Dana's look hari ini
----
Kalau udah bangun kesiangan, rasanya apapun kegiatan selanjutnya gak ada yang tepat waktu.
----Aku benci bangun telat. Iya, aku telat satu jam dari jadwal bangun yang seharusnya. Kenapa bisa aku bangun kesiangan sih? Padahal kemarin tidur tepat waktu, gak tepat waktu banget sih, cuma kelebihan beberapa menit aja. Aku bergegas bangun, merapikan tempat tidur seadanya lalu bergegas mengambil handuk. Untungnya kamar kos ini kamar mandinya di dalam sehingga gak perlu antri.
Aku tahu Sasi udah siap, karena sebelum aku masuk kamar mandi, aku melihat dia yang akan mengetuk kamarku namun aku justru melesat ke dalam kamar mandi. Biarkan saja, toh dia sudah biasa masuk kamarku tanpa permisi. "Dana, perut gue keroncongan nih. Lo udah masak apa?"
"Belum masak. Gue lagi mandi. Beli aja."
"Bisa-bisanya lo belum masak. Baru bangun?" Aku mengiyakan.
"Tumben amat. Gak biasanya lo telat bangun. Ngapain lo semalam?"
Jujur saja semalam aku memikirkan nasibku besok di kantor. Aku jadi parno kalau lihat muka pak Reksa. Mulutku juga gak bisa direm. Jangan sampai dia menilaiku perempuan yang tidak benar, yang tidak beretika karena kelakuanku yang sedikit menggodanya semalam. Menggoda dalam artian menertawakannya. Menertawakan bos di tempat PKL. Tapi kan itu di luar kantor.
"Dana, lo ketiduran? Kok gak nyahut." Sasi panik. Ia mencoba mengetuk pintu kamar mandi. Temanku satu ini memang seperti itu. Gampang panikan. Apalagi dia pernah menemukanku pingsan di kamar mandi waktu kami masih semester awal dulu. Aku mandi lama dikit pasti dia udah teriak-teriak nyariin.
"Gue masih mandi, Sas." Astaga, oke fokus Dana jangan memikirkan hal yang bikin kamu overthinking. Lebih baik segera selesaikan mandimu.
Aku keluar kamar mandi melihat Sasi mondar-mandir di kamarku. Entah apa yang di carinya, tapi sepertinya ia sedang tidak tenang. "Kenapa?"
"Lo gak ganti baju di kamar mandi?"
"Gak. Kenapa sih? Kebiasan deh lo ditanya balik nanya," Semburku.
"Gue bingung nih. Kemarin kan gue tukeran kontak sama mas Bian, nah doi ngajak gue makan siang nanti."
"Ya bagus dong, makan gratis," kataku sambil berganti baju dengan setelan formal. "Apa yang bingung?"
"Masalahnya kan nanti siang gue mau telponan sama mas Robi. Ya kali gue telponan waktu makan bareng sama Mas Bian."
"Lo juga kenapa iyain?"
KAMU SEDANG MEMBACA
REKSA DANA
Romance'Dana' Mungkin terdengar klise kalau lihat dosen berjodoh sama mahasiswanya atau bos yang berjodoh dengan karyawannya. Tapi gimana ya.. ini beneran terjadi di dunia nyata. Of course, terjadi pada Dana. Dana yang jatuh cinta pada Pembimbing PKL saat...