2. Paramecium

4 3 0
                                    

Paramecium

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Paramecium

● ● ●

Masih di hari yang sama

"Dasar! Lo nyari beginian aja nggak becus banget, sih. Sini biar gue aja!" Lisa menarik mikroskop dari tangan Bobby.

"Apaan, sih, gue juga lagi usaha kali!" Bobby menarik lagi mikroskop dari tangan Lisa.

"Lonya nggak becus! Sini biar gue aja!" Lisa tidak melepas tangannya dari mikroskop.

"GAK."

"ISH, SINI GAK BIAR GUE!" Lisa ngegas.

"GAMAU, GUE AJA!" Bobby menarik lagi mikroskop ke arahnya.

"GUE AJA!"

"NGGAK!"

"LO NGGAK BISA, BOB."

"GUE BISA!"

"Ssst-" Rosé mencoba menenangkan dua sahabat itu dari meja depan. "Kalian lagi diliatin loh!"

Lisa dan Bobby terdiam dan baru menyadari kalau tatapan teman sekelasnya sedang mengarah pada mereka berdua. Termasuk juga guru Biologinya yang sedang memperhatikan dari meja depan.

Saat ini anak kelas Lisa dan Bobby sedang ada tugas di Laboratorium Biologi untuk mencari Paramecium di air kotor yang sudah di diamkan selama 3 hari. Naas, dalam tugas kali ini mereka berdua di satukan dalam kelompok berdasarkan pilihan Pak Sehun, guru Biologi mereka.

"Uda selesai berantemnya?" Tanya Pak Sehun. Lisa dan Bobby meneguk saliva mereka dengan ngeri. Bisa gawat ini!

"Anu, maaf Pak, ini Lisanya tadi nggak mau bantuin saya. Jadi saya terus yang nyari." Kata Bobby. Lisa hanya bisa melotot mendengarnya. Jelas-jelas tadi Lisa memaksanya untuk bergantian mencari Paramecium.

"Apaan sih! Tadi gue uda mau bantuin ya! Lagi elo juga sih nyari gituan aja lama banget! Nggak tau apa perut gue uda sakit nih. Gue mau cepet-cepet kelar." Protes Lisa yang tak terima dengan ucapan Bobby.

"Lis, udah Lis." Tegur Rosé pada temannya yang sekarang terlihat sangat panas dan akan meledak.

"Yaudah, kalo mau cepet-cepet cari aja sendiri makanya! Nggak usah nyusahin orang!" Kata Bobby sambil menggeser mikroskop ke arah Lisa.

"APANYA YANG NYUSAHIN SIH, JELAS-JELAS MAU GUE BANTUIN TAPI LONYA AJA SONGONG." Lisa mulai naik darah. Mukanya merah.

"KOK NGEGAS LAGI SIH LO!"

"LO DULUAN YANG MULAI DASAR TONGGOS."

"EH OMONGAN DI JAGA SEMPAK KUDANIL. GA BOLEH MENGHINA CIPTAAN TUHAN."

"NANAN TUH CIPTAAN TUHAN. DASAR JELEK."

"LO YANG JELEK NGACA MAKANYA."

Lisa mengeram, "LO!"

Adore YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang