Harry berusaha dengan keras untuk tidak mengganggu Eltanin setelahnya. Dia memeriksa jurnalnya beberapa kali selama sisa musim panas jaga-jaga kalau Eltanin membalasnya, namun setelah beberapa Minggu Harry memutuskan bahwa:
A) Eltanin mungkin tidak membawa jurnalnya dalam liburannya,
B) Walaupun dia membawanya, dia sedang sibuk menghabiskan waktunya dengan keluarga, dan
C) Obsesi Harry untuk terus-terusan mengecek jurnalnya sudah mulai sedikit menyedihkan.
Bukanya Harry tidak punya hal lain yang bisa dikerjakan. Dia berkirim surat secara rutin dengan Hermione, Ron dan Ginny, bahkan dengan Luna dan Neville. Dia mengunjungi Andromeda setidaknya sekali seminggu untuk mengenal Teddy lebih dekat, dan dia bahkan pergi ke beberapa toko Muggle untuk membeli beberapa baju karena bajunya yang lama sudah kekecilan.
Dia bahkan benar-benar menghubungi Jolie Hamlet setelah bertanya pada Ginny bagaimana caranya, karena Harry tidak pernah mengirim surat pada orang asing. Harry sangat senang begitu tahu jika dia adalah seorang dekorator interior yang berpengalaman bekerja untuk berbagai klien, bukan hanya untuk para penyihir kaya raya. Begitu Jolie Hamlet menyadari siapa Harry sebenarnya, dia sangat senang dan langsung memberinya beberapa saran, kalau memang Harry ingin mendekorasi rumahnya sendiri, atau menjadwalkan sesi konsultasi, jika Harry ingin menyewa jasanya untuk mendekorasi rumahnya.
(Harry sedikit merasa bersalah, takut karena mungkin saja Jolie tidak bisa menolaknya karena Harry adalah Harry. Tapi, Harry berpikir, tidak mungkin Eltanin merekomendasikan Jolie kalau dia tidak mau bekerja sama dengan Harry.)
Walau memiliki kesibukan yang lumayan, Harry tidak bisa mengenyahkan teman penanya dari pikirannya. Sebagian dari alasannya, karena Harry khawatir; mengingat awal-awal Harry berkenalan dengannya dan betapa ragunya Eltanin saat membicarakan perang, Harry tidak bisa menahan diri untuk tidak khawatir soal apa yang sebenarnya sedang Eltanin alami dan bagaimana pikirannya sekarang soal topik kemurnian darah. Harry cukup lega saat Eltanin bilang dia ingin memikirkan ulang semua yang telah dia yakini. Dan tentu saja, fakta bahwa Harry belum menemukan jawaban soal bagaimana cara untuk menggabungkan kehidupan penyihir dengan muggle sangat mengganggunya, ditambah fakta-fakta bahwa alat elektronik dan sihir tidak pernah bisa cocok, ketergantungan penyihir terhadap tongkat sihirnya di budaya dunia sihir, dan sejarah muggle dan penyihir yang memang saling membenci...
Egoisnya lagi, Harry sangat menikmati percakapannya dengan Eltanin. Mungkin ini ada kaitannya dengan fakta bahwa mereka adalah orang asing untuk satu sama lain, jadi risikonya sangat rendah; namun begitu, hal itu tidak menjelaskan keinginan mereka untuk saling berteman. Mungkin lebih ke keinginan untuk menjalin suatu koneksi dengan manusia lain karena mereka berdua masih mencoba mencoba terbiasa dengan hidup setelah perang.
Setidaknya keinginan Harry, sih. Tapi Harry berharap bukan dia satu-satunya yang merasakan hal itu.
Beberapa hari menuju Hogwarts dan Minggu pertama sekolah dimulai membuatnya lumayan sibuk dan melupakan jurnalnya, namun tidak lama setelah itu dirinya gatal untuk mengambil penanya untuk menulis. Kembali ke koridor Hogwarts artinya kembali teringat pada apa yang terjadi di Bulan Mei, dan entah karena siswa-siswa yang tidak selamat saat perang maupun yang memutuskan untuk tidak kembali ke sekolah, bangku-bangku kosong di setiap kelas tampak sangat mencolok.
Padahal murid tahun ketujuh dan teman seangkatan Harry yang kembali untuk menyelesaikan sekolahnya sudah dijadikan satu kelas. Harry tidak membayangkan bagaimana kosongnya kelas di bawah mereka.
Tidak banyak teman seangkatan Harry yang harusnya sudah lulus namun memutuskan kembali untuk sekolah, namun mereka yang kembali secara tidak resmi dinamakan "murid tahun kedelapan". Namanya lumayan lucu... kalau saja mereka tidak jadi bahan untuk dikasihani. Apakah mereka dikasihani hanya karena tidak bisa lulus tepat waktu?
KAMU SEDANG MEMBACA
✓ Dear Diary (INA Trans)
FanficTidak mungkin semua ini akan berakhir buruk seperti terakhir kali Harry menyimpan sebuah buku harian. Setelah perang usai, Harry menemukan sebuah jurnal yang bisa membalas pesannya saat Harry menulis sesuatu disana. Untungnya, siapapun dibalik jurna...