02 - Hari H

20 2 0
                                    

HAPPY READING!

•°•°•°•°•°

Tak terasa hari senin pun tiba, Ziva sedang bersiap-siap untuk berangkat menuju ke sekolah. Dengan menggunakan baju yang begitu rapi karena mengingat hari ini adalah pelantikan dirinya menjadi ketua osis Lentera Bangsa.

Setelah dirasa siap, Ziva memutuskan untuk memesan taksi online. Takutnya kalo naik ojol nanti penampilannya berantakan. Setelah menunggu cukup lama akhirnya Ziva naik taksi onlinenya menuju ke sekolah.

-skip sekolah-

"Ziva kamu siapkan seluruh anak osis, cepat berkumpul supaya upacara bisa segera kita mulai," ucap pak Setya ketika melihat Ziva berjalan menuju lapangan.

"Siap pak." tanpa menunggu lama Ziva menyiapkan semua anggotanya. Ziva terpilih menjadi ketua osis karena dia tegas, disiplin, dan bertanggungjawab.

"Lo dari mana aja?" tanya Ziva ketika melihat Syifa yang baru saja datang.

"Gue tadi pagi skincarean dulu biar ga item, hari ini kan mau panas-panasan," jawab Syifa dengan santuy. Ziva hanya gelenh geleng kepala melihat kelakuan sahabatnya itu.

"Upacara pengibaran bendera, hari senin tanggal 19 Juli 20** dimulai." setelah mendengar perkataan tersebut dari pembawa acara semua siswa siswi SMA Lentera Bangsa pun diam.

"Pemimpin upacara memasuki lapangan upacara." masuklah seorang Zevaldi Aditya dengan badan tegap dan wajah tampan nan berwibawa.

Kemudian setelah itu berjalanlah rangkaian acara, sampai pada acara yang paling dinantikan oleh Ziva dan oleh seluruh calon pengurus osis.

"Pelantikan calon pengurus osis periode 20**." setelah itu Ziva mulai menyiapkan pasukannya dan berjalan (pake langkah tegak pren) ke tengah lapangan.

Setelah itu prosesi penerimaan bendera osis, posisi Aldi yang tadinya di depan mundur 3 langkah. Dengan yakin Aldi mundur 3 langkah, pada saat langkah yang kedua ternyata dia menginjak kaki seseorang.

Acara terus berlanjut sampai selesai, Ziva dan yang lain sangat senang karena mereka telah resmi menjadi pengurus osis.

"Heh, sini lo!" teriak Ziva yang melihat Aldi berjalan menuju kelasnya.

"Gue?" tanya aldi.

"Iyalah siapa lagi," jawab Ziva ngegas.

"Kenapa sih manggil manggil, ngefans lo?" tanya Aldi pada Ziva, jujur dia sangat malas berurusan dengan perempuan didepannya ini.

"Tadi lo nginjek kaki gue anjir, sakit tau!" ucap Ziva sambil menunjuk kakinya.

"Ya terus gue harus apa? Harus bilang waw gitu?" tanya Aldi dengan watados nya.

"Anjir, minta maaf kek tanggungjawab kek. Jadi cowo kok gamau mengakui kesalahan," ucap Ziva mencibir Aldi.

"Dih alay, lo nya aja gapapa masih bisa jalan. Kalo patah tulang baru gue tanggungjawab gapapa," jawab Aldi membela dirinya.

"Ya setidaknya lo minta maaf kek," ucap Ziva sudah kelewat kesal dengan manusia didepannya ini. Ziva sebenarnya juga ragu Aldi manusia apa bukan, karna sikap ngeselinnya kelewatan banget, kalo ketemu bawaan nya bikin emosi.

"Gila maaf lo?" tanya Aldi dengan sinis.

"Anj-"

"Sayang!" ucap seorang laki-laki yang memotong ucapan Ziva.

"Apa?" tanya Ziva mulai meredakan emosinya.

"Selamat ya buat jabatan barunya, kamu ngapain disini sama Aldi?" tanya lelaki tersebut.

Ketua Paskibra VS Ketua OSISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang