Pertama kali liat Kak June, Lisa langsung jatuh cinta. Jatuh cinta betulan. Nggak lagi cinta kaleng-kalengan kayak dia sama Bobby dulu. Lisa juga tahu kalau buat dapetin Kak June adalah hal yang sulit, bukan mustahil. Tapi, ini pengalaman betulan pe...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Flirting
● ● ●
"Gais! Gais! Gais!" Hanbin berteriak dari depan kelas berusaha menarik perhatian teman sekelasnya. "Gue ada info sebentar!"
Kelas yang tadinya gaduh sejak Bu Yoona meninggalkan kelas kini hening.
"Jadi, nanti sehabis istirahat kedua harusnya kita pelajaran Pak Chen kan, tapi beliau nggak masuk dan ada tugas."
Sorak-sorak terdengar dari belakang kelas.
"Ssst, belom selesai!" Hanbin berteriak lagi agar suaranya tidak kalah dengan sorak kemenangan dari teman sekelasnya.
"Tapi, gue minta untuk nggak ada yang meninggalkan kelas karena akan ada paparan tentang pemilihan besok dari MPK dan hal-hal yang bersangkutan dengan OSIS dari calon ketua OSIS."
Kini terdengar teriak kegembiaraan dari gerombolan cewek di tengah kelas.
"Asik, ketemu cogan!"
"Iya, anjir! Caketu tahun ini kenapa ganteng-ganteng, deh?"
"Jomblo semua lagi!"
Yoyo menarik bangkunya ke meja Lisa dan Rose.
"Cie, ketemu pangeran-pangeran ganteng lagi, Lis?" Yoyo kini membuka kotak bekalnya. Diikuti Rose dan Lisa.
Lisa menutup mukanya dengan telapak tangan, ia masih kesal dengan kejadian kemarin di kantin. Jadinya ia khusus membawa bekal hari ini karena takut kejadian kemarin terulang. Tidak hanya dirinya. Malam-malam ia mengajak Rose dan Yoyo untuk membawa bekal dan jangan pernahpergi ke kantin lagi. Dan tentunya mereka sudah tau apa yang terjadi.
"Tapi, gue jadi inget deh. Waktu itu yah, uda lumayan lama, sih. Ada anak basket yang nanya gitu, nanyain elo, Lis! Nanyanya gini, 'Yo, cewek lo sekelas ya sama elo?' Gitu, terus gue jawab 'iya', gue nggak ngeh banget kalo dia bilangnya cewek lo berarti pacar lo. Gue kira temen cewek gitu." Kata Yoyo bersemangat. Anehnya, Yoyo tamak baik-baik saja setelah mendengar cerita bahwa ia dikira pacar Lisa.
"Udah, Yo." Tegur Rose, tetapi dalam hatinya ia sedikit tertawa.
"Arghh! Gue nggak akan nontonin anak basket latihan lagi!" Keluh Lisa.
Akhirnya Yoyo dan Rose baner-benar tertawa karena Lisa.
"Elah!" Lisa kesal karena ditertawakan kedua temannya. Dengan kasar ia mulai menyuap bekal dari Mama Dara.
Yoyo dan Rose perlahan mulai meredakan tawa mereka. Berusaha menghargai mood Lisa.
"Tapi, Lis. Coba ambil positifnya. Akhirnya lo punya waktu luang, Lis! Gak perlu lagi nontonin ekskul basket sampe malem!" Seru Yoyo dengan mulut penuh dengan nasi dan rendang.
"Nah, betul! Kamu bisa pake buat belajar!" Rose menyahut Yoyo, tapi langsung disambut gelengan kepala dari Lisa.
"Atau lo bisa balik lagi ke ekskul lo, Lis! Jangan buang-buang masa SMA lo buat nontonin ekskul basket aja!" Tambah Yoyo dan diikuti anggukan kepala dari Rose.
