"Gue mau nongkrong sama Ersya, kalian ikut ya?" ucap Kyra seraya berjalan ke meja yang di tempati Sasi dan Lia.
"Enggak ah males," jawab Sasi sambil merapikan alat tulisnya ke dalam tas.
Bel tanda pulang sekolah telah berbunyi lima menit yang lalu. Suara bel adalah energi untuk para siswa. Mereka sudah pulang sejak detik pertama. Memang ajaib si bel ini.
Berbeda dengan Sasi dan sahabatnya. Mereka selalu keluar kelas paling akhir. Berjalan bersama dan akan berpisah di parkiran.
"Iya ih, males banget. Ujung-ujung nya jadi kambing congek," sahut Amalia.
Berhubung Sasi dan Amalia ini jomblo. Mereka paling males nemenin Kyra ngebucin. Karena bakal terlihat sekali bahwa mereka ngenes. Jadi, mereka enggan menerima ajakan Kyra.
Saat ini Sasi dan kedua temannya sedang berjalan di koridor kelas sebelas. "Ersya ngajak temen-temennya kok." bujuk Kyra "Ayo dong! Gue tlaktir deh."
"Temennya? Pasti si Adhitama ikut." sungut Amalia.
"He'em. Ersya juga mau kenalin gue sama temen barunya. Siapa tahu temennya cakep yakaannn." Kyra menaik-turunkan alisnya.
"Genit lo!" decak Sasi "Setiap Ersya ngenalin temennya, cowok-cowok berengsek itu berakhir dengan ngegoshting gue atau Lia," kesal Sasi "Udah ah gue mau pulang." mulai melangkah meninggalkan keduanya.
Ersya memang pernah beberapa kali mengenalkan temannya pada Sasi dan Amalia, itupun di paksa Kyra. Katanya, "Biar sahabat-sahabat aku ini gak jomblo lagi" berhubung Ersya ini termasuk anak badung, yang berarti circle pertemanannya juga anak-anak nakal. Alhasil, Sasi dan Amalia hanya menjadi korban goshting.
"Ihhh terus gue sendiri gitu?!" sebal Kyra. Tanpa menoleh sembari melambaikan tangan, "Kan ada Lia!" sahut Sasi.
"Kok lo tumbalin gue sih, Si!" teriak Amalia kesal.
Sesampainya di parkiran, Sasi berjalan menuju motornya yang di parkir dibawah pohon mangga. Ia memperhatikan sekeliling, ternyata masih ada beberapa motor siswa dan masih banyak motor serta mobil guru yang ada di parkiran khusus untuk guru.
"Gue lagi di parkiran."
"Mau balik dulu gue ... Iya ... Gue nyusul."
"Oh?" Sasi memperhatikan seseorang itu sampai dia pergi menggunakan motornya. "Gue kira gak bakal lihat dia lagi."
***
Disinilah Amalia terdampar. Sudah hampir satu jam ia menjadi obat nyamuk dan bahan godaan Adhitama.
"Lia! Lo duduk disini geh, disamping gue." ucap Adhitama."Ogah." jawab Amalia tanpa melihat Adhitama. Ia fokus pada handphone nya walau tak ada satupun pesan dan hanya menscroll beranda instagram. Amalia tak peduli. Yang penting dia tak melihat wajah Adhitama.
"Kenapa sih? Kalau di ajak ngobrol tuh lihat orangnya!" sindir Adhitama. "Atau muka gue jelek ya?" gumamnya.
"Ganteng banget anjir!" batin Amalia. Ia tak mungkin mengucapkan kalimat itu, bisa-bisa cowok dengan wajah seperti oppa-oppa korea itu besar kepala.
"Tama! Jangan godain temen gue!" sungut Kyra.
"Nggak gue godain, Ra! Temen lo ini susah gue deketin. Gue kan cuma mau ngobrol sama dia, Ra." jelasnya "Lo tahu kan gue suka sama dia?"
Refleks ucapan cecunguk itu membuat Amalia mendongak menatapnya, yang dibalas oleh Adhitama. Sayang suara lain menginterupsi keduanya.
"Sorry gue telat banget ya?"
"Santai aja, Ren. Kenalin cewek gue, Kyra." jelas Ersya memperkenalkan kekasihnya.
"Gue Naren." Naren mengulurkan tangan yang dibalas lama oleh Kyra.
"Ra, gue sambit lo!"
"Posesif banget ya ampun." usil Kyra. Buru-buru Amalia melepas paksa genggaman keduanya, "Tau lo! Gantian dong. Ini jatah gue!" Dengan senyum manis Amalia memperkenalkan diri, "Hai Naren. Gue Amalia. Lo bisa panggil gue Lia."
"Halo Lia, lo manis banget." goda Naren membuat Adhitama bersungut, "Noh, liat Lia! Naren itu buaya. Lo mending jangan deket-deket."
"Buat gue buaya itu gak berbahaya. Kupu-kupu lebih berbahaya." cibir Amalia.
***
Lagi jaman kupu-kupu kan sekarang? Hehe
Tersongkang-songkang juga gak kalian?Meet sama Naren yuk!
Ruri Narendra
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruri Narendra
Teen FictionRuri Narendra. Remaja penuh rahasia yang pintar menutupi luka. Menjadi murid baru, Naren dipertemukan dengan gadis bersifat magnetis dan sangat menggoda yang berhasil menarik perhatiannya. Bisakah Naren menaklukkan tanpa melibatkan luka di dalamny...