Bab 2💛

2 1 0
                                    

Komen disetiap Paragraf buat up part selanjutnya!

Happy Reading💛

∆∆∆

"WOY! BANGUN VIN UDAH SIANGG!" teriak Veny yang sudah nangkring diatas kasur Vino.

Vino menghiraukan teriakan menggelegar Veny. Ia menutupi wajahnya dengan bantal.

Tidak habis akal, Veny mengambil bantal itu lalu memukulkan ke tubuh Vino.

Vino mengambil bantal itu, "Brisik Ven! Gue masih ngantuk!" ia kembali merebahkan dirinya.

"Vinoo temenin gue ke mall! Jangan tidur lagi ah! Lagian ngapain lo semalem sampe ngga tidur?"

Vino membuka matanya walau masih terasa berat. "Game." Veny melotot.

"Salah siapa ngegame sampe pagi! Kalo ketahuan bunda habis lo! Gue adummptt" ucapnya terpotong karena wajahnya ditutupi bantal oleh Vino.

"Berani lo? Ngga gue anterin nih!" ancamnya kepada Veny yang kini megap megap karena kekurangan oksigen.

"Eh eh ngga jadi deh. Yaudah anterin ayok!"rengeknya sambil menggoyangkan lengan Vino.

"Ck, gue mandi dulu." Veny bersorak senang lalu kembali ke rumahnya untuk bersiap.

∆∆∆

"Cepetan!"

Veny mendengus, "Sabar lah! Kan gue lagi milih!" ucapnya lalu kembali memilih scincare.

Vino mendengus lalu memainkan ponselnya. Tak lama ponselnya berdering. Vino berjalan menjauh untuk mengangkat panggilannya.

Selang beberapa menit, Vino kembali.

"Gue ada urusan! Gue tinggal ya?" ucap Vino datar.

Veny menoleh terkejut lalu menggeleng kuat. "Nggak! Berani pergi, gue aduin bunda ya?!" ancamnya.

"Yaudah cepetan! Belanja gituan aja lama!" ucap Vino kesal.

"Bisa diem nggak sih? Daritadi ngomel mulu!" kesalnya.

Vino menunggu dengan kekesalan diujung kepala. "Ven! Gue ada urusan penting! Lo kalo lama gue tinggal ya?!" ucapnya dengan nada tinggi.

Veny terkejut mendengar bentakan itu. Ia tersenyum paksa, "Yaudah. Gue ngga papa sendirian kalo lo mau pergi!" lalu Veny meninggalkannya menuju kasir.

Vino mengedikan bahunya acuh. Lalu berjalan keluar toko. Menemui seseorang yang telah menunggu kedatangannya.

Veny keluar dari toko scincare lalu berjalan menuju salah satu Cafe yang ada didalam mall.

Veny memasuki cafe, lalu memilih duduk disamping jendela yang menampakan jalanan padat diluar sana. Cafe ini berada dilantai tiga.

Veny mengangkat tangannya memanggil waiters. Lalu pelayan pun menghampiri Veny dengan membawa buku menu ditangan kanannya.

Waiters  meletakkan buku menu itu didepan Veny. "Mau pesan apa kak?" tanyanya ramah.

Veny melihat lihat buku menu itu, "Saya mau Spagetti Carbonara satu sama jus Alpukat nya satu."

"Baik, ditunggu ya kak!" Veny mengangguk lalu waiters  pergi dari mejanya.

Veny memainkan ponselnya. Karena bosan, ia pun mengedarkan pandangannya ke penjuru Cafe.

Saat menoleh kearah kiri, terlihat cowok yang terasa familiar dimatanya. Cowok itu sedang berbincang dengan cewek seumurannya.

"Oh, itu urusannya. Gue aja nggak boleh deket deket cowok selain dia! Eh dia nya deket cewek lain!" gumamnya kesal.

Tak lama pesanannya sampai. Veny memakan makanannya dengan kesal. Matanya melirik tajam kearah Vino.

Veny bergumam, "Awas aja lo! Gue aduin bunda mampus lo!" lalu ia tersenyum miring.

Setelah makanannya habis. Veny menelfon bunda Vino. Ia akan mengadu karena Vino meninggalkannya.

"Iya, apa Ven?" tanya bunda di seberang sana.

"Bunda, masa Veny ditinggal sama Vino!" adunya dengan suara rendah. Takut Vino mendengar suaranya.

"APA? Dasar anak itu! Kamu dimana sekarang Ven?"

"Veny di Cafe XX bun! Ada Vino juga disini tapi dia sama cewek!"

"Dasar anak nakal! Bunda kesana sekarang!"

"Iya bunda"

Tut.

Panggilan diakhiri oleh Veny. Seketika senyum terbit dibibir tipisnya. Veny kembali melihat kearah Vino.

Disana, Vino terlihat mengusap kepala gadis disampingnya. Bahkan dengannya pun, Vino tidak pernah berperilaku lembut seperti itu!

Veny menatap datar kearah mereka. Namun tatapannya kembali berbinar ketika pintu Cafe berdenting lalu tampak bunda disana dengan tatapan garangnya.

Vino belum menyadari itu, Veny menghampiri bunda karena mejanya dekat dengan tempat bunda berdiri.

Bunda menoleh, "Dimana Vino Ven?" tanyanya.

"Disana bun! Ayo kita labrak mereka!" tunjuk Veny dengan jari telunjuknya.

Lalu mereka berjalan kearah meja Vino.

Bukk!

Bunda memukulkan tas mahalnya ke kepala Vino keras. Vino menoleh sambil mengusap kepalanya. Dan bibirnya yang meringis.

Tak lupa, tatapan cewek didepan Vino yang terkejut menatap kearah bunda.

"Bu-bunda?" tanya Vino gugup melihat tatapan bundanya yang tajam.

Bunda berkacak pinggang, "Apa? Berani jalan sama cewek lain kamu? Bunda kan udah bilang, jagain Veny! Ngapain kamu ninggalin Veny sendirian? Mau bunda sita motor kamu?!" omel bundanya lalu menjewer telinga Vino hingga memerah.

"Aduh bun! Sakit" bunda melepas jewerannya lalu menatap cewek yang sudah berkeringat dingin didepan Vino.

"Siapa kamu? Berani beraninya bikin Vino ninggalin Veny?!" tanyanya garang.

Gadis itu menunduk tak berani menatap bunda. Lain dengan Veny yang sudah menahan tawanya melihat mereka yang dimarahi oleh bunda.

"Sa-saya Vina tante, calon pacar-"

"Apa kamu bilang? Calon pacar? Heh! Asal kamu tau, Vino sudah bertunangan dengan Veny!" spontan Veny dan Vino melotot namun tak berani membuka suara.

Vina mengangkat wajahnya, "Tu-tunangan tante? Tapi Vino bilang kalo Vino itu jomblo kok tante!" ucapnya tak terima.

Bunda mengangkat dagunya tinggi, "Walaupun anak saya jomblo, Tapi saya tidak akan merestui Vino berhubungan dengan kamu!"

"Pffftt" Veny menahan tawanya melihat wajah terkejut Vina.

Vino menoleh kearah Veny, "Diem lo!" Veny menjulurkan lidahnya, mengejek kearah Vino.

"Sudah sudah! Vino, Veny kita pulang. Jangan pernah kalian berhubungan dengan gadis ini!" lalu bunda menarik tangan kiri Veny dan tangan kanan milik Vino keluar dari Cafe

Menghiraukan tatapan dari seluruh pengunjung Cafe.

"Shit!" Vina mendengus kesal.

Haloo!!!

Gimana sama Part ini?? Komen sini👉

Komen sini!! Semakin banyak vote dan komen, semakin aku semangat juga buat up nya!

Ada yang mau disampein ke mereka? Komen sini!!

Atau buat author juga bolehh<3

Penuhin setiap paragraf dengan komen positif kelennn!! Biar author tambah semangat buat up!

Author sayang kalian yang vote dan komen cerita aku:)

Papay👋

See u💛


Just Friend!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang