6

0 0 0
                                    

~Happy Reading~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~Happy Reading~

"Lo!-" Dengan wajah memerah menahan amarah Ratu menunjuk tepat didepan wajah Denta dengan geram.

Sabar, dahlah gak ada gunanya debat sama orang stres

Batin Ratu mencoba untuk membuat dirinya tenang menghela nafas dan berpikir dengan mengatai Denta terus menerus dalam hatinya akan membuatnya lebih tenang.

"Oke. Mana helm buat gue?"Ujar Ratu

Denta yang tadinya cemberut merasa akan gagal membawa Ratu seketika matanya penuh dengan binar.

Sangat mirip seperti anak anjing yang biasa ia beri makan didekat rumahnya pikir Ratu

Motor denta sudah mulai keluar dari Caffe dengan Ratu yang berekpresi masam berbanding terbalik dengan si pengendara motor tersebut.

"Gitu kek daritadi, masa harus adu urat terus" Gerutu Denta

"Halah! selama lo masih ngatain idol gue, gak ada kata damai diantara kita soklin!" Ngegas Ratu

Seorang gadis melihat semua tingkah laku dua remaja yang baru saja keluar dari caffe dengan saling debat. Mengepalkan tangan menatap benci tempat dimana saat dua remaja itu terakhir terlihat.

Gue benci lo Ratu, lo ngambil semua yang gue punya, bicth!

Batin gadis itu benci dimatanya saat menatap tempat terakhir sepupunya terlihat tidak menyurut emosi tetap sama walau orang yang dirinya lihat sudah pergi.

~~~

Kedua remaja tersebut melewatkan perjalanan dengan damai dan selamay.

"Thanks. Lain kali lo gak usah ikut campur urusan gue" Ujar Ratu

Ratu yang ingin bergegas masuk karena takut jika orang rumahnya mengetahui ia berinteraksi dengan laki-laki pasti akan terjadi masalah namun pergelangan tangannya di cegat oleh Denta.

"Lo kenapa sih? Apa gara-gara masalah mos? Lo masih dendam sama gue?" Tanya Denta

"Ck, Selain semua itu. Lo emang gak ada hak sok sksd sama gue"Tegas Ratu.

Ratu mulai gelisah muncul kembali bayang-bayang kejadian dalam otaknya bagaimana sosok laki-laki yang seharusnya menjadi cinta pertama dari seorang anak perempuan tetapi memberikan dirinya pengertian akan kebencian dan rasa sakit.

"Kalo gue maksa, gimana? Lo gak ada hak nyuruh-nyuruh gue" Denta berujar dengan mengernyit sebelah alisnya, merasakan perubahan raut wajah Ratu tidak seperti biasa jika mereka berdebat.

"GUE GAK MAU BERURUSAN SAMA LAKI-LAKI, SIALAN! Lo tau? Semua laki-laki menurut gue brengsek cuman kadarnya aja ada yang tinggi dan rendah tapi mereka sama-sama menghasilkan penderitaan" Tekan Ratu.

An Army Life'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang