2

3 2 0
                                    

-Happy Reading-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Happy Reading-

Sungguh ia memohon agar otak teman-temannya tidak memikirkan yang tidak-tidak dan jangan sampai mereka bertanya kepadanya untuk memastikan apa yang mereka pikirkan atau dirinya akan memilih minggat dari sekolah.


Amanda yang pertama sadar dari keterkejutannya menunjuk dua sejoli itu secara bergantian yang masih saling berpegangan tangan erat bahkan tidak menyisakan sedikitpun ruang.

Ratu yang juga sudah kembali mendapatkan jiwanya yang ikut kaget karena seperti baru saja kepergok selingkuh langsung mendorong badan Denta menjauh darinya.

Sungguh ia baru menyadari kenapa ia seperti sedang memeluk Denta saking dekatnya tubuh mereka padahal sebenarnya hanya berpegangan tangan.

Denta yang terkena dorongan Ratu hanya mendengus kesal tetapi setelahnya ia langsung tersenyum miring, memiliki ide cermerlang.

"Lo ngapain lepas gandengan kita? Bukannya tadi lo agresif banget narik gue yang abis boker terus ngajakin-"

Denta bersuara dengan dukungan ekspresi polos dan wajah seperti dialah korban paling menderita disini yang sedang ingin diancam. Lalu seperti tidak kuat melanjutkan ucapannya lagi Denta hanya memberi gestur sedang batuk dan menggosok bibirnya pelan.

Bianca yang baru saja mendapatkan rohnya setelah melihat sahabatnya dengan Denta berpegangan tangan kembali melotot sempurna. Berekspresi tidak berdaya dan menopang tubuhnya pada tembok untuk berdiri.

"Gue ternyata punya temen seagresif lo Ra. Pantesan lo suka drakor yang genre panas" Celetuk Amanda

Oh ayolah sekarang temannya ini mengapa membawa genre drakornya?!

Denta sialan, kenapa sikap gue juga jadi gugup gini?! Berasa abis merawanin gadis kembang desa!

Batin Ratu tidak henti-hentinya mengumpati Denta intinya ia menyalahkan semua nasib sialnya pada lelaki tersebut.

"Anca lo percayakan sama gue? Yakali gue nyeret tuh bocah! Lo taukan seberapa ilfeelnya gue sama Dentanjing?! Itu salah paham, asli!" Ungkap Ratu.

Bianca hanya diam posisinya seperti hakim yang ditunggu semua orang. Jika dimatanya Ratu salah maka itulah yang benar terjadi begitupula sebaliknya.

"Kalian-"

Bianca yang mulai berbicara sedikit memberi jeda untuk menelan ludahnya untuk mengira apa yang harus dia ucapkan sembari memberi kode mata kepada yang lainnya untuk melihat kebelakang.

"gak berantem didepan Bu Sena kan?"

Ujaran Bianca membuat mereka bertiga menoleh kebelakang dan melihat disana terdapat Bu Sena guru BK tersayang sedang bersedekap dada memperhatikan tingkah mereka.

"Ngapain kalian masih disekolah?! Cepat bubar! Saat ini semua ekstra sudah dimulai, cepat sana!" Perintah Bu Sena dengan mata yang melotot dan mulut yang hampir menyemprotkan air liurnya jika saja Denta tidak menghindar pastinya ia lah korban yang terkena.

An Army Life'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang