𝐂𝐇𝐀𝐏𝐓𝐄𝐑 06

92 22 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Hari ini hari tepatnya nanti malam nanti kencan pertamaku dengan Jay, pikiranku hanya Jay Jay dan Jay. Aku sedang dimabuk cinta.

mama dan papa mengijinkanku untuk berpacaran, aku dengan Daniel sudah berteman walaupun yaa kami sering mengucapkan kata kasar ketika berbicara.

seperti sekarang aku dan Daniel sedang dikantin universitas.

"Anjing lo! main ngambil ngambil makanan orang," lagi-lagi aku berkata kasar jika didekat Daniel.

"lo tuh cewe mulutnya dijaga anjir," balas Daniel.

ya gimana gak emosi lagi enak-enak makan diambil mana ngomongnya minta mana ada minta ngambil semuanya.

"heh lo tuh gak tau sopan santun ya," nadaku meninggi.

"Hey, jangan ngomong kasar ya kamu cewe, tadi aku denger loh" Jay baru saja sampai.

"Iya maaf," dimana aku yang angkuh dan savage itu? Cinta mengubah segalanya.

"Kenapa? Makanannya diambil Daniel lagi?" tanya Jay.

Aku mengangguk.

"Mau beli lagi sekalian sama toko tokonya?" Jay tertawa kecil.

"Babe, aku duluan ada urusan kamu pulang bareng Daniel aja sampai ketemu nanti malam," bisik Jay dan pergi meninggalkan kami—Daniel dan aku.

"Bucin anjir berasa setan gue" ceketuk Daniel.

"niel, kayaknya lo lagi bucin kata anjir yak?" aku menatap daniel julid.

"Iya emang kenapa hah, ya kagak lah" Daniel dengan nada songongnya.

"orang gue lagi bucinin lo," ucap Daniel pelan sangat pelan.

"Daniel lo baik deh anter gue pulang" aku tersenyum dengan mengedipkan beberapa kali mataku.

"Mari tuan putri ikuti saya"

"Babu baru gue ya lo"

"ikhlas gue jadi babu asal babu lo"

aku bergidig ngeri mendengar ucapan Daniel.

Sekarang aku didalam kamarku sedang dilema memilih baju, Daniel sudah ku usir satu jam yang lalu.

"mahh ini gimana bajunya ga ada yang bagus buat nge date" aku merebahkan tubuhku putus asa saat mama memasuki kamarku yang berantakan karna baju berserakan.

"Beli dulu lah, giman sih kamu tuh sampai berantakan gini kan mama udah bilang beli dress nak beli dress kamu malah hoodie lagi hoodie lagi mana warnanya gak ada yang cerah lagi" omel sekaligus sindir mama.

Aku bangkit dengan semangat. "mah kok mama pinter banget sih," ku peluk mama yang sedang menelpon orang untuk membersihkan kamarku.

Kubuka handphone ku dan langsung menelpon Haerin dan Eunchae

[01] 𝐀𝐍𝐎𝐓𝐇𝐄𝐑 𝐋𝐎𝐕𝐄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang