•Jangan lupa votement!•
Komenin yaaa!Usai dua minggu lebih tinggal di rumah mertua pasca melahirkan, akhirnya Tiya dan Jeffry pulang ke rumah sendiri. Di depan rumah mereka, sepertinya ada yang baru pindahan. Memang selama ini rumah besar itu terlihat kosong, baru kali ini ada yang menempati.
"Assalamualaikum...," ucap seseorang ketika Jeffry dan Tiya hendak masuk rumah, keduanya menoleh bersamaan.
"Waalaikumsalam... eh? Pak Johnny?" kata Tiya.
Raut wajah Jeffry terlihat tidak senang sebelum muncul perempuan yang lebih pendek dari Tiya menyusul pria tadi.
Tiya mengernyit. "Loh? Chitra?"
Chitra itu mantan anak muridnya dulu di SMA Merdeka 2.
"Assalamualaikum, Bu Tiya," ucap Chitra sopan.
"Ternyata beneran Bu Tiya toh, saya kira salah orang," ujar Johnny.
"Kok Pak Johnny bisa di sini sama Chitra?" tanya Tiya.
"Saya pindah ke rumah di depan itu, Bu, sama istri saya." Johnny merangkul Chitra.
"Maasyaallah... kalian menikah?"
Chitra mengangguk. "Hehe, iya, Bu. Baru beberapa hari lalu."
"Maaf, enggak bisa ngundang. Masalahnya pas Bu Tiya pindah, Ibu ganti nomor telepon, jadi lost kontak," ujar Johnny lagi.
"Enggak apa-apa, Pak. Oh iya, mau mampir ke rumah saya?" tawar Tiya.
"Lain kali ya, Bu. Kami mau beres-beres rumah dulu."
"Oh, gitu, yaudah enggak apa-apa."
"Kami permisi, Bu. Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam." Tiya kembali ke dalam rumah, Jeffry sudah lebih dulu masuk. Suaminya itu sedang menimang Mark lalu meletakkannya di baby box. Wajahnya terlihat tidak bersahabat.
"Mas?" panggil Tiya.
Jeffrey tidak menyahut, malah pergi keluar kamar menuju ruang kerjanya. Tiya mengernyit bingung, ia langsung menyusul suaminya ke ruang kerja.
"Mas kenapa? Kok aku dicuekin?"
"Kamu juga cuekin aku tadi, sibuk banget ladenin laki-laki itu."
Tiya menghela napas pelan. "Ya ampun, Mas. Dia mantan rekan kerja aku, masa enggak ku sapa balik?"
"Iya, terserah kamu."
"Jangan cemburu, orang cuma ngobrol, lagian dia udah punya istri kok, Mas."
Jeffry hanya mendegus sebal. Tiya terkekeh, ternyata suaminya sangat pencemburu. Tiya mengecup pipi suaminya lalu memeluk. "Aku cintanya sama Mas Jeffry, enggak perlu cemburu gitu ah."
"Tetap aja aku enggak suka kamu terlalu banyak senyum ke laki-laki lain."
"Iya, maaf ya... jangan ngambek lagi."
Jeffry menatap datar istrinya. "Kalau enggak lagi nifas udah ku hukum kamu."
Tiya malah terkekeh. "Hehe... kalau hukuman yang itu enggak apa-apa, Mas."
Jeffrey mendengus pelan. "Udah berani nantangin."
"Tahan dulu ya, tiga mingguan lagi lah. Baru boleh berkunjung." Tiya menjawil dagu suaminya.
Jeffry langsung mengecup bibir istrinya sekilas namun berulang kali, membuat sang istri memundurkan wajah dan menahan bibir suaminya, tangannya malah dijilati.
![](https://img.wattpad.com/cover/274832361-288-k742570.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
From Bet to Love ✓ (BELUM DIREVISI)
FanficMOHON MAAF TULISANNYA MASIH BERANYAKAN KARENA BELUM DIREVISI. Tiya yang merupakan seorang guru agama, dijadikan bahan taruhan oleh adiknya sendiri saat hendak balapan liar. Karena adiknya kalah, ia harus tinggal di apartemen bersama seorang mahasisw...