisa ku beli, jangan pernah main-main dengan salah satu orang berpengaruh di sekolah ini, Seren Kamaniya."
Seren bersumpah, dirinya akan menyimpan dendam dengan gadis itu.
'Amarah yang membara'
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
