HAPPY READING!
•°•°•°•°•°
Pagi ini Ziva datang lebih awal, karena dia harus melaksanakan piket kelas. Walaupun aslinya malas, tapi ya mau gimana lagi. Ziva kan anak rajin, cantik, pintar, tidak sombong. Udah iyain aja biar orangnya seneng:v
"Tumben dateng pagi lo Syif," ucap Ziva ketika melihat Syifa berjalan memasuki kelas.
"Gue kan teladan yang baik, jadi harus dateng pagi dong," kata Syifa dengan nada sok nya.
"Halah, dateng pagi sekali aja gayanya selangit," cibir Ziva sambil melanjutkan kegiatan menyapunya yang sempat tertunda.
"Gapapa, gue bangga sama diri gue sendiri," ucap Syifa setengah berteriak, karena posisinya cukup jauh dari Ziva.
"Iyain biar diem!"
Setelah perdebatan ringan pagi hari, mereka kembali sibuk dengan aktivitas masing-masing. Satu persatu murid kelas XI MIPA 1 juga mulai memasuki kelas.
"Ziv nanti rapat osis bahas apa?" tanya Syifa ketika Ziva sudah selesai melaksanakan piketnya dan sudah kembali duduk di kursinya.
"Gaada bahasan penting sih, lebih ke ngobrol santai aja. Sekalian ngetes mereka bisa bener-bener luangin waktu buat osis apa ngga," jawab Ziva lalu dibalas anggukan kepala oleh Syifa.
"Eh Najwa, baru dateng neng?" tanya Syifa yang melihat Najwa baru saja sampai dikelas.
"Ngga, tadi ke UKS dulu," jawab Najwa sedikit panjang, ingat hanya sedikit.
"Ngapain, sakit lo Naj?" tanya Ziva antara panik sama kepo.
"Ngecek anak PMR," ucap Najwa kembali menjawab pertanyaan dari kedua sahabatnya itu. Sedangkan Ziva dan Syifa hanya ber oh ria mendengar jawaban Najwa.
"Eh hari ini gaada pr kan?" tanya Syifa tiba-tiba.
"Ada sayang ada," jawab Ziva bernada.
"Yang bener lo Ziv?" tanya Syifa mulai panik.
"Beneran lah, kapan sih gue bohong," jawab Ziva santuy.
"Lo ga boong tapi jawaban lo suka sesat anjir," sahut Syifa mulai mengecek buku pelajaran hari ini.
"Naj, beneran hari ini ada pr?" tanya Syifa pada Najwa.
"Heem," jawab Najwa hanya dengan gumaman pelan.
"PR apaan Naj?"
"Sejarah," ucap Najwa menjawab pertanyaan sahabatnya yang sedang panik.
"HEH YANG BENER? GUE BELUM NGERJAIN ANJIR!" ucap Syifa dengan keras karena semalam dia tidak mengerjakan tugas malah nonton drakor.
"Panik ga? Panik ga? Panik ga? PANIK LAH MASA GA!" ucap Ziva meledek Syifa lalu tertawa.
"Sahabat gaada akhlak lo, contekin dong Ziv." pinta Syifa pada Ziva dengan nada tidak sengegas tadi.
"Enak aja, habis ngatain gaada akhlak, mau minta contekan," ucap Ziva sebenarnya bukan karena dia baperan, tapi biar sekali kali sahabatnya kena hukuman.
"Anjir lo Ziv, gue pecat lo jadi sahabat!" ucap Syifa kelewat kesal.
"Gampang aja sih gue, tinggal pecat lo jadi sekertaris osis. Terus gue cari sahabat baru deh," ucap Ziva sengaja membuat Syifa tambah kesal.
Kringgggkringggggkringgggg
"Mampus gue udah bel masuk lagi," gumam Syifa yang sudah pasrah karena dirinya akan dikukum. Sedangkan Ziva hanya terkekeh melihat sahabatnya yang akan dimarahi sekaligus dihukum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua Paskibra VS Ketua OSIS
Teen Fiction"Minggir lo babu guru!" seru Aldi dari tengah lapangan. "Siapa lo ngusir-ngusir gue?" tanya Ziva tak kalah lantang dengan Aldi. "Gue? Ketua paskibra yang sangat dibanggakan guru," ucap Aldi dengan nada sombongnya. "Halah, tiap hari dimarahin guru...